17. MENJADI BROKEN HOME
Satu minggu berlalu dalam dimensi mesin waktu. Dua hari sudah Gecol berubah menjadi sosok pendiam dan murung, bukan tanpa alasan, dirinya kini menjadi korban broken home, ya Zoya dan Hendra cerai. Kini ia harus menyalahkan dirinya sendiri, ya tentu saja! Ia yang ingin merasakan kehidupan seperti kehidupan di dalam cerita-cerita yang ia baca.
"Ternyata rasanya sesakit ini," ucap Gecol sesak bermurung diri di kamar.
Ia mengusap kasar air mata yang mengalir di pipinya, "Papa pergi dari rumah, Mama pun gak seceria seperti saat pertama gue masuk ke pengaruh mesin waktu.
"Gue gamau kayak gini," tangis Gecol lahi-lagi pecah.
-Flashsback-
"Aku gak nyangka kamu melakukan hal bejad seperti itu Mas!" Suara Zoya terdengar gemetar dengan tangan yang terkepal di samping.
"Sudah saya bilang! Jika pernikahan kita ingin selamat, buanglah jauh-jauh anak pungut itu, jadi ini bukan salahku," balas Hendra terdengar pelan namun sangat menusuk.
"Anak pungut? Dia anak aku Mas! Anak kandung ku!" Teriak Zoya kalap.
"Ya benar dia anak kamu, anak kandung kamu, tapi bukan anak saya," jawab Hendra menatap Zoya yang histeris di depanya.
"Tapi kamu menikahi aku, dan setelah menikah tentu dia juga anak kamu Mas!"
"Aku tidak sudi!"
"Pantas saja kamu berubah, saat kamu tahu kalau aku adalah janda anak satu, saat itu kamu berubah Hendra! Yang tadinya kamu sangat baik dan berperilaku manis padaku, berubah saat kamu tahu bahwa aku adalah seorang janda anak satu," lirih Zoya pilu.
"Ya karena saya pikir kamu adalah janda tanpa anak, tentu saja saya kecewa," balas Hendra.
"Aku sudah bilang sejak awal kita menjalin hubungan Hendra!"
"Mungkin saya tidak mendengarnya," kata Hendra dengan santainya, membuat Zoya menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.
"Lalu kenapa kamu menikahi aku?!"
Hendra menatap Zoya mau tak mau, "Sudah terlanjur."
"Dengar Zoya, jika kamu ingin menyelamatkan rumah tangga kita, maka bawalah anakmu itu pergi dari rumah ini," ucap Hendra serius.
"Gak! Gak akan!"
"Ya sudah, kalau begitu biar saya dan istri muda saya yang akan pergi dari rumah ini," ujar Hendra menunjuk wanita yang kinu berstatus sebagai istri keduanya.
"PERGI! PERGI KAMU JAUH-JAUH DARI KEHIDUPAN KU SAMA JESSICA ANAK KU! PERGI KAMU SIALAN!" Pekik Zoya seraya menatap punggung Hendra yang perlahan menjauh dan hilang lenyap di balik pintu bersama wanita itu.
Di balik tembok, Gecol merasakan dadanya bergetar dan hatinya sangatlah sakit.
-Flashback off-
"Pantas Papa disini, selalu cuek sama gue, ternyata ceritanya gue adalah bukan anak kandungnya, gue cuma anak tiri," isak Gecol pedih mengingat kejadian beberapa hari lalu itu.
Ponsel Gecol berdering, pertanda seseorang menelponya. Segera Gecol mengambil ponselnya yang tergeletak di kasur. Ia menatap layar ponsel yang menampakan nama Nando. Tak ragu lagi Gecol mengangkat telpon dari Nando tersebut.
"Hallo?"
"Lo habis nangis?" Balas Nando di sebrang sana saat mendengar suara Gecol yang terdengar serak dan bergetar.
![](https://img.wattpad.com/cover/251024149-288-k198132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GECOL ▪Selesai
Fiksi Remaja#absurdstory! GECOL, bukan judul yang berasal dari bahasa asing yang memiliki arti wow! Gecol sendiri ialah nama dari seorang gadis 'Halukiawan garis keras' tiada hari tanpa menghayal menghayal dan menghayal bagi seorang Gecol. Hingga akhirnya, sesu...