warning! baca author note di bagian akhir, hehe:)
Author POV
Suara binatang malam terdengar nyaring di telinga lelaki tampan itu. Ia menyalakan alarm mobilnya lalu masuk ke dalam. Tak lupa, sebelumnya ia melempar tasnya ke bangku belakang. Ia menarik tuas kemudi lalu tancap gas keluar gedung kampusnya itu.
Mobil putih itu berhenti saat lampu di depannya menunjukkan warna merah. Seperti mendapat kesempatan, ia mengeluarkan i-phone dari sakunya. Ia membuka notifikasi satu persatu. Sampai perhatiannya berpusat pada satu titik.
Notifikasi wattpad.
Sesuatu yang selalu ia tunggu dari handphone-nya itu. Sesuatu yang membuatnya penasaran. Sebuah kisah yang bisa merubahnya 180°.
Refleks saja, wajah tampannya membentuk lengkungan yang tentu saja membuatnya semakin tampan.Tit!Tit!Tit!
Suara klakson di belakangnya membuat ia tersadar dari lamunannya. Lampu sudah hijau, ternyata. Maka ia melajukan mobilnya. Sebelumnya ia bergumam, "Kendalikan di lo, Khaidar."
Iya, namanya Khaidar. Khaidar Adhistyan Putra, lengkapnya. K-H-A-I-D-A-R bukan Kaidar. Ia dipanggil Tyan oleh bundanya, namun teman-temannya memanggilnya dengan sebutan Kai. Awalnya ia marah karena namanya seenak jidat diganti, namun dengan senang hati teman-temannya mengelak.
"Nama gue itu Khaidar, bukan Kaidar." Ia berucap kesal saat teman-temannya memanggilnya 'Kai'.
"Kalo pake H susah manggilnya, Kai. Yaudah kita permudah aja. Syukur-syukur lo dipanggil Kai biar samaan gantengnya kayak Kai Exo." Temannya mengelak santai, sedangkan Khaidar hanya merotasikan bola matanya.
Siapa pula Kai Exo itu? Hatinya mengomel kesal. Namun lama-lama ia mulai tidak peduli dengan panggilan namanya.
Mobil putih itu memasuki pekarangan rumah pemiliknya yang luas. Khaidar berjalan santai lalu mengetuk pintu.
"Assalamualaikum," ucapnya seraya masuk.
"Waalaikumsalam, Tyan. Ayo sini kita makan." Wanita paruh baya itu menyambutnya hangat. Siapa lagi jika bukan Fatma-bunda Khaidar.
Khaidar tersenyum lalu membuntuti bundanya ke meja makan. Suasana canggung menyelimuti keluarga kecil ini.
"Gimana kuliahnya?"tanya Ayah Khaidar.
"Baik, yah." Khaidar menjawab singkat.
Lagi-lagi suasana canggung menyelimuti mereka. Sejujurnya, Khaidar ingin lari ke kamarnya lalu cepat-cepat membuka notifikasi wattpad tersebut. Namun apalah daya karena hatinya tetap ingin mempertahankan momen langka bersama keluarga.
•••
Kamar bernuansa hitam dan putih menyambut Khaidar. Setelah acara makan malam tadi, dengan segera ia masuk kamar dan membuka laptopnya.
Tentu saja untuk membuka notifikasi wattpad.
Khaidar tidak seperti lelaki kebanyakan. Biasanya lelaki itu lebih suka baca yang bergambar, namun Khaidar lebih suka membaca tulisan.
Dan satu-satunya bacaan yang bisa mengubahnya adalah cerita karya pinkypromise ini.
"Ada apalagi dicerita pinkypromise kali ini?" gumamnya sembari memasukkan username dan password akunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuki Fillah ✅
FanfictionUntuk Kamu, Seseorang yang menyadarkan bahwa kalimat sederhana 'Ana Uhibbuki Fillah', memiliki makna yang lebih dalam dibanding kata 'I Love U'. started: April 2018^ cover by: @bengkelangit