✨dibalik layar

618 39 1
                                    

Assalamualaikum semuanya 👋

Masih pada nungguin cerita ini gak sih????

Kaget gak tuh aku posting langsung dua part? 😂

Okey,  jadi gini pemirsah~
Di sini aku mau berbagi kisah tentang dibalik layar cerita AUF ini dibuat. Sekaligus mau berbagi keluh kesah aku selama membuat cerita ini.

Sudah siap mendengarkan? Aku harap iya ☺

Jadi gini, seperti yang aku bilang di fact sebelumnya, cerita ini dibuat bulan April 2018.

Di detik-detik mau UN, aku malah update cerita 😅
Dan sekarang aku udah semester akhir di MA.

Artinya, hampir 3 tahun aku bikin cerita ini...  Ya Allah lama bangettttt:(((

Dari yang asalnya bisa update seminggu dua kali,  jadi setahun dua kali.

Asli sih, 2020 tuh tahun yang bikin bingung.

Aku terkena krisis identitas, biasa,  problem anak umur tujuh belas tahun yang baru dapet ktp 😂

Kan awalnya aku menulis cerita ini cuman iseng, kayak aku gak berekspetasi bakal sebanyak ini yang baca.

Dulu, aku menulis untuk diri sendiri, gimana kehendak hati dan enjoy aja gtu.

Tapi makin sini, karena melihat jumlah viewers yang banyak,  aku jadi sedikit terbebani.

Gimana kalau cerita aku garing? Gimana kalo yang baca ngerasa aneh?  Ditambah prioritas lain yang malah bikin aku kehilangan ide.

Setelah itu, aku malah gak nulis dengan hati.

Mungkin bisa kalian perhatiin dari awal sampe akhir gaya menulis aku banyak berubah. Ada yang kaku,  ada yang ngalir, ada yang biasa aja.

Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti nulis ini. Especially dari awal tahun 2020-an. 

Aku tetap menulis,  tapi dalam bentuk lain. Aku lebih sering bikin puisi, nulis cerpen, dan memperbanyak bacaan juga biar ada inspirasi.

Tapi tetep, aku gak menemukan titik terang bahkan sampai bulan desember kemarin.

Terlebih aku pengen lebih fokus belajar buat SBM mantemannn. Doakan aku bisa diterima di kampus impian ya.. Aamiin...

Dan beberapa hari terakhir, pas lagi capek capeknya belajar sbm,  aku mendapat pencerahan.

Dengan overthinkingnya, aku bilang dalam hati. Aku harus mengakhiri apa yang udah aku mulai. Aku gak bisa ninggalin cerita ini gitu aja. Bagaimanapun,  masih ada satu-dua pembaca yang menunggu ceritaku.

So, ya..  Aku akhirnya bisa menulis dua chapter terakhir dalam kurun waktu kurang dari seminggu.

Dan inilah akhir dari perjalanan kisah mereka.

Aku tahu,  mungkin ini bukan ending yang kalian bayangkan atau ending yang kalian inginkan. Tapi aku memutuskan untuk menyelesaikannya seperti ini.

I know, cerita seperti ini adalah cerita yang biasa aja dan pasaran. But, aku senang.

Cerita ini adalah perjalanan aku dalam mendalami dunia kepenulisan.

Aku juga tahu, dalam prosesnya banyak cerita yang aneh atau gak make sense.

Alurnya yang kadang cepet kadang lambat, karakter tokoh yang gak konsisten atau adegan yang membosankan.

Aku akui, cerita ini masih banyak kekurangan.

Tapi aku berharap, setidaknya ada sebagian kecil ilmu atau petuah yang bisa kalian ambil dari cerita ini.

Terima kasih sudah bersama Ayesha-Azmi sampai akhir.

Terima kasih buat yang sering vote dan komen. Aku seneng.. Makasih bangett 💜

Dan maaf,  sudah membuat kalian menunggu lama 😬😁

Doakan juga aku keterima di ptn yang aku pengen ya manteman...

Doakan juga aku bisa menyapa kalian lagi di cerita lainnya ☺

Udah, segini aja.
Sekali lagi,  maaf dan makasih 💜

Jangan sakit.
Bye 👋👋

Assalamualaikum..  👋

—tertanda, Na.
unguispurple

Ana Uhibbuki Fillah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang