Jungwoo merenggangkan tubuhnya dan menatap jam dinding yang menunjukan tepat pukul 11:50 malam.
Ia baru saja mengurus beberapa bisnisnya selain menjadi seorang artis. Ia tersenyum kecil menatap kue yang baru saja ia keluarkan dari kulkas.
Lucas tadi pulang agak telat lagi. Nampaknya ada kerjaan yang menumpuk― tadi saja ia hanya dapat kecupan pergi dan ketika Lucas kembali. Biasanya Lucas akan mencium-cium dirinya setelah selesai bekerja.
Katanya mencium atau memeluk Jungwoo bisa menghilangkan penatnya― apanya. Jungwoo jadi kesal sendiri ketika mengingatnya.
Tepat pukul 12 malam Jungwoo masuk ke kamar mereka dan melihat Lucas yang sudah sangat pulas. Ada perasaan tidak tega untuk membangunkannya tapi bagaimana lagi? Masa kejutannya harus berakhir sia-sia? Ia bahkan berusaha menahan kantuknya dengan bekerja tadi.
"Lukee.." Jungwoo membangunkan Lucas dengan perasaan ragu. Lucas yang memang gampang terbangun membuka matanya perlahan, "Hm?"
Jungwoo menyodorkan kue yang ia beli tadi, "Happy birthday?"
"Birthday.. Oh― OH." Lucas segera duduk dan tersenyum kecil, "Thankyou baby." Lucas mengecup bibir Jungwoo sekilas.
Jungwoo tersenyum kecil. Ia pikir Lucas akan marah karena ia membangunkannya disaat pria itu kelelahan, "Make a wish?"
Lucas menutup matanya dan meminta permohonan― lalu ia meniup lilinnya, "I love you." Jungwoo tersenyum dan mengecup kening Lucas, "I love you too."
Jungwoo menaruh kuenya di nakas, lalu memeluk Lucas erat. Lucas mengusap punggung Jungwoo, "Malem ini cuddle pokoknya."
Lucas terkekeh, "Sure."
⠀
ᝰ
⠀
"Hello guys.. I greeting you from this beautiful garden cafe." Jungwoo berbisik karena Lucas berjalan di hadapannya, "Sebenernya aku pengen kayak bikin apa gitu lho tapi aku beneran tiba-tiba mentok. So, I go back to the basic― just dinner."
"Dan lagi.. Lucas tu kayak lagi kecapean gitu akhir-akhir ini. He don't speak, but ya know there's a quote said 'Your eyes speak'. Tiap dia pulang tuh berasa dia capek banget kayak bukan dia yang biasalah pokoknya."
Jungwoo memanyunkan bibirnya, "Walaupun dia masih peluk-peluk.. Tapi 'kan beda gitu rasanya. Tadi 'kan aku juga tawarin buat liburan gitu tapi dia gamau juga. Ngeselin kan? Semalem aku surprisein dia sih pas jam 12 tapi aku ga videoin."
"Babe. Stop filming on my day." Jungwoo tersentak kecil. Dan kembali memanyunkan bibirnya "Dan dia jadi gampang kesinggung. Aku mau nangis aja."
Jungwoo menurunkan kameranya dan menatap Lucas, "I really put so much effort for this day. Why you so mean?"
Lucas menghela napas dan berbalik, "Arraseo arraseo, mianhae." katanya sembari mengecup kening Jungwoo dan mengusap pipinya.
Mereka duduk di salah satu meja dan melihat-lihat buku menu, "Mau makan apa?"
"Aku udah pesen tadi. Tinggal tunggu aja." ujar Jungwoo dan menaruh kameranya di meja. Alunan musik terdengar― Jungwoo menganggukan kepalanya mengikuti irama.
"Permisi, avocado toast dan ice americanonya." Jungwoo menganggukan kepalanya, "Terimakasih." Jungwoo mematikan kamera setelah makanannya datang.
"Emm, enak-enak." Lucas menganggukan kepalanya seolah menunjukan kalau itu benar-benar enak.
"Can you kiss me?" Lucas hampir tersedak rotinya. Ia menatap Jungwoo, "Tiba-tiba?"