Jadwal untuk Angelina berkunjung ke rumah Jungkook terpaksa di tunda beberapa jam terlebih dahulu, karena ada jadwal operasi mendadak. Kang Yejun sedang tidak ada di tempat kerena ingin menemani anaknya yang akan masuk ke sekolah.
Lalu Yeonjin, lelaki itu sedang ada tugas. Jadilah dirinya bersama Hyuna dan tiga anak magang yang melakukan operasi ini."Ambil kantong darahnya lagi." Seruan Angelina langsung secepatnya di tanggapi.
"Ini." Aeri membawakan satu kantung darah. Dia masih jantungan karena mungkin suasana operasi mendadak masih baru baginya.
"Pasangkan. Cepat." Angelina berseru lagi.
Kembali fokus. Mereka semua berusaha untuk menyelamatkan pasien. Pasien yang mereka tangani sudah berumur lebih dari setengah abad. Karena itu, mereka mengalami sedikit kesulitan dalam mengoperasi. Belum lagi, pasien tidak bisa dijamin sehat secara total. Mungkin ada beberapa bagian organ tubuh yang tidak dapat berfungsi karena hal ini.
Hingga dua jam berlalu, barulah mereka selesai melakukan operasi. Para suster yang bertugas langsung membawa pasien yang mereka tangani ke ruang ICU. BaekHyeon juga ikut bersama para suster tersebut.
"Kau ada jadwal setelah ini?" Hyuna bertanya kepada Angelina sambil mereka berjalan ke ruangan mereka.
"Iya. Aku haru ke rumah pasienku. Ada beberapa kali pengobatan lagi yang harus dilakukan sebelum memastikan dia sembuh secara total." Angelina mengatakannya sambil membuka masker dan sarung tangan yang dia kenakan.
"Wah, kau manusia sibuk ternyata." Hyuna memuji Angelina.
Angelina tersenyum menanggapi.
"Yah, mau bagaimana lagi? Aku harus dapat sertifikat terlebih dahulu. Kalau tidak, apa gunanya aku di sini?" Angelina kali berjalan untuk mencuci tangannya.Hyuna terkekeh mendengarnya.
Sementara Minjun dan Aeri yang ada di ruangan hanya bisa terdiam mendengar percakapan seniornya sambil mereka membersihkan tubuh mereka."Jangan berusaha terlalu keras. Aku yakin kau pasti mendapatkannya." Hyuna melihat dirinya di pantulan cermin.
"Tidak mungkin tidak berusaha keras. Kurang dari dua bulan lagi." Angelina mengingatkan Hyuna bahwa mereka bukan berasal dari negara yang sama.
Hyuna menghela napasnya.
Dia terkadang sedih memikirkan hal ini. Angelina sudah dia anggap teman sekaligus rekan kerja yang paling terbaik menurutnya. Menurutnya, Angelina itu orang yang sopan, ramah, dan bijak dalam menyikapi sesuatu."Yah, kalau begitu aku harus bagaimana? Berjuanglah dengan keras!" Hyuna mengepalkan tangannya. Dia mendukung Angelina.
Angelina tentu sangat senang melihat orang-orang di sekitarnya mendukung dirinya. Baginya itu sudah lebih dari cukup.
Minjun dan Aeri sedikit bingung dengan percakapan Hyuna dan Angelina. Sertifikat? Kurang dari dua bulan? Apa maksudnya itu?
Tetapi mereka tidak berani bertanya langsung karena menganggap itu sedikit lancang. Mereka berdua juga tidak sopan mendengarkan pembicaraan orang lain.●●●
"Hoi!" Angelina segera berlari menghampiri Jungkook ketika matanya tak sengaja melihat lelaki itu sedang berjalan-jalan di taman. Jalannya sudah lancar. Mungkin sebentar lagi lelaki itu akan menunjukkan dirinya di publik. Itu yang Angelina prediksi.
Jungkook yang mendengar suara segera menoleh. Lelaki itu mendengus ketika melihat Angelina berlari ke arahnya. Dia sedang sebal kepada wanita itu.
Bisa-bisanya jadwal diundur tanpa persetujuan darinya.
Awalnya dia ingin menghampiri wanita itu ke rumah sakit, tetapi mendadak teman-temannya datang dan sedang mengacau di ruang tamunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKIATER || JJK [Selesai]
FanfictionAngelina adalah salah satu manusia yang beruntung dari jutaan manusia lainnya di bumi. Dia berhasil menempuh pendidikan di luar negri dengan beasiswa. Korea adalah tempat dia belajar. Dia berhasil menjadi seorang psikiater diusia muda. Ada satu wakt...