Part 59

878 41 1
                                    

Lisya mengambil hp nya dan memainkannya untuk menghilangkan pikiran-pikiran anehnya, saat sedang asik memainkan hpnya Lisya mendapatkan sebuah notif pesan, Lisya melihat pesan tersebut.

Unknown: Apakah ujianmu berjalan dengan lancar? Aku sengaja memberimu waktu agar fokus belajar.

Lisya menggenggam kuat ponselnya, rasanya Lisya ingin mencekek leher laki-laki tersebut dengan tanganya sendiri.

Lisya memutuskan untuk mengabaikan pesan tersebut dan lanjut memainkan gamenya.

Unknown: Sayang, aku tau kau membaca pesan ini, tunggu saja kejutan yang akan aku berikan!

Lisya: Apa yang kau rencanakan?!

Unknown: Tunggu saja, itu tidak akan lama lagi.

Beberapa menit kemudian Lisya mendapat notif dari grupnya, Lisya terkejut membaca berita tersebut, terlihat 10 mobil terbakar dan meledak tepat di depan perusahaan milik Rion.

Lisya: Apa yang kau lakukan?!

Unknown: Aku hanya bermain-main, jika kau tak mau kejadian lebih menyenangkan terjadi, datanglah kepadaku dan jadilah wanitaku.

Lisya langsung mematikan hpnya dan berlari keluar kelas. Seisi kelas Lisya sudah heboh membicarakan berita kebakaran tersebut, bahkan ada yang menangis karena keluarga mereka berada di lokasi tersebut.

Lisya berlari keluar kelas karena sekarang jam istirahat, Lisya berlari mencari Rion di kantor guru namun ia tidak melihat Rion di sana, Lisya berlari menuju parkiran dan melihat Rion berjalan menuju mobilnya.

Lisya menarik tangan Rion, "Jangan kesana!" cegah Lisya membuat Rion terkejut.

"Jangan khawatir, aku tidak akan kenapa-napa, aku harus kesana karena kebakaran tersebut tepat di depan perusahaanku," kata Rion dan melepas tangan Lisya.

"Laki-laki itu ada disana, bagaimana kalau dia mencelakai kamu?" kata Lisya khawatir.

Rion mengelus kepala Lisya, "Hey! Kamu pikir aku bakal biarin laki-laki itu menyentuhku?" balas Rion, "Kamu tunggu saja di sekolah, aku akan menjemputmu pulang nanti," suruh Rion kemudian masuk kedalam mobilnya.

Setelah Rion menghilang dari parkiran sekolah, Lisya berjalan menuju kelasnya dengan perasaan khawatir.

"Lisya, kamu udah liat beritanya?" tanya Zahra.

Lisya menganggukan kepalanya, "udah, itu ulah dia lagi."

Mata Zahra melebar terkejut, "Ha? Dia yang bikin mobil-mobil itu meledak?!"

"Iya, gue harus gimana Zah? Dia bilang bakal bikin kekacauan kalo aku gak bersedia buat jadi wanita dia," kata Lisya sambil menutupi wajahnya dengan telapak tanganya karena frustasi.

Zahra menghela nafas beratnya, dan mengelus punggung Lisya, "Sabar yah Sya, aku yakin setiap masalah pasti ada jalan keluarnya."

☘️☘️☘️

Malam ini angin berhembus begitu kencang dan hujan cukup deras membasahi jalanan.

Lisya duduk di depan TV dengan rasa gelisahnya. Ia takut laki-laki itu membunuh orang yang tidak bersalah lagi.

Karena merasa haus Lisya kedapur untuk minum, setelah minum Lisya memutuskan bermain bersama kucingnya untuk menenangkan pikiranya.

Lisya mengelus lembut kucing-kucingnya beberapa menit kemudian hpnya berbunyi menandakan akanya peasan masuk.

Nafas Lisya tercekat, lagi-lagi nomor sialan itu umpat Lisya kesal.

Unknown: Sayang kenapa kamu tidak menghubungiku? Apa kamu ingin melihat kejutan lagi?

The Teacher Is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang