WDI : O5

1.4K 232 17
                                    

Suasana duka tengah menyelimuti kesembilan belas anak remaja di sebuah pemakaman. Mereka tengah berdiri di samping makam yang masih baru dengan figura foto seseorang yang sudah mereka anggap seperti saudaranya sendiri.

Kim Chungha.

Mereka benar-benar tidak pernah menyangka jika Chungha akan pergi secepat ini. Mereka juga tidak pernah menyangka jika Chungha akan pergi dengan cara yang menyeramkan seperti ini.

"Gue pikir, Chungha ada benernya juga... pelakunya pasti ada diantara kita semua." ucap Sejeong setelah beberapa menit hening.

Rowoon menghela nafas kasar, "Je, tolong jangan bahas masalah ini dulu. Kita lagi ada di pemakaman."

"Gue setuju! Gue juga curiga Jaehwan pelakunya." ucap Hanbin yakin.

Jaehwan langsung menatap Hanbin tajam, "Kenapa lo tiba-tiba nuduh gue? Lo─,"

"Kenapa lo ngga bilang dari awal kalo Yerin yang kemarin itu buka Yerin yang asli? Padahal lo tau itu. Lo ngomong yang sebenernya di akhir, cuma buat ngeyakinin kita kalo lo itu bukan pelakunya. Iya, 'kan? Kalo lo bukan pelakunya, kenapa lo ngga bilang dari awal?"

Jaehwan mendadak bungkam mendengar perkataan yang keluar dari mulut Hanbin. Ia bingung harus menjawab apa. Tetapi Jaehwan tegaskan, bahwa ia memang bukan pelakunya.

"Kenapa diem? Bisu lo?!"

"Hanbin, diem!" Seru Kun sedikit membentak. "Mendingan sekarang kita pamit sama orang tuanya Chungha, terus pulang. Jangan bikin keributan di sini."



°°°°°





"Eh, guys. Menurut gue, kita perlu curiga ke Ten sama Jeongyeon juga deh,"

Setelah pulang dari pemakaman, mereka memutuskan untuk berkumpul terlebih dahulu untuk membicarakan tentang kejadian aneh yang baru saja menimpa sahabat mereka, Chungha.

Tidak semuanya ikut. Momo, Sana, Jun, Ten, Youngjae, Woozi dan Jeongyeon tidak ikut berkumpul, seperti biasanya.

Kun mengusap wajahnya gusar, "Jangan ngehasut orang lain deh. Lo juga harus punya alasan atau bukti yang jelas buat curiga sama orang lain, Bin."

"Punya dong! Buktinya cuma mereka yang ngga ikut nyelidikin kasus ini." balas Hanbin pelan tapi terkesan yakin.

"Gue minta maaf. Ini semua salah gue," ucap Yerin merasa bersalah.

Jennie menggeleng sembari mengusap bahu Yerin yang duduk disampingnya, "Ini bukan salah lo, ini juga bukan salah kita semua. Jangan nyalahin diri kalian sendiri."

"Sana, Momo, Jun sama Woozi juga ngga ikut. Terus, kenapa lo cuma nuduh dua orang, Bin?" tanya Jaehwan bingung.

"Diem, Jae! Gue masih curiga sama lo tau ga?!"

Jaehwan hanya memutar bola matanya jengah.

"Gue juga curiga sama Daniel."

"Kok gue?!"

Hanbin mengedikkan bahunya acuh, "Cuma nebak aja."

"Lo sebenernya curiga sama siapa sih, Bin? " tanya Jennie berusaha sabar.

"Gue juge bingung," Hanbin menyengir lebar. "Gini ya, Sana sama Momo ngga mungkin pelakunya. Karena, mereka itu orang polos hampir miriplah sama beg─,"

[✓] Who Did It - They Did ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang