Author POV
Suara ramainya kemacetan ibu kota, sama sekali tidak membuat kedua orang ini bersuara.
Ayesha lebih tertarik pada gedung-gedung di sebelah kiri, sedangkan Azmi menyetir dalam diam.
Iya, mereka sedang dalam perjalanan menuju kampus.
"Ekhem," dehem Azmi. Entahlah, tidak seperti biasanya Azmi secanggung ini berada bersama Ayesha.
Ayesha melirik Azmi sekilas, lalu kembali memusatkan perhatiannya keluar jendela sembari mengetuk-ngetukan telunjuknya di kaca mobil.
"Mau nyalain lagu?" tanya Azmi.
Ayesha mengangguk lalu menyandarkan kepalanya di jok mobil. Dengan tangan kirinya, Azmi menyalakan speaker mobil yang sudah tersambung dengan flashdisk.
Musik Deen Assalam dari Sabyan Gambus mengalun lembut. Ayesha mencoba memejamkan matanya. Menetralkan jantungnya yang sedari tadi berdetak lebih cepat.
Astagfirulloh, jantung please. Kenapa kamu kaya gini?. Keluhnya dalam hati.
"Udah persiapan buat liburan?" tanya Azmi saat mobilnya memasuki area kampus.
Ayesha menggeleng sembari tersenyum tipis.
Ia sendiri yang mengusulkan untuk liburan, namun ia sendiri belum mempersiapkan apa-apa.
Azmi ikut tersenyum,"Gapapa, masih seminggu lagi kok."
Ayesha tersenyum lalu mengeluarkan notenya. "Mau liburan sendiri? Apa ngajak temen?" tulisnya lalu menunjukkan pada Azmi.
"Emm, kayaknya aku mau ngajak Aban sama Ahkam," jawabnya sembari memarkirkan mobil.
Ayesha mengangguk faham, lalu membuka sabuk pengamannya.
"Yuk turun, nanti kalau mau pulang pc aja ya?" titah Azmi.
Percakapan mereka terhenti. Azmi pergi ke ruang rapat fotografer, sedangkan Ayesha menuju kantin karena perutnya sudah berdemo.
•••
Ayesha POV
Aku mengeratkan gandongan tasku di pundak. Menundukkan kepala dan mempercepat langkah.
Huft. Beruntunglah kantin jurusan sastra kali ini sepi, maka aku bisa duduk tenang di pojokan.
Aku mengeluarkan laptop dari tasku lalu menyalakannya, lalu mengibaskan tangan menuju wajahku yang sedari tadi terasa panas.
Kenapa di mobil tadi gerah sekali? Padahal AC menyala.
Aku menarik nafas lalu menghembuskannya pelan.
Mencoba menetralisir detakan jantung yang sedari tadi berusaha loncat dari tempatnya.Jantung? Are you oke? Kenapa kamu seakan keluar dari rongga paru? Plis. Diem ditempat aja bisa ngga sih?
Ada apa dengan Ayesha? Kenapa aku jadi seperti ini? Kenapa pipiku merah? Kenapa jantung dugendugen gini!?
Dalam cerita yang aku buat, apabila si tokoh tersebut merasakan sesuatu pada hatinya, pipi memanas saat saat bertemu dengannya, atau jantung yang dagdigdug lebih cepat dari biasanya, berati tokoh tersebut...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuki Fillah ✅
FanfictionUntuk Kamu, Seseorang yang menyadarkan bahwa kalimat sederhana 'Ana Uhibbuki Fillah', memiliki makna yang lebih dalam dibanding kata 'I Love U'. started: April 2018^ cover by: @bengkelangit