Bagian 13

2.9K 351 14
                                    

13. MEMULAI LAGI

"JESSICA!"

Zoya berteriak bahagia saat dirinya melihat anaknya yang hilang beberapa hari lalu, dia tidak tahu saja bahwa Jessica yang sedang ia peluk hanyalah Jessica palsu dadakan projek dari Galih yang menjadikan Yogi sebagai tumbal.

Yogi a.k.a Jessica palsu hanya dapat tersenyum kikuk juga bingung harus melakukan apa, padahal sebelumnya Galih dan Bagas serta Ananta sudah membuatkan list untuk Yogi agar lancar menjadi seorang Gecol sementara.

"Kamu baik-baik aja kan sayang?" Tanya Hendra.

"I-iya om... Eum Pah," balas Gecol palsu yang membuat Bagas dan Ananta harus berdecak.

"Ompah ompah!" Gerutu Bagas.

"Nan lo yakin Yogi bisa?" Ucap Bagas pelan yang hanya terdengar oleh Ananta yang berdiri di sampingnya.

Ananta menghembuskan napasnya pelan, "Semoga aja," balasnya ragu.

"Yasudah Bagas, Nanta, ayok nak masuk dulu," ucap Zoya mempersilahkan Bagas dan Ananta masuk.

Di dalam Bagas dan Ananta duduk selama setengah jam lebih hanya dengan menyaksikan adegan menye-menye antara Ibu, Bapak dan Anak. Ananta bahkan sudah menguap setidaknya lima belas kali seraya melihat Zoya yang hanya mengobrol dan tak hentinya mengelus kepala Gecol palsu itu.

"Ekhem," Bagas berdehem.

Zoya dan Hendra sontak menoleh.

"Oh iya tante mau mengucapkan terimakasih banyak sama kalian, karena berkat kalian anak tante bisa kembali ke rumah," ucap Zoya seraya mengelus rambut Gecol palsu, yang membuat Gecol palsu itu hanya bisa menelan saliva saja kebingungan.

"Iya tante," balas Bagas, yang di susul oleh anggukan ramah dari Ananta untuk Zoya dan Hendra.

"Kalo boleh tau, kalian nemuin Jessica dimana? Jessica baik-baik aja kan pas ketemu sama kalian?" Tanya hendra menatap Bagas dan Ananta bergantian.

Bagas melirik Ananta begitupun Ananta yang hanya diam menunggu Bagas menjawab pertanyaan dari Hendra. Bagas menyikut tangan Ananta, namun Ananta hanya diam pura-pura tak tahu. Demi apapun Bagas bingung harus menjawab apa.

"Ahh iya om, saya sama Nanta ketemu Jess lagi ngamen di lampu merah," balas Bagas asal.

Ananta memejamkan matanya menahan rasa ingin menghujat Bagas sekarang, begitupun Gecol palsu alias Yogi yang langsung memasang wajah jengkel nya menatap Bagas.

Zoya melotot khawatir, "Ya ampun! Sayang kamu di culik?" Tanya nya pada Gecol palsu.

"I-iya Ma hiks, a-aku di culik om-om hiks," jawab Gecol palsu ber-akting menangis walau tak keluar air mata, pikir Yogi ia harus mengimbangi jawaban yang di berikan Bagas barusan.

Lagi-lagi Ananta hanya bisa memejamkan matanya pasrah.

"Ya Allah nak, kok bisa?" Ujar Hendra.

"I-iya Pah, aku juga gak tau hiks,"

"Tapi kamu baik-baik aja kan? Kamu gak di lecehkan kan sama penculik-penculik itu?" Tanya Zoya memegang kedua bahu Gecol palsu.

"Enggak kok Mah, malah mereka baik, aku di kasih makan pizza keju mozarella lima kali sehari di tambah makan nasi sama lauknya ayam bakar Pak Kumis dua kali sehari, mau es boba toping saus ABC tinggal teriak langsung di kasih,"

Bagas mengerutkan dahinya, "Beneran gitu kah?" Gumamnya.

Sedangkan Ananta tengah menahan rasa ingin meminum sianida saat ini juga.

GECOL ▪SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang