Bagian 5

4.5K 550 19
                                    

Seperti yang sudah dikatakan Yejin tadi. Selepas makan siang tadi Angelina bergegas pergi ke rumah biasnya yang notabenenya adalah pasiennya.

"Ini rumahnya?"
Monolog Angelina sembari memandangi gerbang yang menjulang tinggi.

"Eoh? Sedang apa anda disini?"

Angelina tersentak kaget.
Dirinya kemudian memandang seseorang yang mengeluarkan suaranya tadi.

"Oh, aku psikiater yang datang untuk melakukan pengobatan di rumah ini. Apa ini benar rumah keluarga Jeon, paman?" Ucap Angelina.

"Owh, kau psikiater baru lagi. Aku petugas keamanan dirumah ini," ucap petugas keamanan tersebut.

Angelina tersenyum kikuk.
Otak pintarnya masih mencerna maksud dari 'psikiater baru lagi'.
Mungkin karena sebelumnya Yejin?

"Ah, iya paman," balas Angelina.

"Ya sudah masuk saja. Nanti kalau sudah di dalam, jangan kaget dengan apa yang kau lihat. Terlebih jangan beritahu dengan dunia luar," ujar petugas keamanan tersebut.

Angelina menanggapi dengan anggukan dan dengan senyumannya.

Petugas keamanan tersebut membukakan gerbangnya. Tidak lebar, hanya untuk dirinya lewat.

Mata Angelina membulat.
Memandangi rumah megah tersebut.
Maniknya menatap liar rumah mewah tersebut dari tempatnya berdiri.

Disamping kanannya ada halaman dengan rumput hijau yang segar.
Samping kirinya dijadikan seperti taman. Lengkap dengan sebuah bangku.

"Woah, ini rumah atau istana? Bisa sekampung tinggal disini," gumamnya.
Mungkin jiwa missqueen nya sedang berkoar.

Kaki jenjangnya melangkah mendekat pintu utama.
Terlihat di teras rumah ada seorang wanita yang sedang menyapu lantai tersebut.

"Eoh? Kau siapa?" Tanya nya.

"Ah, aku psikiater yang ditugaskan kerumah ini," jawab Angelina.

"Owh, psikiater baru lagi. Mari masuk. Saya antarkan bertemu dengan Nyonya besar," ucapnya sopan. Senyum hangat pun terlihat diwajah wanita tersebut.

Angelina mengangguk dengan kaku.
Lagi lagi telinganya mendengar 'psikiater baru'.

Kakinya mengikuti langkah wanita tersebut.
"Semoga kamu bertahan ya,~?"

"Angelina, ahjuma," sahutnya.

Senyum ramah lagi lagi ditangkap manik Angelina.

"Semoga bertahan ya Angelina. Setiap perkataan tuan muda jangan kau masukkan kedalam hati. Terlebih kau perempuan," ucap wanita tersebut.

"Emm, memangnya ada apa dengan tuan muda ahjuma?" Tanya Angelina.
Rasa penasarannya tidak dapat dibendung.

"Orangnya tempramental. Mudah marah, penyendiri tetapi kalau ditinggal sendirian tuan muda selalu berteriak," jawab wanita yang diketahui Angelina sebagai pelayan dirumah ini.

Angelina mengangguk anggukkan kepalanya.
Dia mengerti apa yang dimaksud oleh wanita yang sedang memimpin jalan tersebut.

"Memangnya sudah berapa psikiater yang pernah mencoba mengobati tuan muda ahjuma?" Tanya Angelina.

"Woah, bibi tidak dapat menghitungnya. Dalam sebulan bisa sampai 6 kali berganti. Dan semuanya mengundurkan diri karena tidak tahan," sahut wanita tersebut.

Manik Angelina membulat.
Jadi ada maksud lain, mengapa Yejin memberikan tanggung jawab ini kepadanya? Dan, Yejin tidak memberitahunya terlebih dahulu?
Woah, besok dia harus memaki seniornya itu.

PSIKIATER || JJK [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang