01. PACAR GECOL TULALIT?
Pagi yang menyebalkan dengan matahari yang sudah di lahap oleh awan hitam yang mengambang di langit, membuat cuaca pagi menjadi mendung dengan perlahan beberapa tetes air hujan mulai turun.
"Upin Ipin ke sawah, wahhh..." Itu suara Jelita--teman Gecol.
"Wah nya dimana men?" Ucap Gecol melirik Jelita yang kini berdiri di sampingnya seraya memainkan air hujan yang menetes dari atap koridor sekolah.
"Wah kita udah sampe, kalo kita belom sampe pasti kita basah kehujanan," balas Jelita.
"Lebih wah lagi kalo pas hujan-hujan gini gue lagi galau pas berangkat sekolah naik sepeda terus gue depresi di tengah jalan terus ada cogan yang peduli sama gue terus dia nolongin gue dan akhirnya dia suka sama gue, lebih wahhhh banget kan," tutur Gecol gemas sendiri seraya memejamkan matanya menghayal.
Jelita memutar bola matanya malas, "Noh lebih wah pangeran lo datang."
Mendengar ucapan Jelita, Gecol sontak membuka matanya dan menoleh ke arah yang di tunjukan oleh Jelita menggunakan dagunya.
Terlihat--Bagas--pacar Gecol, yang sedang berjalan seraya tersenyum lebar pada Gecol dari kejauhan. Jelita memasang wajah datarnya seperti biasa, dan tanpa mengatakan apa-apa ia memilih pergi. Sementara Gecol terdiam di tempat apalagi setelah melihat penampilan berbeda dari Bagas pagi ini.
"Pagi sayang," sapa Bagas saat berada di hadapan Gecol.
Gecol menatap Bagas dari ujung kaki hingga ujung rambut dengan tatapan aneh, "Pa-pagi juga sayang."
"Gimana penampilan aku, udah kayak cowok-cowok di Wattpad yang kamu baca semalem kan?" Tanya Bagas seraya berpose-pose dengan percaya dirinya.
Gecol menggaruk kepalanya tak gatal, "Kamu apa-apaan sih Gas?"
"Lho, kok apa-apaansih? Bukanya kamu semalem pas kita lagi telponan kamu lagi baca Wattpad? Terus kamu bacanya kencenggggg banget, terus kamu baca pas bagian gini,"
"Agaskar terlihat sangat keren dimata Resa dengan baju yang di keluarkan, rambut acak-acakan, dan alis yang sengaja di somplak," ujar Bagas menirukan gaya baca Gecol semalam.
Gecol ternganga mendengarnya.
"Terus kamu bilang gini, awwww!!! Agas ganteng parah, idaman banget yaampun, gitu lho sayang! Makanya aku berusaha buat kayak Agaskar yang kamu baca itu lho," kata Bagas dengan semangatnya.
"Terus kamu sengaja somplakin gitu alis kamu demi kayak Agaskar?" Gecol menatap Bagas tak percaya.
Bagas mengangguk dengan bangganya, "Gimana ganteng kan? Kayak Agaskar di Wattpad?"
Sebenarnya Bagas tergolong cowok yang cukup tampan di sekolah, dan itu sudah memenuhi standar cowok wattpad bagi Gecol, tapi yang membuat Bagas tidak seperti cowok wattpad adalah ketulalitan yang Bagas idap. Jika bagi cewek lain Bagas sangat imut dengan otak tulalit dan wajah tampanya, tapi bagi Gecol itu malah mengurangi radar ke cowok wattpadan.
"Sekarang juga aku gamau tau, tumbuhin balik alis kamu yang udah kamu somplakin!" Geram Gecol menatap Bagas garang.
"Lho kok di tumbuhin lagi? Nanti gak kayak Agas dong," sela Bagas dengan wajah menyedihkan.
"Kamu gak akan bisa jadi kayak Agas, karena kamu Bagas, bukan Agas! Paham zeyeng?!" Desis Gecol dengan tersenyum mencoba menahan emosi yang sudah di ubun-ubun.
Bagas mengangguk-anggukan kepalanya pelan, "Oke-oke paham zeyeng," katanya tersenyum lebar.
Tangan Gecol terulur untuk mengacak rambut Bagas yang memang sudah acak-acakan dengan sedikit berjinjit karena Bagas lebih tinggi darinya, "Yaudah aku ke kelas ya, bye Gas!"
![](https://img.wattpad.com/cover/251024149-288-k198132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GECOL ▪Selesai
Roman pour Adolescents#absurdstory! GECOL, bukan judul yang berasal dari bahasa asing yang memiliki arti wow! Gecol sendiri ialah nama dari seorang gadis 'Halukiawan garis keras' tiada hari tanpa menghayal menghayal dan menghayal bagi seorang Gecol. Hingga akhirnya, sesu...