Tsalatsa'asyara-Tigabelas

2.4K 189 19
                                    

Warning ⚠ 2k words 😁

Author POV

Seminggu berlalu begitu cepat. Kehidupan Ayesha berjalan seperti biasa. Ia juga sudah menjelaskan semuanya kepada Syakir dan Hasna tentang identitasnya yang sudah ia buka. Hanya saja, Ayesha semakin jarang bertemu Azmi karna kesibukan mereka.

Matahari seperti biasa melakukan pekerjaannya. Begitu juga angin dan embun yang selalu datang pada pagi hari.

Ayesha duduk di salah satu cafe 24 jam sambil menatap coklat hangat yang asapnya masih mengepul. Arlojinya menunjukkan pukul 8.16 pagi. Ia sedang menunggu Hasna.

Gadis itu tampak natural dengan kerudung coklat susu yang dipadukan dengan jaket hijau gelap.

Gadis itu tampak natural dengan kerudung coklat susu yang dipadukan dengan jaket hijau gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia refleks tersenyum saat seorang lelaki berjalan ke arahnya. Syakir ikut juga ternyata, batinnya bicara.

Lelaki itu berjalan santai dengan jaket abu-abunya. Dalam hati Ayesha bertanya 'Bapak penerbit kerjanya apa sih? Kok sering banget ya jalan jalan.'

"Assalamualaikum, Sha. Udah nunggu lama ya?" sapa Syakir lalu duduk di hadapan Ayesha.

Ayesha tersenyum dan menjawab salam tanpa suara. "Kak Hasna nya mana?" tanyanya dengan isyarat.

Belum sempat Syakir menjawab, tiba-tiba ada suara yang membengkakkan telinga.

"HEH?! SYAKIR! PAK PENERBIT! ASTAGFIRULLOH TANGGUNG JAWAB INI BAJU AKU KOTOR WOY!"

Itu Hasna guys~

Hasna tampak sibuk membersihkan noda yang menempel pada baju dan kerudung pasminanya sambil berjalan cepat menuju Ayesha dan Syakir.

Mulutnya tak berhenti mengomel betapa kesalnya ia kepada Syakir. Karyawan cafe yang sedang membersihkan lantai menggeleng pelan melihat gelagat wanita cantik berjilbab itu.

"Astagfirulloh mamah! Dosa akuteh apa sama mamah sampe dapet calon suami yang gitu-gitu amat." Hasna mengomel tanpa menyadari apa yang ia katakan.

Tapi tunggu. Apa tadi yang ia katakan?

Ayesha mengernyit heran mendengarnya. Rasanya ia selalu membersihkan telinganya setiap hari. Tapi apa ada gangguan dengan telinganya? Calon suami? Apa ia tidak salah dengar?

Sedangkan Syakir sudah memalingkan tatapannya ke arah jendela. Dalam hati ia berkata, 'gakenal Ya Allah, aku gak kenal yang tadi teriak.'

Hasna duduk tepat di sebelah kiri Ayesha. "Assalamualaikum, Sha. Maaf telat ya ih. Yaampun gegara si Syakir jalanin motornya gak bener jadi baju aku kena korban. Gak tanggung jawab lagi nih anak, Astagfirulloh!" omelnya sembari memijat pelipis.

Ana Uhibbuki Fillah ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang