Bagian 16

3.4K 447 20
                                    

Bagaikan wajah orang yang baru gajian dan belum gajian.
Mungkin seperti itulah perbedaan wajah Angelina dan Jungkook.
Jika Angelina riang penuh semangat, Jungkook suram tanpa semangat.

"Awas saja kau terlihat mencari perhatian. Kusiksa kau selama kau masih hidup. Sekalipun kau kabur, akan kukejar." Jungkook masih senantiasa mengancam Angelina agar tidak mencari perhatian di depan teman-temannya nanti.

"Kejar saja. Kejar sampai aku menjadi orang paling kaya di dunia ini." Angelina masih tidak memperdulikan ancaman yang terdengar seperti gurauan di telinganya.

"Aku tidak bergurau. Kau harus duduk di sampingku. Jangan tersenyum, apalagi bertingkah sok imut." Jungkook berbicara dengan nada ditaktornya.

"Aku juga tidak bergurau. Umurku sudah 26 tahun. Sudah pantas mencari kekasih." Angelina masih senantiasa mendorong kursi roda lelaki itu.
"Memangnya ada apa? Kau cemburu jika aku dekat dengan para member lainnya?" Angelina bertanya dengan sedikit serius.
Dia sengaja menggunakan nada bercanda, agar tidak dikira berharap.

"Aku? Hahahaha...mimpi kau!" Lelaki itu menyahuti dengan cepat. Angelina harus menelan bulat-bulat rasa kecewanya.
"Aku tidak suka dengan orang yang suka cari perhatian. Aku juga tidak suka dengan orang yang genit. Cukup sudah kau cerewet membuatku jengkel jika melihat wajahmu." Jungkook berujar dengan santainya. Dia bahkan menggerak-gerakkan tangannya untuk menggambarkan apa yang dia katakan. Dia tidak tahu saja, Angelina sudah menahan tangannya agar tidak memukuli dia.

"Jika sudah basah, mengapa tidak sekalian menyebur? Toh, dari menyebur itu jika berhasil memikat hati Kim Taehyung, bukannya beruntung?" Angelina terkekeh di akhir kalimatnya.

"Tidak akan kubiarkan kepalamu naik kepermukaan kalau begitu, biarkan tenggelam. Aku serius, jangan mencari perhatian. Tidak kubiarlan hidup damai kau." Jungkook sampai menoleh menatap Angelina ke belakang.

"Dan lagi kau pikir, kau selera Kim Taehyung? Jangan mimpi!" Jungkook menampar telak Angelina. Wajahnya memang bukan secantik Yoona atau bahkan Irene. Dia hanya serpihan serbuk rengginang.
Tetapi, apa salahnya mencoba?

"Mengapa kau yang heboh? Aku yang ingin berkenalan, kau yang rempong." Angelina berujar sinis kepada Jungkook.

Jungkook menghela napasnya.
"Aku hanya kasihan kepadamu. Nanti tidak sesuai ekspetasi, jangan menangis kepadaku." Jungkook menyenderkan punggungnya.

"Terserahmu saja." Angelina saat ini harus pasrah ketimbang memperpanjang masalah.
Dia tidak ingin di cap membuat kehebohan untuk saat ini.
Setidaknya di depan para member BTS, kecuali Jungkook.

"Astaga, tampan-tampannya." Angelina bergumam sendiri ketika melihat wajah Jin pertama sekali.

"Lihatlah, sifat genitnya muncul." Jungkook menyindir Angelina.
Lelaki itu mengatakannya sama pelan seperti suara Angelina sebelumnya.

"Kubalas perkataanmu nanti, setelah mereka pergi." Angelina mendorong kursi roda Jungkook lebih dekat lagi.
Astaga, jantungnya berdetak dengan cepat.
Ini pertama kalinya dia bertemu sedekat ini.

"Oh, itu dia sudah datang." Park Jimin berujar ketika melihat Jungkook mulai mendekat ke arah mereka.
Dan semua mata langsung menuju ke arah mereka.
Astaga, jantung Angelina berdetak dengan cepat. Padahal yang menjadi pusat perhatian adalah Jungkook.

"Dan siapa wanita cantik yang dibelakangnya?" Kim Taehyung menambahi perkataan Park Jimin. Percayalah, Angelina ingin berteriak sekencang mungkin sekarang.

Jungkook berdehem pelan. Dia memperingati Angelina saat ini.
"Jangan terlalu percaya diri." Lelaki itu berbicara dengan pelan.
Angelina terkekeh mendengarnya.

PSIKIATER || JJK [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang