"Jungkook-ah!" Manager Jungkook memanggil lelaki itu, ketika Jungkook masih sibuk mengintip dari belakang panggung, apakah Angelina datang atau tidak.
"Ya?" Jungkook menyahut.
"Sudah waktunya. Kau sedang apa di sana? Kemari!" Manager Jungkook menghampiri Jungkook.
"Ah, tidak ada." Jungkook beranjak dari tempatnya. Dia belum sama sekali melihat Angelina. Kemarin juga, sewaktu dihubungi tidak bisa.
"Kau sedang menunggu gadismu?" Managernya bertanya.
"Tidak. Bukannya sudah waktunya?" Jungkook malah bertanya balik.
"Iya. Ayo pasang perlengkapanmu. Ingat, lakukan sesuai latihan." Managernya mengingatkan sambil beberapa staff datang untuk memasangkan microfon pada lelaki itu.
"Ok." Jungkook mengerti apa yang harus dia lakukan.
"Ok, semangat! Lakukan yang terbaik!" Managernya menepuk pundak Jungkook, sebelum lelaki
Jungkook hanya tersenyum tipis sambil berjalan menuju panggung.
Para staff dan managernya menghantarnya, tetapi tidak sampai ke panggung."Awas saja kalau aku tidak melihatmu, Angelina!" Jungkook bergumam kesal. Dia rasanya emosi sekaligus khawatir dan panik. Di mana Angelina? Mengapandirinya belum juga melihat Angelina?
Sorak sorai yang sangat ribut memenuhi stadion ketika Jungkook sudah tiba di panggung. Musik intro lagunya sudah dimulai. Sambil menunggu waktunya bernyanyi, matanya menatap liar untuk melihat apakah Angelina datang atau tidak.
Yang tertangkap di matanya saat ini hanya keenam sahabat segrupnya dulu ditambah ayah ibunya, dan juga keluarga kakaknya.
"Kau sesibuk itu?" Batin Jungkook sebelum dia menarik napas dalam untuk mulai bernyanyi.Jungkook menari sambil bernyanyi. Ada puluhan penari latar yang ikut serta memperindah acara debut solo Jungkook kali ini.
Lelaki itu membalikkan badannya untuk menyapa para fansnya yang menontonnya secara online. Lelaki itu tersenyum.
Disaat sedang mengamati masing-masing fans yang ada di layar, mata Jungkook membulat ketika melihat Angelina ada diantara mereka.
Jungkook melihat Angeliana sedang tersenyum tulus. Jarang-jarang Jungkook melihatnya."Benar-benar menonton ternyata." Batin Jungkook.
Entah mengapa, rasanya Jungkook seperti mendapatkan tenaga ekstra saat mengetahuinya. Lelaki itu terus menari sambil mengeluarkan suara merdunya.Saat musik berhenti dan lagu telah selesai, Jungkook menarik napasnya terlebih dahulu. Sangat lelah jika menari sambil menyanyi.
"TERIMA KASIH SEMUA!" Jungkook bersorak kepada para fans dan orang-orang yang datang menunggu dirinya.
Dia juga berbalik badan untuk melihat Angelina yang ada di layar.Jungkook melambai pada para fans yang menontonnya secara online. Matanya menatap Angelina yang tersenyum saja.
Tetapi dahinya sedikit berkerut, jika menonton secara online pun, berarti memiliki waktu bukan? Mengapa tidak datang secara offline saja? Menonton secara langsung? Toh, dirinya sudah membelikan Angelina tiket. Ini sungguh keanehan yang luar biasa.Saat Jungkook pergi ke belakang panggung, para staff langsung sigap menghampiri dirinya. Ada yang mengelap keringatnya, ada yang memijitnya, dan segala macam.
"Setelah ini kau masih ada jumpa fans di balik panggung, lalu melakukan pemotretan, dan juga malam ini kau akan melakukan wawancara." Manager Jungkook menarik kursi dan duduk di sebelah Jungkook yang sedang dirias.
"Jadwalku sepadat itu?" Jungkook bertanya.
"Iya. Kau mungkin akan pulang tengah malam ke apartmen mu." Manager Jungkook mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKIATER || JJK [Selesai]
FanfictionAngelina adalah salah satu manusia yang beruntung dari jutaan manusia lainnya di bumi. Dia berhasil menempuh pendidikan di luar negri dengan beasiswa. Korea adalah tempat dia belajar. Dia berhasil menjadi seorang psikiater diusia muda. Ada satu wakt...