Tis'atun Waisyruuna-Duapuluhsembilan

964 100 14
                                    

Author POV

Ayesha mengerutkan keningnya, "Azmi siapa?"

"Echaa! Zainaa! Makan siang dulu."

Teriakan Hanna menghentikan percakapan Ayesha dengan Zaina.

Hanna menghampiri keduanya, "Hehe.. Maaf ganggu waktunya. Tapi Zaina cantik udah dipanggil Bu Fitri buat makan siang," ucapnya dengan cengiran.

Zaina cemberut, sedang Ayesha tersenyum manis.

"Ulululu.. Tau deh yang lagi kangen-kangenan. Nanti di lanjut lagi deh. Kamu gak usah ikut kelas kreativitas," ucap Hanna lagi.

For your information, di SLB ini selain kelas belajar formal, ada juga kelas kreativitas dimana anak-anak menyalurkan hobinya masing-masing atau membentuk kerjasama satu sama lain.

Terkadang juga mereka belajar outdoor untuk membentuk kepedulian terhadap lingkungan maupun masyarakat.

Ayesha mengangguk, menggumam 'ayo' dari mulutnya.

Hanna mendorong kursi roda Ayesha, sedang Zaina berjalan di sebelahnya.

Di perjalanan, Ayesha terus memikirkan siapa sosok Azmi yang diceritakan Zaina.

Jujur, ia penasaran. Karna Hanna-Hanny tidak pernah menceritakan nama itu.

Kali ini, Ayesha harus mengubur rasa penasarannya. Mungkin nanti akan ia tanyakan pada kedua sahabatnya itu.

Mungkin juga, lelaki itu bukan sosok penting dalam hidupnya. Sehingga kedua sahabatnya itu tidak menceritakan Azmi.

••••

Coklat menemani Ahkam maupun Aban saat menyusuri jalanan sempit.

Tangan kanan Ahkam menjinjing tas berukuran cukup besar, sedangkan tangan kirinya ia masukan kedalam saku jaketnya.

"Kam, yakin jalannya ke sini?" tanya Aban saat meneliti sekeliling. Ahkam mengangguk.

Aban mengerutkan keningnya, "Kok lewat gang sempit gini sih?" tanyanya lagi.

Ahkam mendesah pelan, "Gak usah banyak tanya deh. Aku lebih tau daerah sini," jawabnya.

"Yaudah sih, meni marah marah aja," ucap Aban kesal.

"Kasih tau si bos kita lagi otw," titah Ahkam.

Lalu Aban mengeluarkan handponenya dan mengetikkan sesuatu.

Tak terasa mereka sudah tiba di tujuan. Palang besar bertuliskan 'SLB HARAPAN KITA' terpangpang jelas.

Ya, tujuan Ahkam dan Aban saat ini adalah SLB.

Mereka memasuki gerbang, menyapa sekilas Mang Ardi lalu mengetuk pintu ruangan depan.

"Assalamualaikum," ucap mereka.

Pintu terbuka, memperlihatkan sosok wanita yang sudah mereka kenal. Mereka kenal saat ikut berlibur dengan Azmi waktu itu.

"Waalaikumsalam, ehh.. Kalian temennya Azmi ya?" ucap Bu Fitri.

Ahkam tersenyum,"Iya bu. Anak-anak ada? Kita pengen ketemu," ucap Ahkam.

"Ada tuh, mereka lagi di ruang belakang. Ayo, saya antar," jawab bu Fitri.

Mereka mengekori Bu Fitri sembari bercakap-cakap ringan.

"Eh, Azmi gimana kabarnya? Sekolahnya lancar?" tanya Bu Fitri.

Ana Uhibbuki Fillah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang