WDI : 19

1.1K 247 21
                                    

"Joy!"

Joy yang sedang berjalan di koridor pun langsung menghentikkan langkahnya. Ia membalikkan tubuhnya, kemudian berdecak saat tahu siapa orang yang telah memanggilnya itu.

"Apa?"

"Kenapa kemarin, lo ngga dateng ke tempat itu?"

Joy melipat tangannya di depan dada lalu menyeringai. "Karena, gue ngga mau mati. Puas?"

"Lo bohong, 'kan? Lo pasti─,"

"Gue dateng kesana secara diem-diem, terus bunuh Jun. Gitu maksud lo?"

Gadis tersebut menghela nafas lalu mengangguk.

"Jennie, Jennie. Lo pinter juga ya."Joy geleng-geleng kepala. "Tapi sayangnya, gue ngga pernah pergi ke tempat aneh itu. Kalo lo ngga percaya, lo bisa liat CCTV kantin. Lo tanya sama orang-orang yang ada di sana. Gue yakin mereka bakal jawab kalo kemarin siang, gue ada di sana. Lo juga bisa tanya sama penjual yang ada di sana."

"Tapi, bisa aja lo nyuruh orang buat bunuh Jun. Bener, 'kan?" tanya Jennie yakin.

"Lo nuduh gue pelakunya?"

"Iya."

Joy memutar bola matanya jengah. "Lo ngga bisa nuduh gue tanpa ada bukti, tebakan asal lo itu belum tentu bener."

"Lo ngga ngaca?" tanya Jennie menantang.

"Udah, tiap hari. Kenapa?"

Jennie menghela nafas panjang untuk menahan emosinya. Ia tidak ingin menjadi bahan tontonan di sana. Karena, ada beberapa siswa yang sedang merekam pertengkaran kecil yang terjadi antara Jennie dan Joy sejak tadi.

"Yang ngerekam kejadian ini, gue sumpahin kalian ngga bisa berak dan kentut selama setaun penuh."

Sontak para siswa yang sedang merekam kejadian itupun langsung mematikan ponselnya karena takut akan sumpah yang diucapkan Jennie. Mereka semua segera berlari dengan terburu-buru menjauh dari Joy dan Jennie.

"Ck, buang-buang waktu."

Joy segera membalikkan tubuhnya dan hendak melangkahkan kakinya untuk sedikit menjauh dari Jennie.

"Joy!"

Joy kembali membalilkkan tubuhnya dengan malas. "Apa lagi?!"

"Di... Di sepatu lo─, "

"Apa?!"

"...ada darah."




°°°°°





Siswa-siswi SMA Galaxy dibuat heboh karena kedatangan beberapa mobil polisi.

Padahal ini bukan masa orientasi siswa, lalu kenapa polisi-polisi tersebut datang ke sekolah mereka sambil membawa sebuah map?

Apakah mereka akan menangkap seseorang?

"Anjir, keren! Liat yang itu! Polisinya pake kacamata!" seru Daniel sambil menunjuk salah satu polisi yang lewat di koridor sekolahnya itu.

Rowoon yang berdiri di samping Daniel pun hanya bisa berdecak karena merasa risih.

"Jangan-jangan, mereka mau nangkep guru yang korupsiin uang tabungan kita lagi?!" tanya Daniel menatap Kun.

Kun memutar bola matanya jengah. "Iya kali. Ngga peduli gue."

Jennie terus memperhatikan gerak-gerik Kun yang terlihat sedikit aneh. Ia menghela nafas pelan sebelum memberanikan diri untuk bertanya. "Kun?"

Kun langsung menoleh, "Kenapa?"

[✓] Who Did It - They Did ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang