Bagian 32

1.8K 290 19
                                    

32. SINONIM KATA KANGEN

"HAHAHAHAHA gila, gue ngakak banget astaga, shit! Lo percaya?"

Gecol menatap Arthur datar dan kesal, Arthur tertawa terbahak seraya memegangi perutnya yang katanya terasa sakit akibat terlalu banyak tertawa.

"Gak lucu sumpah," ucap Gecol menggerlingkan bola matanya sinis.

"Lagian lo juga! Mana ada psikopat ganteng kayak gue. Gue mah psiplayboy bukan psikopat, HAHAHAHA!!!" Seru Arthur kembali di iringi tawa keras.

Tuk!

Gecol mengetuk jidat Arthur dengan pulpen yang ia pegang, "Stop ketawa atau pulpen ini berubah jadi pemukul bedug!"

Perlahan tawa Arthur mereda, namun sesekali cowok itu menghela napas dan terkekeh. Gecol tak habis pikir, akting Arthur beberapa menit lalu menjadi seorang yang mengaku psikopat sangat natural sampai ia ketakutan setengah mati.

Sekarang kondisi kelas kembali normal, tidak seperti tadi yang ricuh akibat ulah Gecol yang teriak-teriak ketakutan sendiri.

"Liat lo ketakutan banget tadi, gue jadi curiga apa niatan lo sebenernya masuk ke mesin waktu?" Ucap Arthur menatap Gecol yang terlihat masih marah.

Namun ketika Arthur melontarkan ucapan tadi, membuat raut wajah Gecol berubah seketika.

"Iya, kan gue pengin hidup kayak cerita-cerita yang gue baca di Wattpad. Nah salah satu cerita yang sering gue baca itu cerita tentang psikopat di balut gendre romance-komedi. Tapi gue sadar sekarang, hal itu pasti nyeremin kalo beneran terjadi di sini," tutur Gecol menjelaskan.

Tuk!

Sekarang gantian, Arthur yang mengetuk jidat Gecol dengan pulpen yang ia rampas dari tangan Gecol.

"Makanya lo kalo nge-hayal jangan macem-macem. Lo berdo'a aja, semoga alur cerita psikopat gak terjadi sama lo," kata Arthur seraya melihat Gecol yang sedang mengusap-usap jidatnya yang ia ketuk barusan menggunakan pulpen.

Arthur terkekeh melihatnya, tanganya terulur untuk menggantikan tangan Gecol yang sedang mengusap jidat. Perlakuan itu sontak membuat Gecol terdiam seribu bahasa.

"Cie melting," ledek Arthur. Seketika wajah Gecol yang tadi terlihat cengo-cengo baper berubah galak dan siap menelan Arthur hidup-hidup.

"Melting-melting! Elo tu sinting, ROAARR!!!" Seru Gecol dengan tangan yang menirukan macan yang hendak mencakar mangsanya.

"Iya sinting gara-gara cinta ama kamu." Arthur menaik turunkan alisnya menatap Gecol yang memutar bola matanya malas.

"Haish bomat deh!"

Sepertinya memang takdir Gecol yang harus bertemu cowok-cowok ganteng nan manis seperti Nando, Arthur, dan tentu saja mantan nya, Bagas. Sekarang Gecol menyimpulkan bahwa perasaan nya tengah di permainkan disini. Di satu waktu dirinya menyesal telah menyakiti Bagas. Dan di waktu bersamaan, kini dirinya tengah di goda iman oleh kedua makhluk tampan bernama Arthur dan Nando.

"Tapi ya Dora. Bener lho yang tadi di jidat gue itu darah manusia," kata Arthur.

"Whatever!" Balas Gecol sinis.

Arthur tergelak, "Ih beneran! Nih ya gue jelasin. Lo beranggapan bahwa darah itu darah manusia, dan gue mengiyakan. Tapi faktanya, darah itu darah nyamuk. Nah si nyamuk gigit gue dan hisap darah gue. Gue manusia! Berarti itu darah apa? Hm hm?"

"Darah nyamuk lah! Kan udah ada di tubuh nyamuk," jawab Gecol.

"Darah manusia lah My Boo... kan aku manusia."

GECOL ▪SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang