Lucas menaruh kameranya di samping nakas ketika Jungwoo masuk ke dalam kamar. Tepat pukul 12 malam― ulangtahun prianya itu.
Lucas terkekeh dalam hati sembari berpura-pura tidur. Ia tau Jungwoo pasti menunggunya untuk mengucapkan selamat ulangtahun untuknya sebagai yang pertama.
30 menit setelah menunggu― beruntung ia tak benar-benar tertidur. Ia melihat Jungwoo yang bersandar di kepala ranjangnya dengan mata tertutup, Jungwoo tertidur.
Lucas terkekeh sebentar sebelum membenarkan posisi pria manis itu. Mengecup keningnya sebentar sebelum mengambil kamera, "Sampai jumpa nanti pagi." berbisik pelan agar Jungwoo tak terbangun.
⠀
〆
⠀
Lucas membuka matanya ketika bunyi alarm berdering kencang. Ia mengambil ponsel kekasihnya dan mematikan alarm tersebut― Jungwoo tak terbangun sedikitpun. Ia menggelengkan kepalanya pelan mengecup pipi Jungwoo sebelum beranjak dari kasur.
Ia mengambil ponselnya. Hari ini Jungwoo ada jadwal pemotretan untuk salah satu brand pakaian ternama pukul 8 pagi. Sekarang baru pukul 6, masih aman.
Lucas mengambil kameranya, "Aku gatau sampe kapan bakal tahan. Cuma kita liat aja ya, aku bakal 180° beda sama aku yang biasa. Baby mianhae~~"
Bruk!
Lucas menaruh kameranya dan berlari ke kamar ketika mendengar suara debuman keras. Hampir menghampiri Jungwoo ketika mendapati sang kekasih tengah mengusap sikutnya yang terhantam lantai― Jungwoo jatuh dari kasur.
Jungwoo mencebik, "Lukeeee! Kok diem aja?!"
"E―oh.. Iya, aku mau ambil.. Ambil.." Lucas menelisik kamarnya, melihat apa yang bisa ia jadikan alasan, "Ambil sisir!" lalu melewati Jungwoo yang masih duduk di lantai.
Jungwoo mendelik dan berdiri, "Dasar jelek!" umpatnya sebelum ia masuk ke kamar mandi.
Lucas hampir tertawa― ia menahannya dan kembali ke ruang tengah, tempat ia menaruh kamera tadi. Ia berusaha menyembunyikan kamera di berbagai tempat agar Jungwoo tak melihatnya.
Lalu ia duduk di ruang tengah dengan laptopnya sembari menunggu Jungwoo. Tak lama pria manis itu datang― masih dengan perasaan kesal, menatap Lucas tajam. Ia berlalu ke dapur untuk membuat sarapan, "Lukeee. Mau roti juga ga? Sekalian aku bikinin." sedang marah, masih bisa sebaik ini?
"Enggaa!" teriak Lucas dari ruang tamu. Jungwoo menggedik dan membuat rotinya lalu ia membawa roti yang ia buat ke meja dimana Lucas duduk.
Jungwoo mendengus kesal sembari memakan rotinya ketika Lucas terlalu fokus ke laptop, "Kamu ga mau bilang apa gitu?"
"Apa? Aku kayaknya ga belanja barang yang terlalu mahal."
Jungwoo menanyunkan bibirnya, "Kayak.. Ini kan tanggal 19 gitu.."
"Eeeeh? Aku ada meeting sama Kun ge buat projek bulanan! Sama meeting buat resto yang mau di perluas! Makasih loh udah ingetin. Aku siap-siap dulu!" lalu Lucas beranjak dari sana.
"Ih! Lucaaaaas!" teriaknya kesal.
Lucas yang sudah berada di kamar tertawa puas. Ia menatap kamera yang berada di nakas, "Sebenernya aku mau kerjain Jungwoo pas di tempat pemotretan dia nanti. Cuma ga enak, 'kan kalo kerjaan konteksnya sensitif banget―"