Bagian 12

3.9K 449 27
                                    

"Sepertinya kau belakangan ini benar-benar sibuk. Apa yang terjadi?" Hyuna bertanya dari kursinya. Di ruangan mereka hanya ada mereka berdua.
Yeonjin dan Yejin sedang ada keperluan dengan pasien mereka.

"Eh? Belakangan ini?" Angelina mengulang perkataan terakhir yang dilontarkan Hyuna.
Sejujurnya, dia mendengar keseluruhannya. Tapi itu adalah responnya.

Hyuna mengangguk sekali. Matanya menatap serius ke arah Angelina.
"Iya, siapa yang kau tangani sampai sesibuk itu? Kau bahkan jarang ada di sini." Hyuna mulai bangkit dari kursinya. Dia berjalan mendekat ke meja Angelina.

"A-aku sedang menangani Jeon Jungkook. Kau tahu kan? Dia sedikit bawel(?)" Angelina mengecilkan suaranya pada kata terakhir. Tidak enak saja mengatakannya.

Hyuna yang sudah berada di depan meja Angelina sedikit terkejut mengatakannya. Dia sampai menaikkan kedua alisnya.
"Kau masih memegangnya? Dia mau mendengarkan perkataanmu?" Hyuna bertanya seolah sedang menginterogasi Angelina.

"Eh? Jangan terlalu dekat, aku jadi gugup jika seperti ini," ujar Angelina sembari menunjukkan kekehannya. Gadis itu jadi merasa tak enak kepada Hyuna yang sedang menghela napasnya.

"Aku serius. Kau masih menanganinya?" tanya Hyuna lagi.

"I-iya," balas Angelina singkat.

"Bukan, bukan itu maksudku. Dia mau mendengarkan perkataanmu? Bagaimana kau melakukannya?" tanya Hyuna.

"Yah, awalnya memang sangat sangat susah. Tapi pada akhirnya dia mau mendengarkannya. Hanya butih sedikit adu mulut." Angelina terkekeh ketika selesai mengatakannya.
"Y-ya, hanya sedikit," dia bergumam.

"Tapi, kau sungguh tahan dengan mulut licinnya? Sungguh?" Hyuna bertanya sekali lagi. Dia masih tidak percaya dengan Angelina.

Angelina menganggukinya.
"Buktinya, aku masih bertahan sampai sekarang."

"Wah, mentalmu patut diacungkan jempol," ujar Hyuna sembari terkekeh. Wanita itu kembali duduk di bangkunya.
Angelina memaksakan tawanya mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh senoirnya itu.

Hyuna tidak tahu saja bagaimana penolakan keras yang dilakukan Jeon Jungkook kepadanya.
Bagaimana perlakuan dan perkataan kasar yang dilakukan Jungkook kepadanya.

Ruangan kembali hening setelah Hyuna tidak bertanya apapun.
Angelina kini memfokuskan dirinya untuk mengatur ulang semua jadwalnya.
Jeon Jungkook memang selalu mempersulit hidupnya.
Tidak dari segi fisik, mental juga direpotkan.

Lima belas menit berlalu begitu saja. Angelina kini tersenyum puas ketika semua jadwalnya bisa di kondisikan.
Gadis itu menutup note booknya.
Menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

"Apa kau sedang kosong saat ini?" tanya Yejin yang baru sampai beberapa menit yang lalu.

"Kebetulan iya. Memang ada apa?" tanya Angelina. Duduknya yang bersandar, kembali dia tegakkan.

"Kebetulan, sebentar lagi ada jadwal magang para mahasiswa di rumah sakit ini. Kau bisa menemani mereka? Jadwalku sangst sibuk kali ini." Yejin berujar sembari tangannya sibuk menulis.

"Mahasiswa magang? Aku? Tidak salah? Aku baru beberapa bulan di sini," ujar Angelina dengan kening berkerut. Gadis itu menarik kacamatanya dan menaruh kacamata tersebut di tempatnya.

"Tolonglah bantu aku. Aku bisa mati kelelahan jika harus menemani mahasiswa magang itu." Yejin berujar dengan nada memohon. Wajahnya juga sangat memelas. Angelina jadi tidak tega jika tidak mengiyakannya.

"Biasanya mahasiswa magang, akan bekerja sebagai asisten dokter atau semcamnya. Jadi untuk apa hari ini?" Angelina bertanya lagi. Dia ingin mengambil keputusan, apakah dia harus membantu Yejin atau tidak.

PSIKIATER || JJK [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang