"Yow! Hari ini kita lagi di restoran Chinese food karena Jungwoo lagi pengen jjajangmyeon dan kebetulan aku bakal ngumpul sama temen kita juga disini." Lucas melakukan pembukaan video di depan restoran itu.
"Jungwoo udah di dalem sama temen kita. Tadi aku bilang mau pembukaan dulu jadi suruh dia cari meja gitu. Tapiiii! Aku udah text temen kita itu biar ngomong bahasa Mandarin sama Kanton selama kita makan nanti. And we'll see Jungwoo reaction!" Lucas pun masuk ke dalam restoran dan mengarahkan kameranya ke meja yang Jungwoo dan teman-teman Lucas pilih.
"Xuxi, mau pesen minum apa?" ujar Hendery memulai percakapan menggunakan Kanton.
Lucas duduk di sebelah Jungwoo― menahan tawanya karena Jungwoo sudah melihat Lucas seperti minta penjelasan apa yang Hendery ucapkan.
Lucas pura-pura tidak menyadari tatapan Jungwoo, "Mau alkohol?"
Dejun menganggukan kepalanya, "Boleh mumpung besok libur. Soju aja kali ya."
Hendery memanggil waiter dan memesan menggunakan bahasa Mandarin― beruntung, sang pelayan paham.
"Kamu mau makan apa?" tanya Lucas kepada Jungwoo yang masih bingung mencerna bahasa yang ia dengar.
Jungwoo menoleh, "A-ah, jjajangmyeon sama tangsuyuk aja.. Nanti sharing."
Hendery mengangguk, "Oke. 2 jjajangmyeon, 2 tangsuyuk, 1 botol soju." katanya kepada sang waiter.
Setelah sang waiter pergi, Lucas, Dejun dan Hendery kembali berbincang menggunakan bahasa Kanton― sebenarnya mereka mengobrol sangat random. Dari membahas pekerjaan sampai membahas lebih enak makanan di kantin agensi atau kedai di sebelah agensi.
Jungwoo memanyunkan bibirnya― untuk orang yang tak paham bahasa mereka tentu saja membuatnya penasaran. Sejak tadi ia sudah memberi kode kepada Lucas namun pria itu mengabaikannya.
"Yaa, dia udah cemberut gitu. Tega banget?" sahut Dejun melihat Jungwoo yang memanyunkan bibirnya sembari memainkan sumpit.
Hendery terkekeh, "Jangan sebut namanya nanti dia sadar kalau lagi di omongin."
Lucas menggelengkan kepalanya sembari terkekeh, "Tega sih. Udahin aja kali ya?"
Mereka bertiga menatap Jungwoo. Jungwoo yang merasa ditatap pun menolehkan kepalanya, "Kenapa? Kalian lanjut ngobrol aja."
Mereka bertiga sontak tertawa. Lucas mengusak rambut Jungwoo, "Lucunya."
"Misi, pesanannya." seorang pelayan menaruh pesanan mereka, "Pesanannya sudah semua ya, selamat menikmati."
"Terimakasih." Lucas mengambil jjajangmyeon itu dan memberikannya ke Jungwoo, "Makan lah."
Dejun dan Hendery sudah membagi jjajangmyeon mereka― semangkuk berdua.
"Kamu juga makan." ujar Jungwoo membagi jjajangmyeon itu ke piring Lucas.
Hendery sedikit mendelik, "Yaa, gege baik banget tetep bagi kamu makanannya walau kamu udah jailin dia." Dejun di sebelahnya menganggukan kepala setuju.
Lucas tertawa, "Itu emang salah satu daya tarik kesayanganku. Selalu baik."
"Meh. Iya sih ngomong di depannya, tapi pake bahasa yang dia ga ngerti. Salut!" sinis Dejun sembari bercanda.
Jungwoo mengaduk-ngaduk mienya― berusaha tetap terlihat tidak perduli walau dalam hati sudah merutuk berkali-kali.
'Harusnya aku belajar mandarin lebih lagi.' batin Jungwoo berteriak.