Yuk biasakan vote dulu sebelum baca. Thanks 😘
Happy reading, everyone!
●●●
2014 (2 minggu selepas UAS)
Dering ponsel sudah terdengar sebanyak sepuluh kali, dan Sakura masih tidak berniat untuk sekedar melihat siapa yg menelpon atau bahkan mencoba untuk mengangkat panggilan barang sebentar saja.
Sebentar lagi shift kerja sorenya akan dimulai, maka sekejap ketika dering ponsel terakhir berbunyi kemudian mati, ia kemudian segera mengganti mode ponselnya dari suara menjadi diam.
Dirinya tentu tidak mau menerima konsekuensi teguran dari bossnya kala dering ponselnya akan terus berbunyi ketika ia bekerja nanti. Sedangkan diirnya tidak mungkin mematikan ponsel, ia takut ada kabar urgent manakala ibunya menelponnya dari rumah.
Sekilas ada jeda beberapa detik yang gadis itu habiskan untuk memandangi mode ponselnya yang telah berganti. Tentu, pilihan yang tepat dalam mengganti mode ponsel selain suara adalah getar.
Namun ketika ingatannya mencerna sejenak masa lalu, ia kemudian benci ketika mengingat dulu pernah merasa begitu bahagia saat tahu mode yang dipakainya sama dengan seorang pemuda.
Kini dirinya hanya harus terus mengingatkan diri, bahwa jatuh cinta dengan sosok seperti Sasuke adalah ketidakmungkinan besar untuknya.
Ia benci karena sempat percaya, bahwa Sasuke tidak sama dengan pemuda kaya kebanyakan. Namun ia seolah sengaja melupa, bahwa Sasuke mungkin memang tidak sama dengan pemuda kaya kebanyakan, namun Sasuke lebih dari pemuda lain, yang wujud keberadaannya tidak diciptakan berdampingan hidup disisi gadis itu.
Hatinya menjadi berduka kala mengingat betapa pasifnya pemuda itu untuk membantu mengusut tuntas masalah plagiasi yang kini menimpa dirinya.
Terlepas dengan status Sasuke sebagai kekasih Shion, ia pun kadang berharap bahwa pemuda itu akan sesekali atau sedikit saja menawarkan bantuan. Tapi nyatanya tidak.
Entahlah, ia hanya ingin membenci pemuda itu saja. Walau dengan atau tanpa alasan.
Maka ketika dirinya seolah tertampar kenyataan yang menyakitkan, butuh beberapa waktu agar ia bisa kembali bangkit dan mengumpulkan segala kepingan hatinya dan berjanji untuk tidak pernah berurusan dengan sosok serupa Sasuke lagi.
Sakura kemudian menghela napas panjang, untuk kesekian kalinya, hati serta pikirannya mengkhianati, senantiasa mengulang kenangan dan harapan untuk bisa tetap terus mengagumi pemuda itu selayaknya dulu.
Ketika dirinya hampir memasukan ponsel ke sakunya, matanya sekilas menangkap pop up pesan seseorang. Hanya dengan satu kalimat, namun mampu membuat Sakura menghentikan niatnya untuk terus mengabaikan panggilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN KAMU [SELESAI]
Фанфик(Fanfiction of Sasusaku) BOOK ONE #seriesYou Hingga air matanya membasahi seluruh pipi, Sakura masih tetap pada tempatnya. Menangisi dirinya yang tidak tahu diri berharap pada seseorang yang tidak mungkin akan mampu didapatkan hingga di masa depan...