09. KISAH BARA DAN RACHEL
Bagas, Jelita, Yogi dan Ananta. Kini mereka ber empat berada di taman belakang sekolah yang cukup luas areanya, dengan satu kursi taman di atas rumput hijau yang subur dan cuaca yang sejuk bisa di dapat disini.
Jelita dan Ananta duduk berdampingan di kursi sementara Yogi duduk di sebuah batu tepat di bawah pohon palem, lain dengan Bagas yang berdiri seraya jalan mondar-mandir dengan kedua tanganya yang tenggelam di saku celana abu nya.
"Menurut kalian, apa yang di ceritakan tante Zoya semalam itu masuk akal?" Jelita membuka suara.
Yogi terkekeh, "Butuh IQ tinggi buat ngerti apa yang tante Zoya ceritain."
"Jawaban kita pasti sama," sambung Ananta.
Jelita memandang sekitar dengan mata bingung sekaligus khawatir mengingat keadaan teman nya yang menghilang secara tak wajar itu.
"Masa iya sih ada orang menghilang pusss gitu aja kaya jin di film-film," ucap Yogi.
"Sumpah dah, tu anak ada-ada aja pake ilang segala. Mending ilang nya misal, di culik, nyasar, di caplok buaya. Lah ini! Ilang di telan angin," sambung Yogi.
Ananta melemparkan kaleng minumanya yang sudah habis tepat mengenai kepala Yogi, "Kalo ngomong."
"Lo pikir aja Nan, kalo ilang nya secara wajar ya kita bisa bikin poster orang hilang dengan gampang! Coba si Gecol, mau bikin poster sampe pabrik kertas bangkrut, sampe tukang print nya meninggal juga gak bakal ketemu," balas Yogi.
Ananta menatap Yogi malas begitupun Jelita. Sementara Bagas, sedari tadi hanya berjalan mondar-mandir kanan-kiri dengan otaknya yang berputar habis-habisan memikirkan masalah ini.
"Coba searching, orang yang hilang dengan cara seperti yang di ceritain tante Zoya," usul Jelita.
"Gue takut google nya stroke di kasih pertanyaan kayak gitu," gumam Yogi.
"Percuma, gak akan ada di internet. Karna yang bisa jawab pertanyaan nya cuma bokap gue," Itu suara Bagas yang membuat Jelita, Ananta, dan Yogi menatap dirinya.
****
Gecol tengah meneguk air putih dingin saat ia baru saja pulang sekolah. Sebentar mengistirahatkan diri dengan bersandar santai di soffa yang berada di ruang tamu seraya menonton tv dan menikmati cemilan yang Bi Ayu sediakan.
"Oh my god!! Anak mommy udah pulang."
Gecol terkesiap saat suara melengking bak mikrofon pengajian tiba-tiba menggema seisi rumah, ia menolehkan kepalanya dan mendapati Mama nya yang tengah berjalan menuruni anak tangga lagi-lagi dengan mengenakan masker wajah dan tanganya yang selalu mengibaskan kipas.
"Sumpah kalo Mama mendingan Mama di dunia nyata anjir!" Gumam Gecol menatap Mama nya bergidik.
"Hallo baby... pasti kamu capek kan pulang school?" Tanya Zoya.
"I-iya Ma," balas Gecol dengan rasa geli dan takut secara bersamaan.
"Mommy mau cerita tenta--"
"Ah Ma, Jess capek. Jadi aku mau istirahat di kamar ya, kalo mau makan Mama duluan aja oke? Bye!!" Gecol berlari kocar-kacir menghindari Mama nya sendiri. Ya, walaupun Mama di dunia yang fantastic!
Sesampainya di kamar, Gecol duduk di tepi ranjang nya dan menghembuskan napasnya lelah.
"BUAT LO YANG MASUKIN GUE KE DUNIA HALU INI! PLISS JANGAN BIKIN MAMA GUE ALAY GINI DONG! BISA STRESS GUE!!" Teriak Gecol menatap langit-langit kamar.
Ia menghembuskan napasnya kasar, "Oh iya! Gue mau minta penjelasan Rachel masalah tadi yang belum kelar dan minta di kelarkan saat ini juga!" Ujar Gecol mengingat kejadian tadi di sekolah mengenai hubungan Bara dan Rachel.
Gecol:
Hel, lo hutang cerita sma gue!Beberapa saat berlalu menunggu balasan chat dari Rachel, tak lama notifikasi dari Rachel muncul.
Rachel:
Oke, kamu nyaman sekarang dengerin akunya, soalnya ga gagap kyak ngomong lgsung, hihihiGecol menggaruk kepalanya tak gatal dan nampak berpikir, "Oiya ya, bener juga. Alhamdulillah deh kalo gitu, awokwok!"
Rachel:
Siapa sih yg gak kenal sama Bara, ketua geng Blood dark yang di lantik langsung sama Kak Tama, mantan ketua geng Blood dark alumni Madona satu tahun lalu. Ya, termasuk aku, aku kenal sama Bara. Awalnya aku takut sama dia karena muka nya yang galak banget itu, tapi suatu hari dimana saat itu aku gak sengaja ngelempar sepatu dan kena kepala Bara, padahal aku mau nimpuk si Jono.Gecol:
Trus²Rachel:
Saat itu juga Bara nyamperin aku, disitu aku takut banget bahkan badan aku gemeter ketakutan. Semua orang ngeliatin dan aku kira Bara akan nampar atau pukul aku tapi ternyata, dia malah buka kacamata aku terus dia lempar ke lantai sampai pecah dan saat itu Bara juga lepas kuncir dua rambut aku.Gecol:
Omg, trs²Rachel:
Setelah kejadian itu, Bara jadi sering deketin aku walaupun cara nya dibilang nyeremin, dia suka neror² aku gitu dan itu berlangsung cukup lama, tapi gak aku ladenin."Gila ini mah bener-bener kek cerita wattpad gilak! Keren kisah lope nya oemji!!" Ujar Gecol baper sendiri.
Rachel:
Suatu hari Bara tiba-tiba nembak aku si cewek cupu dan gagap ini. Aku tanya alsanya dan dia jawab bener² jujur. Akhirnya aku jadian sama dia. Tapi Mama aku ga setuju aku pacaran sama Bara, Bara nyoba sabar buat ambil hati Mama aku. Cuma gak ada yg berubah dari Mama, dia tetep bersikeras ga mau aku pacaran apalagi sampe nikah sama Bara. Bara frustasi, suatu malam aku di ajak sama dia ke apartemen nya, dan kamu tau apa yg Bara lakuin ke aku? Kamu tau jawabanya.Gecol:
APAAN?Rachel:
Bara yang frustasi, ngambil kehormatan aku paksa, alasanya agar aku jadi milik dia gimana pun caranya. Aku hamil, dan mau tak mau Mama nyuruh Bara buat tanggung jawab dan nikahin aku. Tapi calon anak aku harus keluar sebelum waktunya, aku keguguran. Tapi kisah aku sama Bara emang sudah sperti itu jalanya.Pelupuk mata Gecol sudah di banjiri air mata setelah membaca cerita teman nya Rachel bersama pacarnya yang sebenarnya ia kagumi, si ketua geng Blood dark, Bara.
"Sedih banget, anjir," lirihnya mennagis terharu.
****
"Pah jawab!"
"Iya Bagas, Papah sedang mengoprasikan mesin waktu kepada seseorang."
Bagas terdiam di tempat menatap Papanya, "Siapa orang yang lagi Papa operasikan?" Tanya Bagas menyelidik.
"Seseorang, Papa tidak bisa memberi tahu kamu," jawab Robert.
"Seseorang itu siapa Pah?!" Tanya Bagas frustasi.
Tadi saat ia dan teman-temanya Yogi, Ananta dan Jelita beruding di taman belakang sekolah. Bagas mencerna apa yang di ceritakan Zoya saat itu mengenai hilangnya Gecol bahkan secara tak wajar. Yang ia tahu, jika seseorang menghilang seperti yang terjadi pada Gecol, pasti seseorang itu telah menjadi objek mesin waktu.
"Kenapa?" Tanya Bagas menatap Papanya tajam.
"Karena seseorang melarang Papa untuk memberi tahu kamu," jawab Robert menatap Bagas.
Bagas mengacak rambutnya frustasi, "Jawab Bagas siapa yang sedang Papa operasikan di mesin waktu itu Pah!"
"Pacar lo yang gak tau diri."
****
Wah cerita Jelita sama Bara membuat Author melehoy seketika
:(EH! Betewe siapa tuch yang jawab Bagas?
JANGAN LUPA VOTE, SPAM COMMENT, SHARE JUGA BISA DAN FOLLOW AUTHOR NGOKEYYYYYY AWOKWOK!!!
See you next part!
****
KAMU SEDANG MEMBACA
GECOL ▪Selesai
Fiksi Remaja#absurdstory! GECOL, bukan judul yang berasal dari bahasa asing yang memiliki arti wow! Gecol sendiri ialah nama dari seorang gadis 'Halukiawan garis keras' tiada hari tanpa menghayal menghayal dan menghayal bagi seorang Gecol. Hingga akhirnya, sesu...