Part 60

996 48 6
                                    

Peringatan! Di Part ini mengandung unsur 17+ Bagi yang tidak suka bisa skip Part ini ^^

Happy Reading!

Setalah samapi di depan rumah, Rion melihat ke arah Lisya yang sudah tertidur, raut wajah Lisya seperti tidak tenang, Rion membuka pintu mobil di sebelah Lisya kemudian menyelimuti tubuh Lisya dengan jas nya, lalu Rion menggendong tubuh Lisya masuk kedalam rumah.

Di dalam kamar, Rion membaringkan tubuh Lisya di atas sofa, dilihatnya baju Lisya yang basah kuyup karena kehujanan tadi. Rion bingung apakah ia harus membangunkan Lisya atau langsung mengganti baju Lisya?

Karena Rion tidak tega membangunkan Lisya, Rion mengambil selimut yang begitu besar untuk menutupi tubuh Lisya kemudian ia memejamkan matanya, lalu perlahan membuka jilbab dan baju yang Lisya kenakan.

Setelah selesai membuka baju Lisya, Rion menekan nekan pelan selimut tadi untuk mengeringkan tubuh Lisya, kemudian memasangkan baju yang baru ketubuh Lisya.

Setelah selesai, Rion mengambil selimut tadi dan menaruhnya di keranjang. Perlahan Rion menggendong tubuh Lisya dan membaringkannya di atas kasur, lalu Rion mematikan lampu dan tidur di samping Lisya.

Rion melihat Lisya terus bergumam seperti sedang bermimpi buruk, Rion memeluk tubuh Lisya dan sesekali mengelus dan mencium kepala Lisya untuk menenangkannya.

****

Zahra menatap layar hp nya, ia melihat-lihat beberapa foto yang ia ambil saat menemani Lisya menemui laki-laki itu, Zahra terus memperhatikan wajah laki-laki itu,  entah mengapa ia seperti tidak asing dengan wajah itu, apakah Zahra pernah bertemu dengan orang itu? Pikir Zahra berusaha mengingat. Namun ia tak mengingat apapun.

Zahra mematikan hpnya kemudian bersiap untuk tidur.

☘️☘️☘️

Lisya terbangun karena kepalanya terasa sedikit sakit, ia melihat Rion yang sedang berbicara di telpon di depan jendela.

Lisya melihat jam di sampingnya yang memperlihatkan pukul enam tepat. Lisya memegangi kepalanya kemudian duduk di pinggir kasur, ia mengingat kejadian malam tadi saat Rion menghadang mobilnya.

Lisya melihat pakaiannya yang terasa sedikit aneh, seingatnya ia semalam tidak memakai piyama ini, Lisya melihat ke arah Rion, "Rion, Semalam gak hujan?" tanya Lisya.

Rion mengakhiri telponya dan berbalik melihat Lisya, "Hujan deras, kamu gak ingat? Kamu bahkan melajukan mobil sangat kencang dan hampir menabrak mobilku," omel Rion.

Lisya ingat jelas kalau kejadian itu, tapi ia bingung kenapa bajunya bisa berubah, Lisya berusaha mengingat kembali. Ia mulai ingat, saat sampai di rumah ia terbaring di atas sofa, ia sekilas melihat wajah Rion. Lisya langsung melihat kearah keranjang kotor di sebelah lemari. Lisya menatap tajam kearah Rion meminta penjelasan.

Rion memegangi lehernya, "Aku hanya mengganti bajumu saja, aku tidak melihat yang lainya," kata Rion memberi penjelasan.

Lisya langsung menyelimuti tubuhnya, "Bohong! Mana bisa ganti baju tanpa melihat atau menyentuh!" omel Lisya.

Rion menghela nafasnya, "Aku memang tidak melihat apa-apa, aku tidak akan melakukanya tanpa sepengetahuanku, kalau aku memang ingin, sekarang juga aku bisa saja melihat tubuhmu karena aku suamimu," jelas Rion, "dan aku tidak ada bilang kalau aku tidak menyentuhmu, aku kan hanya bilang tidak melihat," lanjut Rion.

The Teacher Is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang