Bagian 45

2K 247 2
                                    

45. T-REX?

Mendapat telpon dari Bagas tetapi bukan suara Bagas cukup membuat Gecol gelisah. Di tambah Galih juga menelponya dan bilang kalau Bagas belum pulang dari semalaman, Galih juga menuturkan kalau Bagas mau ke rumahnya pada kemarin malam.

Berdiam diru saja tidak mungkin Gecol lakukan. Sekarang ia sedang menunggu ojek online untuk menuju ke rumah Bagas.

Menunggu di depan gerbang rumah, tukang ojek tak kunjung datang. Gecol ketar-ketir sendiri. Mondar-mandir kesana-kemari menunggu tukang ojek. Betapa kesalnya Gecol saat melihat ponselnya kembali, ternyata driver ojol membatalkan orderan.

"Astaga!"

Gecol tidak bisa menunda lagi. Mobil di bawa oleh Mama Papanya yang sudah berangkat beberapa jam lalu. Gecol tidak punya sopir pribadi. Sekarang, untuk menuntaskan rasa khawatirnya, mau tak mau Gecol harus berjuang ke rumah Bagas dengan berjalan kaki, siapa tahu di jalan ia menemukan pangkalan ojek.

Dengan tergesa-gesa Gecol segera melangkah lari. Saat Gecol berlari, tiba-tiba ia merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Setelah itu, semuanya gelap.

****

Yogi menegak habis cairan yang sudah Profesor Robert racik tentu cairan untuk mengubah Yogi yang selama ini menjadi Gecol, palsu.

Setelah meminum cairan biru itu, tubuh Yogi mengeluarkan cahaya. Yang Yogi rasakan adalah bergetar, tubuhnya bergetar hebat masih dalam covernya sebagai Gecol palsu. Yang menyaksikan perubahan itu adalah Jelita dan Profesor Robert saja. Beberapa saat kemudian, cahaya yang terpancar dari tubuh Yogi hilang. Saat itulah, Yogi sudah kembali pada wujud aslinya.

"ALHAMDULILLAH... GUE BERUBAH LAGI."

Dengan heboh Yogi memeluk Profesor Robert, "Makasih ya om."

"Iya sama-sama Yogi, terimakasih juga kamu sudah mau menjadi Jessica palsu, karena kalau kamu tidak mau melakukan itu, semuanya pasti tambah rumit sejak awal," tutur Profesor Robert.

Jelita menepuk pundak Yogi, "Congratulation sob!"

"Yoi! Sekarang ayok Jel. Kita cari Bagas sama Nanta." Baru saja Yogi hendak melenggang pergi bersama Jelita, namun Robert menahanya.

"Tunggu dulu! Kalian tetap disini sama saya. Galih sedang mencari Bagas dan Ananta, tenang saja. Jessica juga bilang kalau dia mau kesini. Jadi kalian berdua tetap disini, om yakin Bagas sama Ananta baik-baik aja," ujar Robert.

Yogi dan Jelita mengangguk paham. "Iya om."

****

Bevan sudah di bekuk pihak kepolisian yang datang langsung pada tempat dimana Bagas dan Ananta menahanya. Bevan di bekuk atas kasus pelecehan seksual, dengan dua korban yang tak lain adalah Mia, adik tirinya. Dan Della yang berstatus sebagai pacarnya, sangat menjijikan.

Namun Bagas merasakan firasat yang tak sedap kala melihat Bevan yang malah tersenyum saat polisi meringkusnya. Senyuman yang di lemparkan Bevan, memiliki arti yang dapat Bagas lihat.

Tapi apa arti dari senyuman itu?

Sekarang Bagas harus mengabari Galih terlebih dahulu, masa bodo dengan perang dingin yang sedang terjadi. Semuanya pasti sedang mengkhawatirkan dirinya, tentu saja juga dengan Ananta yang ada bersamanya.

Bagas meraba saku jaket dan celananya berulang kali. Namun ia tidak menemukan ponselnya di sana. Tapi Bagas ingat betul, ia membawa ponselnya, selalu.

"Lho hape gue mana anjir!" Panik Bagas masih meraba-raba sakunya.

"Lo lupa bawa kali," ucap Ananta yang mendengar Bagas.

GECOL ▪SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang