WDI : 28

1.1K 229 35
                                    

"Punya lo, 'kan?"

Wonwoo langsung menangkap jam tangan yang Jennie lemparkan padanya. Ia mengernyit bingung, "Lo ngambil ini dari tong sampah?"

"H-hah?"

"Ini udah rusak, jadi gue buang." balas Wonwoo terdengar santai. Sepertinya, pria itu memang jujur.

"Jennie, Wonwoo."

Jennie dan Wonwoo kompak mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk kelas.

"Daniel?"

Daniel segera berjalan menghampiri keduanya, "Kalian ngga nyusulin Kun ke rumah sakit?"

"Kita ngga dapet ijin dari kepala sekolah. Lo dapet, Niel?" jawab Jennie sekaligus bertanya.

Daniel menggeleng. "Sama, ngga juga."

"Gue udah ke ruang CCTV, tapi semua CCTV di sekolah ini mati. Mungkin, gara-gara ini pelakunya berani nembak Kun pas lagi rame." ucap Daniel tiba-tiba.

"Gue liat posisi orang itu deket banget sama Kun, mungkin sekitar 5 langkah di belakang Kun. Gue yakin pasti ada noda darah di bajunya." balas Jennie diakhiri gumaman pelan. "Oh, iya. Kalian liat Ten?"

Daniel terlihat mengingat-ngingat sesuatu. "Hm, tadi gue liat lari ke rooftop."

Rooftop? Orang yang menembak Kun juga berlari ke arah rooftop.

Tapi, apakah Daniel berkata jujur? Jennie ragu.

Karena Jennie melihat bercak darah pada dasi yang terpasang di seragam Daniel.





°°°°°





"Ngga mau."

"Gue mau pulang, Jennie."

"Ngga boleh, Wonwoo. "

"Jennie!"

"Wonwoo!"

Jennie terus merengek pada Wonwoo yang hendak pulang dari apartemennya. Gadis itu sampai merentangkan kedua tangannya di pintu apartemen agar Wonwoo tidak bisa keluar.

"Wonwoo, ih! Feeling gue ngga enak."

Wonwoo menghela nafas pelan. "Cuma feeling, 'kan?"

"Won."

"Jen."

Jennie menatap Wonwoo, memberi tatapan memohon kepada pria itu agar mengurungkan niatnya untuk pulang.

"Gue mau pulang."

"Lo bisa nginep di sini."

Wonwoo mendadak terdiam. Pria itu saja bisa saja menginap di apartemen Jennie, namun emosinya saat ini sedang tidak karuan. Ia tidak ingin melampiaskannya pada Jennie, ia takut hilang kendali.

"Lo ngga sadar, atau cuma pura-pura?"

Jennie mengerutkan kening, ia berjalan mundur saat Wonwoo mulai melangkah mendekatinya, "A-apa?"

Wonwoo semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Jennie, bahkan hidung keduanya hampir bersentuhan. Pria itu menatap lurus manik Jennie dengan tulus.

Merasa sesuatu yang buruk akan segera terjadi, Jennie segera mendorong tubuh kekar Wonwoo agar menjauh darinya. Gadis itu menunduk, enggan membuat kontak mata dengan Wonwoo.

Melihat hal tersebut, lantas Wonwoo tersenyum kecil. Pria itu mengacak gemas rambut Jennie sebelum akhirnya berjalan keluar dari apartemen tersebut.

"Jeon Wonwoo!"

Wonwoo tidak menghiraukan teriakan Jennie, ia terus berjalan menjauh dari apartemen Jennie untuk pergi ke tempat parkir.

Jennie mengusap wajahnya gusar dan segera berlari menyusul Wonwoo menuju parkiran apartemennya.

"Wonwoo!"

Jennie kembali berlari mendekati jalanan untuk menghentikan taksi yang lewat. Ia masuk ke dalam tersebut dan segera mengejar mobil Wonwoo.

"Pak, cepetan ikutin mobil itu!"




°°°°°





Jennie terus mengirim pesan pada Wonwoo dan menelponnya. Namun, Wonwoo tidak kunjung membalas pesan ataupun mengangkat telponnya.

Jennie kembali menghela nafas kasar. Ini percobaan terakhirnya untuk menelpon Wonwoo. Jika tidak diangkat lagi, entahlah. Jennie tidak tau apa yang akan dia lakukan nantinya.

"Wonwoo!"

"Hm?"

"Wonwoo, berhentiin mobil lo sekarang juga!"

Sempat hening beberapa detik sebelum Wonwoo kembali membuka suaranya, "Kenapa?"

"Ada mobil yang ngikutin lo dari belakang!"

Terdengar helaan nafas kasar di seberang sana. "Ngapain lo ngikutin gue?"

"Bukan gue! T-tapi, iya juga sih..." balas Jennie kebingungan. "Serius, ada mobil lain yang ngikutin lo daritadi."

"Hm."

"Wonwoo, stop!"

Tin! Tin!

BRAK!

Taksi Jennie tumpangi langsung berhenti melaju karena kecelakaan yang baru saja terjadi di depannya. Jennie segera turun dari dalam taksi tersebut dan berlari menghampiri Wonwoo.

"Wonwoo..."

Jennie tidak bisa menahan kesedihannya, gadis itu langsung menangis dan memeluk tubuh Wonwoo yang dipenuhi darah.

"Dek, kita bawa dia ke rumah sakit ya? Pake mobil saya." tawar salah satu yang orang di sana.

Jennie langsung mengangguk sambil melepaskan pelukannya pada tubuh Wonwoo. Pria tersebut langsung mengangkat Wonwoo dibantu beberapa orang lainnya.

Jennie mengalihkan pandangannya pada mobil yang sedang berhenti tidak jauh dari tempat kecelakaan itu terjadi.

Namun tidak berselang lama, mobil itu segera menancap gasnya dan pergi menjauh.

















KD 1012, Jennie akan selalu mengingat nomornya dan mencari tau siapa pemilik mobil tersebut.

[✓] Who Did It - They Did ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang