Bagian 15

2.6K 343 9
                                    

15. KELUH KESAH YOGI

"Hellooowww selamat pagi semuanya, maaf yah Mommy telat turun, soalnya Mommy lupa pake masker." Itu suara Zoya, ya tentu saja Zoya yang ada di dalam zona mesin waktu.

Gecol menatap Zoya yang baru saja menjatuhkan pantat nya di kursi meja makan dan bergabung menikmati makan malam. Sesekali ia melirik Ayah nya yang sangat berbeda dengan Ayah nya di kehidupan nyata, disini Ayahnya nampak sangat dingin dan irit kata, sedangkan Ayahnya yang di kehidupan nyata merupakan sosok Ayah yang hangat dan pemerhati.

"Jessica? Kamu kenapa sayang? Are you okay?" Kata Zoya menatap Gecol.

Sontak Gecol menggelengkan kepalanya cepat menyadarkan lamunan nya, dan tersenyum kaku pada Zoya, "Ya aku baik-baik aja."

"Perasaan gue gak ngehalu buat bikin Mama Papa jadi kayak gini deh," batin Gecol diam-diam menatap Zoya dan Hendra bergantian.

"Mas," Itu suara Zoya memanggil Hendra yang tengah menikmati nasi goreng buatan Bi Ayu.

"Ya," jawab Hendra.

"Aku mau tan--"

"Maaf Tuan, Nyonya, itu ada perempuan nangis-nangis di luar." Bi Ayu memberi tahu, Gecol mengerutkan dahinya, begitupun dengan Zoya yang menautkan alisnya, berbeda dengan Hendra yang nampak biasa-biasa saja.

"Nangis-nangis Bi?" Tanya Gecol.

Bi Ayu mengangguk, "Iya Non."

Zoya bangkit dari kursi di ikuti oleh Gecol dan Bi Ayu, mereka berjalan menuju pintu lantas Zoya segera membuka pintu besar itu dan mendapati seorang wanita yang terlihat seumuran dengan Zoya. Mata wanita itu nampak merah dan sembab, pipinya basah oleh air mata, entahlah apa yang terjadi pada wanita itu.

"Ma-maaf ada apa ya?" Ucap Zoya pada wanita itu.

"Hendra!" Teriak wanita itu.

Seketika Zoya, Gecol, dan Bi Ayu saling melempar pandangan.

"Suami saya?" Kata Zoya.

"Suami kamu? Dia Ayah dari anak yang ada di kandungan saya!" Pekik wanita itu, seketika Gecol membulatkan matanya begitupun dengan Bi Ayu yang spontan menutup mulutnya.

Zoya menatap wanita itu tak percaya, "Gak mungkin."

"Mana dia! Dia harus tanggung jawab!" Teriak wanita itu tepat di depan wajah Zoya.

Gecol menggeleng-gelengkan kepala nya benar-benar tak percaya, "Gak! Ini gak termasuk daftar halu-halu gue, gue gak mau liat ini meskipun Mama Papa di kehidupan nyata baik-baik aja," batin Gecol.

Semuanya menolehkan kepala kompak saat kedatangan Hendra dengan santai nya seolah tak terjadi apa-apa. Sekarang Gecol berpikir jika disini Papa nya tengah berperan sebagai seorang Ayah yang tak bertanggung jawab seperti pada beberapa cerita yang ia baca di Wattpad.

"Hendra!" Sentak wanita itu pada Hendra.

"Kamu harus bertanggung jawab atas janin yang ada di dalam kandungan saya!"

Hendra diam santai-santai saja, "Seperti apa bentuk pertanggung jawaban yang kamu mau?"

"Nikahi saya!" Jawab wanita itu.

Gecol melotot mendengar ucapan wanita tak di kenal itu, air mata di pelupuk mata Zoya tak dapat lagi terbendung, tubuhnya terasa lemas dan dengan sigap Bi Ayu menopang tubuh Zoya sang majikan.

Gecol melangkah kan kakinya mendekat pada Hendra, saat ia sampai di hadapan Hendra, Gecol menatap Papa nya kecewa. Rasanya begitu nyata meskipun Gecol seratus persen sadar bahwa ini hanyalah dalam pengaruh mesin waktu saja, ia tahu Mama Papa nya di kehidupan nyata baik-baik saja.

GECOL ▪SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang