07. WHAT?
Sesuai dengan yang di rencanakan, kini Bagas dan Jelita pulang bersama. Bukan pulang! Lebih tepatnya berkunjung terlebih dahulu ke rumah Gecol, tak hanya Bagas dengan Jelita saja, Yogi dan Ananta pun ikut.
Sesampainya di kediaman Gecol, Jelita menekan tombol bel di samping pintu dan tak lama Zoya-- Mama Gecol-- keluar untuk membukakan pintu dan langsung mempersilahkan Bagas, Jelita, Yogi dan Ananta masuk.
Beberapa saat keadaan hening, tak ada yang membuka suara kecuali Zoya yang tak henti-hentinya menangis sesenggukan.
"Sebelumnya maaf tante, soal tante dan om telpon semalem gak aku respon. Aku kira--"
"Gak apa-apa Jel, tante paham kok," potong Zoya seraya memegang tangan Jelita yang duduk di depanya.
"Tante?" Itu suara Bagas.
"Ya?" Jawab Zoya lembut.
"Boleh saya tau, gimana kronologinya sampai Jessica di kabarkan menghilang?" Tanya Bagas.
Zoya menundukan kepalanya seraya menahan tangisan yang lagi-lagi tak dapat di bendung, "Aneh! Semua yang terjadi sama Jessica aneh!"
"Maksud tante aneh gimana?" Tanya Jelita seraya menautkan kedua alisnya. Jelas Jelita bingung tak terkecuali Bagas, Yogi dan Ananta.
"Jessica menghilang di hadapan mata tante sendiri, di hadapan papanya, di rangkulan tante sendiri!!" Ujar Zoya kalap.
Semua yang mendengar pernyataan dari Zoya sontak terheran-heran. Semuanya saling menatap satu sama lain juga menatap Zoya dengan kebingungan. Apa yang Zoya katakan barusan sungguh tak masuk akal, mana mungkin seseorang tiba-tiba menghilang begitu saja apalagi di depan mata. Hey ayoklah! Ini bukan jaman sihir.
"Tante... tante coba tenang ya, tolong di jelaskan, kita semua gak ngerti apa yang tante bilang tadi," ucap Jelita lembut.
Zoya mengangguk pelan, dan setelah ia mulai merasa lebih tenang ia pun menceritakan apa yang terjadi pada anak semata wayang nya itu.
"Saat tante dan om memapahnya untuk ke meja makan, tiba-tiba Jess teriak-teriak 'Aku terbang' ya! Jess mengulang kata yang sama sampai tante dan om kewalahan dan bingung. Beberapa saat seraya Jess teriak-teriak, tiba-tiba tante merasakan tubuh Jess yang tante rangkul seperti perlahan melenyap, tante tidak lagi mersakan pundak Jess, melainkan seperti tante merangkul udara. Dan tak lama setelah itu, Jess benar-benar hilang di rangkulan tante." Lagi-lagi Zoya terisak setelah selesai bercerita.
"Tante, apa tante--"
"Tante serius Jel! Tante gak bohong ataupun mengarang, mana bisa tante ngarang saat anak tante hilang," potong Zoya yang membuat Jelita terdiam.
****
Sementara itu, di dimensi yang berbeda Gecol alias Jessica itu kini tengah celingukan sendiri di koridor sekolah. Ia kebingungan mencari kelasnya sendiri, karena sekolahnya benar-benar besar dan elit. Benar-benar seperti sekolah-sekolah yang ia baca di Wattpad!
Namun anehnya, koridor sangat sepi tak ada seorang pun yang duduk atau sekedar lewat.
"Hallo." Seseorang menyapa Gecol saat Gecol tengah menengok kesana-kemari.
Saat seseorang menyapa nya, sontak Gecol memfokuskan matanya pada seorang gadis berkacamata tebal dengan rambut yang di kepang dua. Pertemuan pertama pun Gecol dapat menyimpulkan bahwa gadis di depanya ini adalah seorang gadis cupu. Owh! Atau tepatnya cupu pura-pura seperti cerita Wattpad?
"Oh hai," balas Gecol tersenyum ramah.
"Kamu pas-pasti siswa bar-baru k-kan?" Ucap gadis cupu itu dengan gagap.
"Anjir gagap, eh gue anak baru ceritanya?" batin Gecol.
Perlahan kepala Gecol mengangguk, "I-iya."
"Be-berarti aku be-bener, a-ayok i ikut aku, ka-kamu se-sekelas sama ak-aku," kata gadis cupu nan gagap itu.
Gecol menatap gadis itu dengan mata senyum namun hati nya membatin, "Gila! Kalo misal dia bener-bener cupu pura-pura alias fake nerd, totalitas banget bikin suara gagap nya, gue aja sampe pegel denger dia ngomong," batin Gecol.
"Oh gitu ya, oke-oke! Btw nama lo siapa?" Kata Gecol.
Gadis itu mengulurkan tanganya, "Ra-rachel," jawabnya seraya tersenyum.
"Astaga, matanya bagus banget kalo senyum, fiks gak salah lagi! Dia pasti fake nerd!" Lagi-lagi Gecol membatin.
Gecol menjabat tangan Rachel, "Jessica atau panggil aja Gecol."
"Na-nama panggilan ka-ka-kamu lucu ya, hihihi!" Ucap Rachel terkekeh.
"Wah sialan gue di ketawain, sabar Col sabar," batin Gecol.
****
"Wah hebat sekali, bisa-bisa nya ia langsung menduga bahwa gadis cupu itu hanya cupu-cupuan," kata si kacamata terkekeh.
"Jangan heran, Wattpaders sejati!" Balas laki-laki bermasker yang juga terkekeh di balik masker yang ia pakai.
"Apa tadi namanya?" Tanya si kacamata.
"Fake nerd," balas laki-laki bermasker.
"Hahaha, anjay," ucap si kacamata lalu refleks tanganya menutup mulutnya sendiri.
"Maaf khilaf," katanya yang membuat si masker, X, dan pria paruh baya itu menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oh ya X, aku baru saja mendapat sinyal bahwa keluarga dari gadis halu itu ternyata kini kebingungan mencari anaknya yang hilang saat di rangkulanya sendiri, bagaimana ini? Kasihan mereka, apa yang harus kita lakukan?" Ucap si masker.
X melirik si masker dengan mata elangnya, "Aku sudah menduga hal ini akan terjadi."
"Profesor, apa yang harus kita lakukan?" Tanya X pada pria paruh baya.
"Hal ini pasti akan terjadi, dan jika kalian bertanya apa yang harus kita lakukan maka tidak ada jawaban nya, melainkan aku yang akan balik bertanya, apa yang ingin kalian lakukan?" Kata pria paruh baya yang tak lain merupakan seorang profesor.
X nampak berpikir, "Aku mencoba untuk menepis ide ku tentang membuat gadis itu menjadi dua, karena aku takut itu akan memunculkan masalah baru."
"Seandainya kau mengusulkan ide tersebut, dengan yakin aku pun akan menolaknya kawan," kata si masker.
"Kalau aku sih oke aja," sambung si kacamata.
Profesor tersenyum tipis, "Aku pun tidak sehebat itu, apalagi menggandakan seseorang, wah itu akan membuat ku mungkin sedikit gila, dasar anak muda."
"Kau dengar itu X? Dasar anak muda!" Sindir si kacamata.
X melirik si kacamata dengan sinis, "Berisik kau anak tua!"
"Aku sebagai member yang paling ganteng cukup menyimak membuat ku semakin cool dan aestetik," ucap si masker seraya menyilangkan tangan di depan dada dan menyenderkan pinggang nya di sisian meja.
"Ganteng doang jemput cewek dipanggang!" Sambar si kacamata heboh.
Sang profesor lagi-lagi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya seraya tersenyum tipis melihat kelakuan anak-anak muda di depanya kini. Anak-anak muda yang kurang kerjaan dan jahat! Bisa-bisa nya mereka memasukan seorang gadis ke dalam mesin waktu dengan alasan untuk membuat gadis tersebut bahagia.
****
Gimana gimana gimana?
JANGAN LUPA VOTE, SPAM COMMENT, SHARE JUGA BOLEH, DAN FOLLOW JUGA AUTHOR SUPAYA BANYAK FOLLOWERS NYA LAHH!! AWOKWOK!!
See you next part!
****
KAMU SEDANG MEMBACA
GECOL ▪Selesai
Teen Fiction#absurdstory! GECOL, bukan judul yang berasal dari bahasa asing yang memiliki arti wow! Gecol sendiri ialah nama dari seorang gadis 'Halukiawan garis keras' tiada hari tanpa menghayal menghayal dan menghayal bagi seorang Gecol. Hingga akhirnya, sesu...