46. MELACAK!
"LEPASIN GUE!"
Gecol meronta, menatap laki-laki yang ada di depanya. Laki-laki itu kisaran usia mungkin setara dengan Galih. Beberapa jam lalu saat Gecol sedang berjalan mencari pangkalan ojek untuk ke rumah Bagas tiba-tiba seseorang membekapnya dari belakang dan membuat Gecol pingsan.
Dan sekarang, Gecol terbangun dengan kondisi tangan dan kaki nya yang di ikat. Yang dapat Gecol lihat tempat nya tidak terlalu menyeramkan, seperti gelap dan semacam gudang. Tapi tempat ini seperti rumah, rapi dan juga bersih.
"Syuuttt... diem sayang!"
"Lo siapa! Kenapa lo culik gue?!" Seru Gecol dengan tatapan waspada.
"Karena kita di suruh, males banget nyulik orang. Nyusahin! Berisik!" Ujar laki-laki yang baru datang, sepertinya kedua laki-laki ini seumuran.
"Ini Reg, target yang di suruh si Bevan?" Kata laki-laki yang baru datang tadi.
"Yoi. Cantik ya, dede-dede SMA." Regil, nama laki-laki yang menculik Gecol adalah Regil, ketua geng T-Rex. Dan laki-laki yang satu lagi ini bernama, Juna. Geng T-Rex sendiri memiliki 3 anggota unggulan dan kurang lebih 12 keseluruhan.
"Lepasin gue, gue mohon. Gue gak tau apa-apa."
"Iya cantik lo emang gak tau apa-apa. Tapi maaf, kita cuma menjalankan tugas, HAHAHAHA." Regil tertawa keras sedangkan Juna hanya tersenyum kiri lalu keluar dari ruangan tempat Gecol di sekap.
"Siapa yang nyuruh lo, hah? Sumpah gue gak tau apa-apa. Tolong lepasin gue!" Ujar Gecol masih terdengar tegar, tidak ada rasa ingin menangis. Rasa takut pasti, hanya saja sebisa mungkin ia mengendalikan diri.
Regil tersenyum meremehkan, "Tunggu aja. Sebentar lagi ada kok yang mau nyelamatin lo dari kita. Lo tunggu sebentar ya bawel..."
"Bang!"
Rigel dan Gecol menoleh kompak ke arah pintu.
"Nando?" Ucap Gecol saat melihat orang yang baru saja masuk dan masih berdiri di ambang pintu.
"Nando! Pasti dia kan yang mau nyelamatin gue?! Nando! Nando tolong, tolong lepasin gue. Orang ini, dia nyulik gue Nan!" Seru Gecol dengan mata berbinar, penyelamatnya datang.
Nando terhenyak. Beberapa saat tatapan nya berhenti pada Gecol, menatap Gecol terkejut, namun sebisa mungkin ia menyembunyikan ekspresi keterkejutanya.
"Lo kenal sama Nando?" Ucap Regil menatap Gecol.
"Ini target yang di suruh Bevan, Bang?"
Seketika Gecol menatap Nando, bingung. Kenapa Nando bilang seperti itu. Kata-katanya persis seperti yang di ucapkan Juna beberapa saat lalu.
"Bang, boleh ngomong sebentar?"
****
Bagas, Galih, Ananta, dan Yogi. Mereka berempat turun tangan untuk menuju markas T-Rex seperti yang di sebutkan si penculik itu yang tak lain adalah Regil. Galih juga tak lupa memberi kabar ini kepada orang tua Gecol, juga melaporkan kasus penculikan ini kepada pihak yang berwajib.
"Sebelumnya, apa kalian tahu dimana markas geng T-Rex? Maksud kami, geng T-Rex itu memang menjadi incaran kepolisian, namun kami para anggota pun selalu gagal melacak keberadaan markas geng tersebut," ujar sang polisi pada Galih dan yang lainya.
"Nah itu yang saya bingung kan Pak! Kita di suruh untuk ke markas mereka, tapi mereka tidak memberitahukan dimana letak markasnya," balas Galih.
Polisi bernama-- Ginton-- itu bangkit dari kursinya, "Baiklah kalau begitu, kita sebagai aparat kepolisian akan menuntaskan kasus ini sampai selesai. Kita akan menyelesaikan apa yang seharusnya kita selesaikan sejak lama, untuk itu mohon kerjasamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
GECOL ▪Selesai
أدب المراهقين#absurdstory! GECOL, bukan judul yang berasal dari bahasa asing yang memiliki arti wow! Gecol sendiri ialah nama dari seorang gadis 'Halukiawan garis keras' tiada hari tanpa menghayal menghayal dan menghayal bagi seorang Gecol. Hingga akhirnya, sesu...