Bagian 25

3K 390 21
                                    

Berita mengenai Jungkook akan melakukan debut solo beredar luas. Bahkan lelaki itu menjadi trending topik diberbagai jejaring media sosial.

Saat pihak agensi mengumumkan Jungkook akan debut solo, paparazi langsung mencecar Jungkook. Mereka seolah akan mati jika sehari saja tidak mengambil foto Jungkook. Setiap hari, pasti saja ada foto Jungkook yang diposting mereka diakun resmi mereka.

Dan untuk para fans, tentu saja mereka sangat heboh. Bahkan akun official Jungkook yang dibuat oleh agensi langsung tembus 4 juta pengikut, padahal baru dua hari dibuat, dan angka itu akan terus bertambah seiring dengan semakin luasnya kabar bahwa Jungkook akan melakukan debut solo.

"Wah, benar-benar gila!" Hyuna sedang bermain ponsel dijam istirahat mereka.

"Gila apanya?" Angelina menoleh menatap Hyuna.

"Akun official Jungkook sudah mencapai lima juta pengikut." Wanita itu menunjukkan layar ponselnya kepada para rekannya.
"Padahal aku, mencapai 100 saja tidak."

Yeonjin yang mendengarnya terkekeh.
"Kau jelek. Makanya kau tidak punya pengikut!"
Semuanya tertawa mendengar celutukan Yeonjin.

"Mulutmu perlu diberikan pelajaran!" Hyuna sudah mengambil pulpennya dan bersiap akan melemparkannya ke Yeonjin.

"Sudah, hentikan! Tidak ada habisnya!" Yejin menghentikan Yeonjin dan juga Hyuna. Angelina hanya bisa terkekeh sambil bangkit dari tempat duduknya.
Dia ingin menyerahkan beberapa dokumen karena dua hari lagi dia harus kembali ke negara asalnya.

"Padahal kau sudah menikah. Tidak bisa lebih dewasa sedikit?" Yejin melotot kepada Yeonjin. Tampak Yeonjin menggaruk tengkuknya karena salah tingkah.

Yeonjin sudah menikah dua minggu lalu. Angelina datang menghadirinya bersama dengan kelima rekannya. Istri Yeonjin sangat cantik. Angelina menyayangkan, mengapa perempuan secantik istrinya Yeonjin mau menikah dengan Yeonjin.

"Oh iya. Kalian akan menjadi pegawai tetap, kapan?" Angelina menatap ke arah ketiga anak magang.

"Sebulan lagi." Minjun menjawab sambil tersenyum. Angelina membalas senyum minjun sambil mengangguk-angguk paham.

"Ya sudah, aku ingin menyerahkan ini dulu, ya?" Angelina mengangkan berkas yang dia pegang.

"Iya." Para rekannya menjawab kompak.

Ruangan langsung hening ketika Angelina keluar. Tidak ada yang berbicara. Terlebih Yejin, Hyuna, dan Yeonjin. Setahun mereka menghabiskan waktu bersama dengan Angelina.

"Kalian tidak ingin mengadakan pesta kecil-kecilan untuk perpisahan kita dengan Angelina?" Hyuna menatap satu persatu rekannya.

"Aku setuju. Tetapi acara nya bagaimana?" Yeonjin menatap Hyuna.

"Yah, makan-makan atau kita rayakan di apartmennya? Kita kasih kejutan? Besokkan dia sudah tidak masuk kerja lagi. Kita datang ke rumahnya." Hyuna menjawab.

"Yasudah, aku setuju dengan Hyuna." Yejin mengangguk saja.

"Jangan lupa ajak para istri kalian. Kau juga, ajak anak-anakmu." Hyuna menatap Minjun.

"Iya-iya. Kuusahakan."

"Kalian bagaimana?" Hyuna menatap kearah ketiga anak magang.

"Kami setuju." Ketiganya mengangguk bersama.

"Bagus. Jadi sudah sepakat." Hyuna tersenyum.

●●●

Sepulang kerja, Angelina memutuskan untuk berkeliling. Dia pulang lebih awal. Besok dia harus beberes barang-barangnya untuk segera kembali ke Indonesia, maka dari itu dia ingin berkeliling sebentar di Busan sebagai terakhir kalinya.

PSIKIATER || JJK [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang