Part 51

882 41 1
                                    

BRUUK!

Seorang perempuan berlari dan mendorong tubuh perempuan yang mencekik Lisya hingga tersungkur ke lantai.

"Lo gak apa-apa Sya?" tanya perempuan itu.

Lisya menganggukan kepalanya, kemudian ia melihat wajah perempuan itu, "Mirta?"

"Iya ini gue," kata mirta ia membantu Lisya untuk berdiri.

Vani dan Tania menginjak kaki lawan mereka dan membuat lawan mereka tak berdaya. Kemudian Tania dan Vani berlari menuju Lisya, "lo gak apa apa kan?" Tanya Vani khawatir, ia tidak bisa membayangkan jika Lisya benar-benar terjatuh dari gedung ini.

Zahra berlari memeluk Lisya karena khawatir.

Lisya melihat ke arah Mirta dan tersenyum tipis, "Thanks Ta."

Mirta membalas senyuman Lisya, kemudian menganggukan kepalanya.

****

Lisya, Vani, Tania, Zahra berdiri di hadapan Bu Leni, begitu juga dengan kelima siswi yang berkelahi dengan mereka.

Bu Leni memegangi pelipisnya, lelah mengahadapi masalah seperti ini.

Lisya dan teman-temanya diminta untuk menjelaskan kejadian dari awal hingga akhir oleh bu Leni begitu juga dengan ke-5 siswi tadi.

Setelah mendengar semua penjelasan, dan melihat Video yang direkam oleh Zahra, bu Leni mengambil keputusan untuk men D.O ke-5 siswi yang telah membully adik kelas mereka selama 1 minggu, dan disuruh untuk membuat permohonan maaf kepada adik kelas yang telah mereka bully, sekaligus mengembalikan uang yang telah mereka ambil paksa.

Sedangkan Lisya dan teman temanya mendapat hukuman membersihkan perpustakaan setial pulang sekolah selama 1 minggu.

☘️☘️☘️

Saat bel pulang berbunyi, Lisya dan ke-3 temanya berjalan menuju perpustakaan, namun tiba-tiba Mirta datang memanggil Lisya.

"Lisya!" panggil Mirta.

Lisya menoleh, "Iya kenapa?" tanya Lisya bingung.

"Boleh ngobrol berdua bentar gak? 5 menit aja kok," pinta Mirta pada Lisya.

Lisya menyuruh teman-temanya untuk pergi lebih dulu, awalnya Tania, Vani, dan Zahra sedikit ragu untuk meninggalkan Lisya karena mengingat Mirta memiliki sifat yang buruk, namun karena Lisya menyuruh pergi, mereka ber-3 pun menganggukan kepala dan pergi meninggalkan Lisya dan Mirta berdua saja.

"Umm, gue mau minta maaf soal yang dulu," kata Mirta sambil memegang kedua tangan Lisya.

Lisya sedikit merasa canggung, "Iya, gapapa kok, lagian itu kan udah berlalau, jadi lupain aja,"

Mirta menundukan kepalnya, "Lo baik banget yah Sya, gue kagum sama lo, udah cantik, pinter, baik hati juga, pantas saja orang-orang pada suka sama lo," puji Mirta.

Lisya mengangkat kepala Mirta, "Tiap orang kan ada kelebihan dan kekurangan masing-masing Ta, gue yakin kok ada orang yang suka sama lo,"

"Haha, mana ada Sya, gue kan udah terkenal dengan kesombongan sama ke jahatan gue," kata Mirta, terlihat kesedihan dimatnya, "Udah ah jangan bahas ini lagi, makasih yah udah maafin gue. Gue pergi duluan yah, udah ditungguin sama temen gue soalnya," pamit Mirta pada Lisya.

Sebenarnya Lisya sedikit bingung kenapa Mirta tiba-tiba berubah, yah mungkin saja dia sudah menyadari kesalahan dia dan memilih untuk berubah menjadi pribadi lebih baik lagu, pikir Lisya.

The Teacher Is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang