Jangan lupa votes dan komentarnya ya :)
Happy reading!
Pemuda berambut kelam itu baru saja mendudukan diri di kelas, hingga tiba-tiba selembar kertas yang sangat ia kenali tergeletak di mejanya. Sasuke menghela nafas sejenak, lalu mengalihkan atensinya pada pemuda yang sedang berdiri disamping mejanya dengan ekspresi wajah menyebalkan yang khas.
" Aku sedang ingin beristirahat dulu, coba kau tawarkan pada yang lain saja."
Shikamaru mengangguk paham.
" Tentu, aku juga menawarkan pada yang lain, tak terkecuali kau juga aku tawarkan sekalian. Barangkali kau tiba-tiba ingin ikut juga." Jawabnya dengan nada usil yang entah mengapa terdengar menyebalkan ditelinga Sasuke.
Sasuke memperbaiki posisi duduknya agar lebih nyaman. " Ada anggota baru yang ikut?"
Merasa percakapannya dengan Sasuke mungkin menyita cukup waktu, Shikamaru mendudukan diri pada bangku di depan pemuda berambut hitam itu. Shikamaru membuka buku catatan yang selalu ia bawa kemana-mana, lalu entah kenapa tersenyum sekilas dan kemudian kembali berbicara.
" Apa jika aku menjawab ada beberapa anggota baru yang ikut, kau akan berubah pikiran dan akan ikut juga, Sasuke?"
Suara Shikamaru sudah jelas terdengar jahil ditelinga Sasuke. Maka, pemuda itu membalasinya dengan dengusan.
" Aku hanya bertanya, jika kau mau menjawab atau tidak terserah. Tidak ada hubungannya dengan keikutsertaanku pada Pekan Olimpiade Seni Nasional ini."
Sasuke mengangkat selembar kertas formulir yang tadi diletakkan diatas mejanya dan menyurukannya kembali pada Shikamaru. Kertas yang setiap kali ada event olimpiade dilaksanakan, maka Sasuke pun akan ikut serta untuk mengisi fomulir itu, entah karena dipaksa atau dari keinginannya sendiri.
Namun untuk tahun ini, Sasuke berniat vakum dulu, baik karena ia sudah menginjak tingkat akhir di sekolah maupun karena ia ingin memberi ruang dan kesempatan bagi adik tingkatnya yang mungkin memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengikuti olimpiade. Intinya ia ingin beristirahat sejenak dari kegiatan akademik yang melelahkan yang sudah ia jalani selama ini.
" Sudah aku bilang tadi, aku tetap akan memberikan fomulir ini padamu. Aku tidak akan memaksa kau ikut, hanya saja jika kau berubah pikiran ingin ikut, aku tidak perlu repot-repot kembali padamu untuk memberikan kertas formulir ini."
Shikamaru meletakan kembali kertas formulir dihadapan Sasuke, " Simpan kertas ini. Ingat, jangan dibuang."
Tekannya pada dua kata terakhir.
Sasuke menghela nafas.
" Sudah aku katakan sejak awal, aku tak ingin ikut. Dan aku yakin aku tidak akan berubah pikiran." Jawab pemuda itu dengan nada yakin.
Shikamaru bangkit dari duduknya, mengabaikan ucapan Sasuke lalu berjalan melewati Sasuke yang masih menampilkan raut kesal karena kata-katanya diacuhkan oleh Shikamaru, namun sebelum sampai ke daun pintu kelas, Shikamaru kembali berseru yang membuat atensi Sasuke mengarah kembali ke pemuda itu.
" Shion ikut dalam olimpiade tahun ini, aku kira kau tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk selalu bersama kekasihmu itu, mengingat ini tahun terakhirmu bukan?" Katanya sambil terkekeh jail, lalu segera menghilang dari hadapan Sasuke, sebelum Sasuke sempat menghadiahinya dengan tatapan menusuk.
Beberapa saat setelah pemuda jabrik itu pergi, Sasuke kembali memfokuskan atensinya pada kertas formulir dihadapannya, mengambilnya lalu meremasnya erat, kemudian menghembuskan nafas panjang setelah menatapnya dengan penuh banyak pertimbangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN KAMU [SELESAI]
Fanfiction(Fanfiction of Sasusaku) BOOK ONE #seriesYou Hingga air matanya membasahi seluruh pipi, Sakura masih tetap pada tempatnya. Menangisi dirinya yang tidak tahu diri berharap pada seseorang yang tidak mungkin akan mampu didapatkan hingga di masa depan...