Yuk biasakan menekan vote dulu sebelum membaca. Terima kasih! 😘
Happy Reading!
• • •
" Kau tidak ikut berkumpul di ruang seni?" Tanya Naruto selepas mereka mengumpulkan berbagai alat tulis, bersiap untuk pulang.
Sedangkan Sai sedang sibuk membersihkan papan tulis bersama teman-teman yang lain, hari ini adalah jadwal piket pemuda berambut hitam lurus itu.
Sudah satu bulan berjalan semenjak dirinya datang ke ruang seni untuk menyerahkan formulir keikutsertaan olimpiade, belum ada kabar lagi mengenai kelanjutan system atau jadwal kegiatan-kegiatan rutin intensif dalam rangka menghadapi olimpiade seperti tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa kabar burung yang menerpa masuk ke telinganya memberitahukan bahwa ada beberapa reschedule kegiatan serta sistem olimpiade tahun ini yang katanya berbeda dengan sistem olimpiade kebanyakan.
Sasuke tak mengerti dan tidak mau banyak bertanya, bukan hanya untuk menghindari tatapan usil dari Shikamaru yang mengiranya sangat antusias ikut.
Tapi karena kegiatan-kegiatan tambahan, seperti kelas intensif untuk kelas 12 sudah membuatnya sibuk dan hampir lupa dengan hal-hal lainnya.
Shion yang paham bahwa saat dirinya sedang sibuk tidak suka diganggu, menyesuaikan diri dan hanya sesekali datang berkunjung ke rumahnya dikala akhir pekan.
Rumah mereka yang satu kompleks membuat keluarga mereka kenal satu sama lain. Jadi sudah bukan hal aneh lagi ketika mereka saling berkunjung ke rumah, walaupun memang Shion yang lebih sering mengunjungi rumahnya dibanding sebaliknya.
Sasuke menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Naruto, menarik tas hitamnya kemudian menyampirkan benda itu disisi kiri lengannya. Bersiap-siap untuk beranjak dari kelas.
Informasi terbaru yang ia lihat pagi tadi digrup online OSN, menyuruh semua calon peserta olimpiade untuk berkumpul mendengarkan penjelasan sistem terbaru.
Karena sudah ada janji untuk main game di rumah Naruto sore selepas pulang sekolah, Sasuke enggan membatalkan rencana demi datang duduk dan mendengar penjelasan panjang lebar Shikamaru, ia belum siap melihat muka Shikamaru lagi yang pasti akan menyebalkan seperti biasanya.
Naruto yang saat itu sudah selesai berberes ikut bangkit kemudian menggendong tas punggung serta tas jaring-jaring berisi bola basket, menyampirkan benda itu di lengan kanan.
" Bagaimana kalau kau ketinggalan info yang penting?"
Tanya Naruto lagi seraya mendekati sosok tampan yang saat itu masih berdiri di daun pintu kelas, menunggui satu temannya yang sebentar lagi selesai menyelesaikan tugas piket.
Sasuke mengangkat alis tinggi.
" Kau tidak salah bertanya seperti itu? Biasanya kau yang memohon-mohon sampai bersujud agar aku bolos kegiatan. Kenapa tumben hari ini berbeda?" Sindir Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN KAMU [SELESAI]
Fanfiction(Fanfiction of Sasusaku) BOOK ONE #seriesYou Hingga air matanya membasahi seluruh pipi, Sakura masih tetap pada tempatnya. Menangisi dirinya yang tidak tahu diri berharap pada seseorang yang tidak mungkin akan mampu didapatkan hingga di masa depan...