Bagian 33

1.8K 257 25
                                    

33. SEDIKIT KISAH MIA DAN BEVAN

Bagas mengepalkan tanganya di samping tubuh, matanya mendelik tajam pada layar dimensi yang menampilkan Nando dan Gecol yang sedang berbincang.

"Apa mungkin, gue cinta sama lo?"

Kalimat yang di lontarkan Nando benar-benar membuat Bagas merasakan panas yang amat sangat, ia terbakar api cemburu.

Memejamkan mata mungkin cukup bisa sedikit meredakan api yang sedang meluap-luap di dalam sana. Mengambil napas dalam, dan menghembuskan perlahan, kembali membuka mata.

"Ada yang cemburu tuch!" Itu suara Gecol palsu, Yogi.

Semuanya sontak menatap ke arah Bagas yang mati-matian menahan rasa cemburu dan rasa ingin membunuh Yogi sekarang juga. Bagas tidak habis pikir, kenapa cowok bernama Yogi itu memiliki mulut yang sangat lemes. Mengalahkan ibu-ibu yang mendapat julukan The Boss Of Ghibah.

Dari pada ia benar-benar membunuh sahabat nya itu. Bagas memilih untuk keluar dari ruangan dengan perasaan dongkol.

Bagas duduk di bangku taman yang berada di belakang rumah, angin sejuk menerpa wajahnya.

"Lo masih cinta sama Jessica?"

Bagas kira ia akan damai sendiri di taman, namun ternyata ada Galih yang membuntutinya.

"Gatau gue."

"Terus gimana Mia?" Tanya Galih.

Bagas melirik Galih, "Mia?"

"Dia pacar Bevan," ucapnya tanpa melihat Galih, matanya menatap ke bawah melihat rumput hijau yang ia pijak.

Galih mengambil posisi duduk di samping Bagas, "Jelas-jelas lo masih punya rasa sama Jessica um Gecol? Lo cemburu tadi, denger Nando ngomong kayak gitu ke mantan lo."

"Kenapa sih gak move on? Inget dong, tu cewek mau pacaran sama lo karena lo ganteng doang. Itupun setelah dia tau kalo lo telmi, dia ninggalin lo. Dengan alasan mengurangi radar ke-cowok wattpad-an. Masuk akal gak?" Tutur Galih.

Bagas diam, tidak berniat menjawab tapi ia mendengarkan dengan baik apa yang di ucapkan oleh Kakak nya itu.

"Cewek masih banyak kali. Yang cantik bukan cuma Gecol, buka mata lo lebar-lebar," kata Galih mencoba menyadarkan Bagas.

"Belo dong mata gue, ogah-ogah!" Bantah Bagas membuat Galih melirik Bagas dengan tatapan malas.

"Di sebuah taman belakang rumah, sedang berbincanglah Kakak beradik yang entah apa mereka perbincangkan. Terdapat rumah pohon, danau kecil tapi lebih kecil Joni nya Nanta, HAHAHA!" Suara Gecol palsu membuat Bagas dan Galih menoleh.

Gecol palsu dan Ananta menghampiri Bagas dan Galih yang sedang sama-sama duduk di kursi yang sama pula.

Galih menatap Gecol palsu, lalu matanya berbinar di iringi dengan jarinya yang menjentik, "Oh gue tau!"

Bagas menatap Galih begitupun Ananta dan Gecol palsu.

"Tau apaan?" Tanya Bagas.

Galih merangkul pundak adiknya, "Gue tau apa yang membuat lo susah move on dari Gecol!"

"Apaan?"

"Dia!" Galih menunjuk Gecol palsu, seketika Gecol palsu menatap Galih dengan tatapan dengan mata yang melotot.

Bagas bergidik menatap Gecol palsu. Lain dengan Galih yang tertawa, Ananta yang tersenyum tipis dan Gecol palsu yang nampak shock.

"Najong! Iya cover nya Gecol. Tapi kan ada sesuatu yang tidak bisa di sembunyikan," ucap Bagas melirik sesuatu dengan senyuman aneh.

GECOL ▪SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang