Part 23

2.9K 86 3
                                    

"Terus, kenapa kita gak disuruh kumpul dilapangan buat ngumumin kepsek baru?" Tanya Tania lagi.

"Itu karena.. kepsek kita lagi pergi keluar kota, kemungkinan sore ini baliknya, dan diumumin besok," Jawab Vani lagi.

Tania hanya ber-ohh,

Vani melihat Lisya lalu menyenggol bahu Tania, "Tan, itu Lisya kenapa?"

Tania mengacuhkan bahunya,"Ntah.."

"Sya?lo baik-baik saja?" Tanya Vani sambil memegang bahu Lisya.

Seketika lamunan Lisya buyar saat Vani memegang bahunya, "Ha? Ada apa? Kok lo berdua ngeliat gue kayak gitu?"

Tania dan Vani menggelelngkan kepala mereka,"Lo lagi ada masalah ya Sya? :( cerita aja ke kita berdua, siapa tau kita bisa bantu lo," Ucap Vani sambil mengelus bahu Lisya.

Lisya tersenyum lembut, "Nggak kok, gue gak lagi kenapa-napa," Lagi-lagi Lisya berbohong kepada Kedua sahabatnya.

Hati Vani dan Tania masih ragu akan perkataan Lisya barusan, tapi.. mau bagaimana lagi? Lisya belum siap menecritakannya.

Beberapa menit kemudian, datanglah Guru yang mengajar kelas Lisya, "Assalamu'alaikum murid-murid," ucap Bu Guru tersebut dan dibalas dengan "Wa'alaikumussalam" oleh semua murid yang ada di kelas.

"Baiklah, karna jam pelajaran ibuk hanya tersisa 1 jam 10 menit karna tadi ibuk ada sedikit kesibukan, sekarang buka bab 3" ucap Bu Guru tersebut dan memulai pelajarannya..

TEET... TEET...
Bunyi bel istirahat membuat semua murid di SMA Dermaga Cakra bersorak ceria ada yang  pergi ke koperasi sekolah, bertemu pacar mereka masing-masing, tiduran di UKS, pergi ke taman belakang membaca buku karna di sana anginya sangat sejuk, bermain basket dan sepak bola di lapangan bersama geng mereka masing-masing, karaokean dikelas bagaikan penyanyi populer, dan ada juga yang berjualan alat make-up dan perhiasan lainnya.

"Kuylah kita ke kopel, cacing di perut gue udah teriak minta lapar :') " Ajak Tania kepada Lisya dan Vani.

"Ayo.. gue juga lapar😅" Ajak Vani.

Lisya hanya tersenyum melihat kedua sahabatnya ini, "Iya ayo.. gue juga haus pen beli es Boom,"

Tania dan Vani mengerutkan alisnya bingung, "WHAT?" Ucap Vani dan Tania kompak,

"Emang lo kalo haus makan Boom Sya?" Tanya Vani polos.

Tania terkekeh mendenger pertanyaan yang dilontarkan oleh wajah polos Vani, "Lo ada-ada aja sih Sya, tu liat ga tahan gue liat kepolosannya Vani😂, ya kali lo haus makan  Boom," Ucap Tania menertawakan kepolosan Vani.

Lisya mengerutkan alisnya, "Ya emang, gue haus dan lagi pengen minum es Boom" kata Lisya, "Lah? Emang lo berdua pikir yang gue bilang Boom itu Boom beneran?" Tanya Lisya sambil tertawa.

Tania baru menyadari bahwa dia pernah mendengar kata es Boom di kantin, "ANJER, jadi yang lo bilang Boom itu es Boom yang dijual sama Bunda Ika di kantin?"

Lisya menganggukan kepalanya,

Tok.. Tok.. Tok..

Suara tersebut berhasil mengundang perhatian seisi kelas termasuk Lisya, Tania dan Vania.

"Setelah  jam istirat berakhir, kalian semua tolong langsung berkumpul di gedung lapangan, awas aja kalo ada yang kabur. Terimakasih atas perhatiannya," ucap Ketua kelas perempuan tersebut dan pergi meninggalkan kelas bersama temannya.

.

Lisya, Tania dan Vani berjalan menuju meja kosong di sudut tempat biasanya merka duduk di kantin. Seperti biasanya, banyak siswa siswi yang memandangi mereka ber-3, ada yang memandang dengan tatapan suka, kagum, dan iri. Namun, Lisya dkk  tidak merasa risih lagi karna berginilah kehidupan mereka disekolah selama 2 tahun berturut-turut.

"Sya, lo mau nitip apa? " Tanya Vania kepada Lisya.

"Emm.. gue es Boom Bunda Ika aja deh," Kata Lisya dan langsung diangguki oleh Vania.

"Gue mau beli bakwan nih, lo nitip gak Sya?" Tanya Tania.

"Cimol 3 aja:) " kata Lisya dan langsung diangguki oleh Tania.

Tinggal Lisya sendirian di meja itu, karna bosan Lisyapun memainkan hpnya.

"Woy! Lu liat kan Lisya di situ?" Ucap siswa laki-laki yang sedang duduk bersama beberapa temannya.

"Iya? Emang ngapa?"

"Kalo lo bisa dapetin nomor hpnya untuk gue, gue bayar lo 50k" ucap siswa laki-laki tersebut memberi tantngan kepada temannya.

"Ck, easy, nih liatin gue ya," kata salah satu siswa laki laki tersebut dan berjalan menuju meja Lisya.

"Hai?," ucap laki-laki tadi.

Lisya mendongakkan kepalanya dan kembali fokus memainkan hpnya.

"Anjir, gue dikacangin :( "  ucap laki-laki tadi di dalam hati.

"Ehem.. boleh kenalan gak?"

Lisya tetap fokus memainkan hpnya..

"Halo..? Lo denger gue gak sih?" Laki-laki tersebut mulai geram karna sedari tadi diabaikan oleh Lisya.

Dari kejauhan terlihat bahwa teman-teman laki-laki tersebut sedang menertawakannya.

Lisya merasa jengkel karna sedari tadi diganggu oleh orang yang tidak Lisya kenal, kalau perempuan Lisya tidak akan risih tapi ini laki-laki? Lisya meletakkan hpnya di atas meja sedikit kasar hingga laki-laki tersebut sedikit terkejut.

"Mau lo apa?!" Tanya Lisya sinis.

"Astaga Lis jangan garang-garang dong.. , gue kesini itu cuma mau minta nomor hp lo doang kok :( " kata laki-laki tersebut sambil memegangi hpnya.

TBC

Halo.. :D
Jangan lupa vote and komen 😃

Thanka udah baca ceritaku yang gaje ini :')
Kalau masih ada typo tolong dimaafkan :')
Krna saya juga manusia.

Kalau ada kalimat yang gak kalian pahamin silahkan komen aja di situ, Insya Allah bakal aku jelasin ^^

See You 😄

The Teacher Is My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang