Bagian 9

3.9K 436 45
                                    

Angelina menghela napas.
Melirik jam yang tergantung di dinding.
Sudah pukul 11 siang ternyata.

Angelina segera bangkit dari posisi duduknya.
Mempersiapkan segala peralatan dan obatnya.
Sekarang adalah waktunya untuk mengunjungi biasnya itu.

"Eoh, kau mau kemana Angelina?"

Angelina mendongakkan kepalanya, menatap gerangan yang mengeluarkan suara.

"Aku harus ke rumah pasienku," jawabnya sembari mempersiapkan keperluannya kembali.

Yeonjin mengangguk anggukkan kepalanya.
Lelaki berusia tiga puluh tahun itu berjalan ke mejanya.

"Hanya sendiri datang kemari? Yejin dan Hyuna kemana?" Tanya Angelina sembari menatap lawan bicaranya.
Semuanya sudah beres.
Tinggal berangkat saja.

"Hyuna sedang debat bersama direktur, dan Yejin sedang pulang sebentar," jawab Yeonjin.

Angelina mengangguk anggukkan kepalanya.

"Kau sudah selesai dengan pasienmu?" Tanya Angelina.

"Baru saja tadi, tetapi nanti sekitar setengah jam lagi aku kembali bertugas," jawab Yeonjin.

"Apakah kau tahan dengan pasienmu itu?" Tanya Yeonjin kepada Angelina.
Keduanya saling memandang.

"Pasien yang mana?" Tanya Angelina agak kebingungan.

"Yang akan kau datangi itu," jelas Yeonjin.

Angelina mengeluarkan cengirannya.
"Sebenarnya jengkel sih, tapi yah mau bagaimana lagi? Toh ini pengalaman bukan? Kapan lagi kau bisa merawat idol terkenal?" Ujar Angelina dengan tawa ringannya.

Yeonjin pun begitu.
Keduanya kompak tertawa.
Jika dipikir pikir, memang benar sih.
Kapan lagi?

"Ya sudah, aku duluan ya? Nanti jika sempat kembali ke rumah sakit, aku akan langsung menemui kalian di kantin sewaktu jam makan siang. Jika tidak, kalian makanlah tanpa aku," ujar Angelina sembari mengambil tas berisi peralatannya.

Yeonjin mengangguk tandanya dia paham apa yang dikatakan gadis di hadapannya itu.

●●●

Angelina sampai di depan rumah biasnya itu.
Seperti biasa, satpam yang menjaga di depan rumah tersebut menyambutnya dengan ramah.

"Masih bertugas?" Ucap satpam tersebut.

Ok, Angelina agak tersinggung dengan kata kata tersebut.
Apa maksudnya itu?

"Ah, nee" jawab Angelina dengan senyum yang dibuat seramah mungkin.

"Baiklah, masuk saja. Tadi Nyonya sudah mengatakan langsung temui mereka di kamar tuan muda. Mereka sudah menunggu," ujar satpam tersebut.

Angelina mengangguk dengan sopan.
Membungkukkan badannya sekilas lalu memberikan senyum ramah.
Angelina kembali melangkah masuk ke dalam rumah tersebut.

"Eh, sudah datang ternyata." Wanita setengah baya tersebut langsung mengulas senyum ramah kala melihat Angelina.

"Iya bibi. Bibi apa kabar?" Sahut Angelina.

"Bibi baik baik saja. Sudah  mari kita masuk, tuan muda dan Nyonya sudah menunggu," ujar Bibi Kang.

Angelina tidak menyahut, gadis itu hanya mengikuti langkah Bibi Kang.
Menapaki tiap anak tangga, dan berakhir di depan pintu neraka.
Bukan, maksudnya pintu penghuni blasteran surga.

Terlihat Bibi Kang mengetuk pintu.
"Nyonya, Angelina sudah datang," ujarnya.

Tak sampai tiga puluh detik, pintu sudah terbuka.
Menampilkan wajah Nyonya Jeon.

PSIKIATER || JJK [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang