"Kau sudah ingin berangkat lagi?" ujar Jungwoo kepada Yukhei yang sedang merapihkan barang-barangnya. Yukhei menolehkan kepalanya kearah Jungwoo, "Iya.. Besok kau juga akan memulai tour 'kan?"
Jungwoo menganggukan kepalanya. Ruangan itu mendingin seketika. Meninggalkan keduanya dalam kediaman― selalu seperti ini setiap mereka akan pergi untuk tour.
Well, pekerjaan mereka sebagai idol membuat mereka tak memiliki banyak waktu untuk bersama.
Bertemu di dalam pelatihan sebelum debut membuat keduanya dekat dan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih ketika mereka di tempatkan dalam satu grup yang sama.
Yukhei tak lagi kaget dengan sifat Jungwoo yang begitu clingy terhadapnya maupun member lain.
Ia sepenuhnya mempercayakan hatinya kepada pria manis tersebut.
Dan sekarang Yukhei paham kalau Jungwoo sedang dalam masa tidak percaya dirinya.
Apalagi dengan Yukhei yang sering di dekati oleh wanita maupun pria lain selama ia berada di luar Korea― walaupun nyatanya ia selalu mengabari Jungwoo dimanapun ia berada dan juga selalu memberitahu pria manis tersebut kalau ada seseorang yang 'mengganggunya'.
Jaehyun sering kali memberi kabar kepadanya kalau Jungwoo terlihat tidak tenang ketika sedang syuting. Padahal ketika Yukhei mengirim pesan kepadanya, Jungwoo selalu berkata ia baik-baik saja.
Sikap Jungwoo yang selalu ingin terlihat baik-baik saja terkadang membuat Yukhei menjadi bingung untuk mengambil sebuah tindakan. Bagaimana jika Jungwoo tetap tersenyum padahal ia sama sekali tidak setuju dengan keputusan Yukhei?
Yukhei menatap Jungwoo dan menggenggam tangan Jungwoo― membawa pria manis itu untuk duduk di tempat tidurnya, "What are you afraid of?"
Jungwoo menatap Yukhei dengan airmata yang menggenang dipelupuk matanya, "I'm afraid of losing you."
Yukhei mengusap airmata Jungwoo yang menggelinang di pipi pria manisnya, "I'll always choosing you. Ini pekerjaan kita― ini hanya sementara, sayang. Ada saatnya kita akan kembali dekat tanpa terpisahkan seperti ini."
Jungwoo mengangguk dan menelusupkan wajahnya ke perpotongan leher Yukhei, "I― i'm just afraid. I don't know why― hiks."
Yukhei menghela napas dan mengelus kepala Jungwoo, "It's okay. Jangan selalu berusaha terlihat tidak apa-apa Jungwoo. Aku akan selalu mendengarkan ceritamu di saat aku sedang sibuk maupun saat aku sedang jauh darimu sekalipun."
Yukhei menangkup pipi Jungwoo, "Aku akan lebih senang mengetahui keadaanmu langsung dari dirimu sendiri daripada aku harus tau keadaanmu dari orang lain."
Jungwoo semakin terisak, "Aku. . Tidak enak jika harus menganggumu dengan― dengan hal-hal yang menurutku tidak terlalu penting."
Yukhei mengecup kening Jungwoo sekilas, "Kau tidak akan merasa sedih jika itu tidak penting. Kalau itu sampai menganggumu artinya itu adalah masalah besar. Jangan selalu menyembunyikan semuanya dengan kata 'Tidak apa-apa', oke? I'm here if you need me."
"Maaf― maaf aku selalu bersikap seperti ini. Aku hanya tidak biasa menyuarakan perasaanku."
Yukhei tersenyum, "Yang terpenting sekarang, cobalah untuk menyuarakan perasaanmu denganku. Kalau kau tidak suka kau bisa bilang 'Aku tidak suka.' kalau kau sedih kau bisa bilang 'Aku sedih.' jika kau ingin menangis, aku disini menyiapkan bahuku untuk jadi tempatmu bersandar. Bisakan?"
Jungwoo menganggukan kepalanya, "Terimakasih, luke. Terimakasih." Yukhei mengusap airmata Jungwoo dan menghujani wajah Jungwoo dengan kecupan. Kening, hidung, pipi dan terakhir bibir Jungwoo.
Dalam malam yang indah di temani sinar rembulan yang menampakan dirinya dengan tenang di atas sana, Yukhei berjanji kepada dirinya sendiri untuk membahagiakan Jungwoo― seterusnya.
⠀
⠀
⠀─────────────
⠀⠀⠀⠀⠀⠀[] Gatau mau update dimana jadi selingan disini aja deh :')
Anw, sekarang aku takut tiap buka twt.. Banyak banget konten nct ot21 aku takut di phpin :') u know, semakin banyak melihat akan semakin berharap..
Tiap Vlive ada aja mereka ngmgin WayV..
Rough edit banget soalnya aku mau curhat di end note ini, hahaha!