Mereka kembali.
Author POV
Sofa di rumah Hanna dan Hanny terasa sempit sekarang, karena ada dua orang lagi di hadapan mereka.
Ayesha terpaksa membatalkan acara mainnya bersama Hanna-Hanny karena ada sesuatu yang mereka selesaikan. Alhasil, Ayesha memilih untuk pulang.
Atmosfer kecanggungan menyeruak hingga sudut ruangan. Rahma --ibunda Hanna dan Hanny--menundukkan pandangannya, telihat sorot kegelisahan sekaligus kerinduan dalam iris matanya. Sedangkan Adam --ayah mereka-- menatap lirih anak kembarnya itu.
Hanna menatap datar kedua orang tuanya. Rasa senang sekaligus marah bergelut dalam hatinya. Rasa senang karena melihat mereka baik-baik saja juga rasa marah karena mereka menelantarkannya dalam waktu yang lama.
Mah, pah, dua tahun itu gak sebentar loh, batinnya.
Sedangkan Hanny menggigit bibir bawahnya. Ingin rasanya ia memeluk kedua orang tuanya, namun ia memilih diam dan mengikuti apa yang akan dilakukan kakak kembarnya itu.
"Ekhem." Adam berdehem, mencoba mencairkan suasana.
"Hanna, Hanny. Maafin papah," ucapnya lirih.
Hanna masih mempertahankan tatapan datarnya. "Tau alamat rumah ini dari mana? Kalian kan udah lupa," ucapnya sangat ketus.
Rahma mendongakkan kepalanya. "Hanna, please hear us out, sayang," ucapnya lembut.
"Apalagi yang harus aku dengerin? Kalian ninggalin kita selama dua tahun. Dua tahun itu gak sebentar. Kalian cuman ngasih kita uang. emang uang aja cukup?!" jawab Hanna dengan suara meninggi.
"Mamah sama papah gak pernah ngerasain gimana khawatirnya kita sama kalian. Kalian seneng-seneng di negara orang. Sedangkan kita?" tambah Hanna dengan suara yang merendah. Kekecewaan yang dirasakannya meluap.
"Kalian itu jahat." Tepat saat Hanna mengucapkan kalimat itu, air matanya tidak dapat dibendung lagi.
Ia bangkit dari duduknya, lalu menarik Hanny disebelahnya agar pergi ke lantai dua, kamar mereka.
Hanny sama kecewanya dengan Hanna. Ia sudah lebih dulu terisak. Alhasil, iapun mengikuti kakaknya untuk pergi ke kamar.
Rahma menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Ia terisak dibalik itu. Ingin rasanya ia mengomeli Hanna karena bersikap tidak sopan, namun apalah daya semua itu bukan salah Hanna.
Adam disebelahnya terdiam cukup lama, lalu membawa kepala istrinya untuk bersandar pada bahunya. Ia tentu saja tahu apa yang dirasakan istrinya.
"Mereka butuh waktu sayang," ujar Adam menenangkan, "mereka belum tahu apa yang sebenarnya."
•••
Ayesha terbangun dari tidurnya. Ah tidak, lebih tepatnya ia tidak bisa tidur sekarang.
Fikirannya berbelit pada keadaan sahabatnya. Ia takut kalau Hanna bersikap yang tidak-tidak kepada orang tuanya.
Ya, tepat saat mereka pulang dari acara pernikahan, orang tua mereka yang sudah dua tahun menghilang datang kembali.
Ayesha juga sudah memberitahu umi bahwa orang tua sahabatnya itu pulang. Namun entahlah, fikirannya tidak kunjung tenang.
Ah, tambahan yang membuat ia terjaga sepanjang malam adalah Azmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuki Fillah ✅
FanfictionUntuk Kamu, Seseorang yang menyadarkan bahwa kalimat sederhana 'Ana Uhibbuki Fillah', memiliki makna yang lebih dalam dibanding kata 'I Love U'. started: April 2018^ cover by: @bengkelangit