Yuk biasakan tekan vote dulu sebelum baca. Terima kasih!
Happy reading!
●●●
2018
" Akh..."
Naruto mengerang sembari memegang bagian belakang kepalanya yang baru saja merasakan nyeri akibat berbenturan dengan sepatu sneaker putih yang entah kenapa melayang mengenai kepalanya.
Naruto merutuk kesal, pasalnya baru saja dirinya akan melepaskan penat dari kegiatan jam kuliah praktek hari itu yang sangat melelahkan, maka dari itu saat melihat jam dinding yang telah menunjukkan pukul 13.15 AM, Naruto bersegera menuju kantin.
Dan baru saja ia mendudukan diri di kursi kantin, tanpa tahu apa-apa sepatu sneaker sialan itu terlempar mengenai kepalanya. Naruto berbalik dengan wajah kesal, siap menumpahkan kekesalannya dengan memaki si tersangka pelempar sepatu.
Tepat saat dirinya berbalik, semua kekesalannya berganti dengan rasa takut dan ngeri, pasalnya tak jauh dari tempatnya duduk, seorang perempuan berambut merah jambu yang ditutupi topi tengah menatap tajam kearahnya sambil kedua tangannya berkacak pinggang.
Tak jauh dari tempat Sakura berdiri, Hinata -kekasihnya berdiri sambil memberi kode kepada Naruto untuk diam -jangan bertanya macam-macam pada Sakura yang sedang dalam mode mengamuk.
Naruto mengikuti perintah Hinata, di tempatnya Naruto hanya diam sembari menunggu dengan tegang saat perlahan Sakura dan Hinata mendekat ke arahnya. Tatapan tajam Sakura masih saja menyorot kepada dirinya, membuat bulu kuduknya semakin merinding.
" Sialan kau Naruto!"
Sakura memaki sembari menginjak sebelah kaki Naruto, menimbulkan suara erangan keras dari si pemilik kaki.
" Akh...sakit, bodoh!" kesal Naruto.
" Kau harus tanggung jawab! Aku tidak mau tau." Sakura masih melanjutkan kekesalannya.
" Tanggung jawab apa?!" Tanya Naruto dengan nada sebal yang ketara.
Hinata perlahan ikut mendekat kepada keduanya, setelah sebelumnya mengambil sneaker putih milik Sakura yang terlempar jauh entah kemana. Perempuan berambut panjang itu duduk di samping Sakura sembari mengelus lembut bahu Sakura -menyalurkan ketenangan.
" Kau sudah merusak presentasiku hari ini, Naruto..." Suara keras Sakura perlahan melemah seperti tak bertenaga.
"...kau kan yang sengaja menyembunyikan bukuku yang berisi rangkuman materi presentasi?!" Suara Sakura meninggi lagi, menuduh Naruto pelaku alasan dirinya sial hari ini.
Naruto mengerutkan dahinya, lalu kemudian tersadar bahwa memang kemarin setelah berkunjung ke apartemen milik Sakura, lelaki kuning itu iseng ingin menjahili sahabat pinknya itu dengan menyembunyikan salah satu buku milik Sakura, tapi ia tidak menyangka buku yang ia sembunyikan itu adalah buku yang sangat penting.
Merasa dirinya memang bersalah, Naruto memberanikan diri mendekat pada Sakura.
" Maafkan aku, Sakura. Aku benar-benar tidak tahu jika buku itu penting untukmu." Naruto bersuara dengan nada lembut.
" Kau pikir hanya minta maaf bisa membuat presentasiku hari ini lebih baik?!!" Sakura menyorot Naruto tak terima. Belum mau menerima permintaan maaf Naruto.
Hening. Mereka bertiga sama-sama tak angkat bicara.
" Ya sudah, aku harus bagaimana agar kau mau memaafkanku?" Suara Naruto terdengar lagi, melakukan apa saja untuk Sakura mungkin adalah satu-satunya cara agar sahabat pinknya itu mau memaafkannya.
Hening lagi. Sakura terlihat berpikir, sementara Naruto mendelik menatap Hinata -meminta bantuan kekasihnya untuk membujuk Sakura agar bisa memaafkannya.
" Baiklah, aku mau memaafkanmu,"
Senyum Naruto terbit.
" Tapi ada syaratnya."
Terbitan senyum Naruto berhenti, sedangkan senyum Sakura perlahan mengembang. Merasa bahwa Sakura akan memberinya syarat yang menyebalkan, menimbulkan dengusan sebal.
" Apa?" Tanya Naruto dengan nada malas.
" Kau harus mentraktirku makan selama sebulan."
Sakura memandang Naruto dengan senyum manis, senyum manis yang menyebalkan menurut Naruto.
Sontak Naruto membelalakan mata, "Kau gila?!"
Naruto otomatis berteriak kencang, menimbulkan atensi sebagian penghuni kantin tertuju ke arahnya.
" Jangan keras-keras bodoh!"
Sakura mengomel namun dianggap angin lalu oleh Naruto.
" Uangku selama 6 bulan bisa habis sebulan jika untuk mentraktirmu selama satu bulan, sialan!"
Naruto berdiri, gemas dan sebal dengan persyaratan tak masuk akal Sakura.
Kedua mata Sakura menyipit tak suka, " Baiklah, kalau kau tak mau tak masalah. Kita akhiri saja persahabatan kita selama ini."
Kemudian gadis merah jambu itu berdiri, membuat Naruto bingung dan panik. Reflek, Naruto mengentikan langkah gadis merah jambu itu. Lalu menghembuskan nafas panjang, menyerah.
" Baiklah. Aku turuti permintaanmu."
Suara Naruto terdengar tak bersemangat seperti biasanya. Senyum Sakura mengembang, lalu tanpa aba-aba memeluk Naruto dengan erat.
" Terima kasih Naruto, kau memang sahabat terbaikku."
Naruto ikut mengeratkan dekapannya pada Sakura lalu ikut tersenyum dengan raut yang tidak terbaca.
●●●
A/N :
Kalau kalian ngeh, cover ff ini udah aku ganti lho hehe
Jadi dicerita yang aku publish ini, lebih banyak momen yang bukan Sasusaku kan ya? Itu bukan karena apa-apa sih, tapi emang sengaja hehe
Buku ini memang aku rencanakan dijadiin series (yang kalian baca ini, #seriesYou pertama).
Jumlah total #seriesYou sudah aku konsep ada 3 series ya.
Untuk info lebih lanjut bakal aku up di wall secara berkala dan ngga tau kapan ngasih infonya wkwk (jadi kalau yang bukan followers, dan ketinggalan info jangan salahin aku ya ehe).
Udah ah, bye 😘
See you next time!
EH, bentar ada info lagi nich!
Pojok info (skip aja, nanti esmosi lho wkwkw)
Kalian pengen tau pelukan Sakura sama Naruto di kantin gimana?
Ini gais aku tunjukin 😘
⬇️
⬇️
⬇️
WKWKWKW
Dibilangin skip aja, malah ngeyel 😂🤣🤣🤣
Kaborrrr! 🏃♀️🚶♀️
Warm Regards, Retno Putri K
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN KAMU [SELESAI]
Fanfiction(Fanfiction of Sasusaku) BOOK ONE #seriesYou Hingga air matanya membasahi seluruh pipi, Sakura masih tetap pada tempatnya. Menangisi dirinya yang tidak tahu diri berharap pada seseorang yang tidak mungkin akan mampu didapatkan hingga di masa depan...