BK - 27 : hate

904 132 31
                                    

Yuk biasakan vote dulu sebelum baca. Terima kasih! 😘

Happy Reading!

■■■

2014 (Ujian Akhir Semester)

Taman belakang sekolah masih ramai oleh segerombolan siswa siswi yang asyik bercengkerama dan berdiskusi mengenai hasil ujian akhir semester yang baru saja mereka kerjakan.

Tidak hanya itu, beberapa siswa lain juga ikut memadatkan area walau hanya sekadar duduk di bangku-bangku beton yang terjajar rapi mengelilingi taman, yang terpisah setiap jarak 2 m.

Sebagian siswa lebih memilih merehatkan pikiran sejenak, walau kadang hanya berdiam diri tanpa ada tujuan tertentu dibanding langsung memilih pulang setelah pikiran mereka terkuras seharian tadi. Sore sudah hampir beranjak, namun tak membuat mereka terburu juga untuk meninggalkan sekolah.

Segerombolan siswa siswi berseragam biru bercorak dengan satu garis melintang di dasi mereka, terlihat keluar serentak dari ruang luas di sebelah kiri tangga, berseberangan dengan jajaran ruang ektrakurikuler.

Hari sabtu, pada setiap akhir bulan, program rutin untuk kelas 10 terjadwal untuk berkonsultasi di ruang konseling.

Sebenarnya kegiatan ini hanya sebuah formalitas yang menyediakan wadah bagi siswa dan siswi berdiskusi atau bercerita dengan orang yang berkompeten mengenai masalah atau hal-hal akademik maupun non akademik yang mungkin meresahkan dan mengganggu mereka.

Bukan hanya satu atau dua kali, Sakura mendapati tatapan merendahkan yang dilayangkan untuknya dari teman sekelasnya. Kemudian dengusan terdengar beberapa kali kala kakinya sampai pada ubin lantai di tengah-tengah koridor.

Menahan napas, hanya itulah yang bisa Sakura lakukan berulang kali ketika mendapati peristiwa yang sama terjadi untuk kesekian kalinya sejak 1 minggu yang lalu.

Ia tidak tahu apakah cara menahan napas adalah cara yang tepat untuk menetralkan emosi serta meredakan kekalutannya yang makin menjadi.

Namun sejauh yang ia rasakan, dengan cara itu ia seolah memiliki kekuatan untuk terus bertahan sampai hari berikutnya.

Ketika netra hijaunya menemukan rekan yang ia kenal, reflek ia tersenyum kemudian memanggil.

" Karin, mau pulang bersama?"

Perempuan berambut merah yang menjadi objek panggilannya menoleh, kemudian tersenyum, kemudian mengangguk sekali.

Tanpa sadar, Sakura melepaskan napas yang tak sadar ia tahan sejak lama. Ada rasa was-was ketika ia menyapa atau sekadar bercakap dengan beberapa teman yang sudah lama dikenalnya.

Sakura merasa lega sekaligus bersyukur bahwa Karin bukanlah salah satu teman yang dapat sekejap berubah karena kabar simpang siur yang belum pasti kebenarannya. Mungkin, keyakinannya untuk bertahan di sekolah ini makin bertambah karena adanya teman seperti Karin disisinya.

Sebuah tangan terulur kemudian mengibas cepat di depan wajahnya, membuyarkan pikirannya yang rumit. Dirinya tak sadar bahwa sedari tadi Karin telah menunggunya.

Otomatis, ia tersenyum kikuk, merasa malu dan tak enak hati karena kedapatan melamun diwaktu yang tidak tepat.

" Hehe, maaf sepertinya otakku sedikit kelelahan, maka dari itu aku menjadi suka melamun."

Karin membalas dengan menaikkan alis, kemudian tertawa.

" Ayo, kita pulang." Ajak Karin kemudian berjalan lebih dulu.

BUKAN KAMU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang