"Jeon Jungkook?"
"Dia siapa?" Rian bertanya kepada kedua saudara perempuannya setelah mendengar cerita Angelina yang cukup panjang.Awalnya Ria tidak percaya. Pikir saja sendiri, artis global bisa kenal dengan kakaknya yang bahkan temannya saja bisa dihitung jari.
Jika awalnya Angelina adalah selebgram cantik yang punya jutaan followers dan relasinya banyak, masih bisa tidak dipercayai mempunyai kenalan seperti Jungkook. Mantan personil boyband yang sangat populer.
"Hah, abang taunya apa sih?"
"TV di rumah ada dan masih bisa nyala. Handphone punya. Masa nggak tahu?" Ria memandang frustasi ke arah Rian.Rian menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak terasa gatal sama sekali. Dalam sekejap dia merasa seperti manusia purba yang baru keluar dari tempat tinggalnya.
Angelina terkekeh.
Padahal sewaktu BTS aktif menjadi boyband dengan 7 orang anggota, mungkin setiap orang yang dia jumpai selalu tau apa itu BTS.
"Dari korea 'kan?" Paling tidak itu adalah jawaban dari orang yang jarang memegang ponsel."Coba cari di internet sekarang. Cepat!" Ria berseru kesal. Matanya melotot garang melihat sang kakak laki-laki.
Rian bergegas mengambil ponsel dari sakunya, dan mengaktifkan data seluler.
"BTS" adalah yang dia ketik di papan pencarian."Gimana?" Ria bertanya kepada Rian setelah memberikan waktu untuk Rian membaca beberapa Artikel.
"Aku nggak tau mereka sepopuler ini." Rian mematikan ponselnya dan menatap Angelina.
Malu sekali rasanya untuk melihat wajah Angelina sekarang. Tidak tahu mengapa bisa dia merasakan hal tersebut.
Padahal tidak tahu apa itu BTS bukanlah hal yang salah."Jadi selama ini kau yang merawat dia?" Rian bertanya pada Angelina.
Angelina hanya mengangguk sekali.
"Wah, wah. Kakakku ternyata kekasih dari orang yang selalui kuakui suami." Ria hanya bergurau sambil terbahak.
Angelina hanya terkekeh mendengarnya.
Ketiganya saat ini berada di depan gedung kos-an mereka. Karena kurang enak di pandang tetangga mereka jika melihat Rian ada di kamar Angelina dan Ria.
Tak lama berselang...
Ponsel Angelina berbunyi."Siapa kak? Jungkook?" Ria dengan hebohnya bertanya. Dia bahkan sampai menggeser badannya demi mengintip siapa yang menelpon Angelina.
"Mama? Kenapa?" Angelina bingung sendiri melihat hal tersebut.
Ria dan Rian saling tatap saja.
Sebelumnya mereka memang mengirim foto saat Angelina dan Jungkook tadi kepada ibu mereka. Angelina sendiri bahkan tidak tahu kalau dia sudah di foto tadi."Angkat aja, kak. Siapa tau penting." Ucap Ria tebal muka. Dia menahan ekspresi wajahnya sambil melirik ke arah Rian yang sama seperti dengannya—berpura-pura tidak tahu.
"Iya, halo ma?" Angelina memutuskan untuk mengangkat panggilan telpon.
"Iya, halo. Kamu apa kabar?" Suara ibunya terdengar sangat lembut dari sambungan telpon.
"Baik, ma. Mama apa kabar?" Angelina balik bertanya sambil menatap kedua adiknya yang tampak sedang membahas sesuatu.
"Mama baik."
"Oh, iya. Ngapain nelpon, ma?" Angelina bertanya. Ini sudah cukup larut. Ibunya tidak pernah bertelepon di atas jam 8 malam kalau memang betul tidak ada yang mendesak.
"Nggak. Mama hanya mau ngobrol saja."
"Iya? Kau sudah punya pacar?"Hampir saja Angelina tersedak mendengarnya. Dia mengerutkan dahinya sambil menatap kedua adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKIATER || JJK [Selesai]
FanfictionAngelina adalah salah satu manusia yang beruntung dari jutaan manusia lainnya di bumi. Dia berhasil menempuh pendidikan di luar negri dengan beasiswa. Korea adalah tempat dia belajar. Dia berhasil menjadi seorang psikiater diusia muda. Ada satu wakt...