Yuk biasakan vote dulu sebelum baca. Terima kasih! 😘
Happy Reading!
●●●
2022
Sakura baru saja selesai membersihkan diri, setelah suara ponselnya berdering mengganggu kegiatan mandi paginya sehingga dalam keadaan rambut yang masih basah karena keramas, Sakura segera mengangkat panggilan.
" Hallo Paman Kato." Suara Sakura terlebih dahulu menyapa.
" Hallo Sakura. Aku mau mengabari tentang biaya perbaikan pintu kaca yang rusak tadi malam." Suara Paman Kato terdengar menyahut dengan nada tak enak.
Sakura tertawa, " Oh tentu, Paman. Nanti kirimkan saja berapa biaya sekaligus nomor atm paman, agar aku bisa mentransfer biaya perbaikannya sekalian."
" Oh baiklah, Sakura. Terimakasih. Maaf menggangu waktumu."
Sakura tersenyum, merasa bahwa memang dirinya terganggu karena mandi paginya menjadi tergesa-gesa.
" Tidak masalah paman."
Lalu sambungan terputus. Sakura kembali meletakkan ponselnya ke nakas, lalu melanjutkan kegiatannya mengeringkan rambut. Namun suara seperti dengusan membuat langkahnya terhenti, di atas sofa ruang kerjanya terbaring pemuda berambut kuning yang mabuk tadi malam, dan si pemuda itu lah yang kini terlihat tersenyum sembari kedua matanya masih terpejam.
Siapa lagi kalau bukan Naruto --sahabat anehnya yang bisa tersenyum saat tidur seperti orang gila seperti itu.
" Naruto, bangun,"
Sakura menggoyangkan bahu pemuda itu. Seperti tak menghasilkan efek apa-apa, raut Naruto merasa terganggu sebentar tapi kemudian wajahnya kembali tenang.
Mendengus keras, Sakura berganti menggoyangkan seluruh tubuh Naruto lebih kencang. Sejenak terlihat Naruto terganggu tidurnya dan tak lama kedua matanya terbuka sembari mengerang.
Mata biru shappire-nya terlihat menjelajah mengenali ruangan yang ditempatinya, merasa asing dengan tempat itu, sontak Naruto berdiri tergesa ingin berlari.
Namun pandangannya malah menangkap gadis merah jambu yang tengah berdiri memandanginya dengan pandangan menyipit. Gadis itu sudah mengenakan setelan untuk berpergian namun sebelah tangannya terlihat masih sibuk mengeringkan rambut sepinggulnya yang basah menggunakan handuk.
Gadis merah jambu didepannya adalah gadis merah jambu yang sudah lama tidak ia temui lagi. Karena semenjak lulus kuliah di Jurusan Bisnis di universitas yang sama dengan gadis itu, Naruto langsung diamanahi memegang perusahaan milik keluarganya di luar kota.
Setelah 2 tahun kemudian perusahaan milik keluarganya berkembang, dirinya kemudian dipindah tugaskan ke anak perusahaan utama di kota Tokyo.
" Sa..kura?" Naruto bertanya dengan nada ragu.
Maniknya masih mengamati gadis di hadapannya dengan lekat, antara yakin dan tidak yakin jika itu memang sahabat lamanya dulu yang bernama Sakura.
Pasalnya, dulu saat masih berkuliah Sakura dikenal sebagai gadis pendiam oleh semua orang, dan hanya akrab dengan seseorang yang benar-benar dekat dengannya.
Penampilannya pun jauh dari kata perempuan, bukan karena wajahnya, tapi karena gadis itu sering kali memakai pakaian yang lebih menjurus ke laki-laki seperti celana jeans panjang, hoodie kebesaran dan sepatu sneaker.
Sementara rambutnya pun tak sepanjang seperti sekarang, rambut pinknya terpotong pendek dan sering kali Sakura mengenakan topi untuk menutupi rambutnya yang berwarna mencolok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN KAMU [SELESAI]
Fanfiction(Fanfiction of Sasusaku) BOOK ONE #seriesYou Hingga air matanya membasahi seluruh pipi, Sakura masih tetap pada tempatnya. Menangisi dirinya yang tidak tahu diri berharap pada seseorang yang tidak mungkin akan mampu didapatkan hingga di masa depan...