Lisya masuk kerumahnya sambil menggandeng tangan mungil Alya, "Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawab Anita sambil memegang gaun kembang berwarna putih.
"Itu apa ma?" Tanya Lisya berjalan mendekat ke Anita
"Ohh.. ini gaun pernikahan kamu udah Dateng," jawab Anita, "Eh? Itu anak siapa yang kamu bawa? Cantik banget" tanya Anita sambil mengelus kepala Alya.
"Emm.. ceritanya panjang ma, nanti Lisya ceritain ya? Lisya mau ganti baju dulu, mama bisa main sama Alya bentar?" Tanya Lisya.
"Iya, sini yuk main sama mama," ajak Anita sambil menggandeng tangan Alya, "Rion temenin Tante ngobrol sambil main sama Alya mau gak?" Tanya Anita dan dianggukan oleh Rion.
Lisya berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya, ia mengunci pintu dan langsung mengambil handuk untuk mandi.
Setelah selesai mandi, Lisya langsung turun kebawah.
"Sekarang coba kamu jelasin semuanya" suruh Anita.
Lisya duduk di sebelah Anita kemudian menjelaskan semua yang terjadi kecuali bagia Lisya dipukul oleh ayah tiri Alya.
Setelah selesai bercerita, Lisya memohon kepada mamanya untuk mengizinkan Alya tinggal bersamanya dan mamanya.
Anita menghela nafas, "Kamu lupa kalau besok kamu nikah sama Rion? Kalau sudah menikah kamu harus tinggal bersama suami kamu" jelas Anita
Lisya terkejut mendengar perkataan mamanya, "What?! L-Lisya harus tinggal sama pak Rion?"
"Iya, dan kamu juga tahu kan kalau mama itu sibuk kerja, mama gak ada waktu untuk jagain Alya di rumah" jelas Anita lagi.
Lisya bingung harus mengatakan apa lagi, sedangkan Alya memeluk Lisya dengan erat karena takut.
"Ma.. malam ini Alya tidur sama aku aja ya? Biar Lisya cari tahu lebih dalam dulu tentang keluarganya" mohon Lisya sambil memegang tangan mamanya.
Anita menghela napas berat, "Yaudah, tapi kamu juga harus ingat jangan terlalu ikut campur sama rumah tangga orang lain ngerti?" Kata Anita memperingati agar putrinya tidak terlibat dalam masalah.
Lisya menganggukkan kepalanya,"Iya Lisya janji," ucap Lisya senang.
"Permisi Tante, saya pamit pulang dulu, soalnya masih ada pekerjaan yang belum selesai" pamit Rion pada Anita.
"Ohh.. iya baiklah, Lisya kamu anterin Rion kedepannya pintu sana," Suruh Anita.
"Iya.." ucap Lisya sambil bangkit dari sofa, "Ayo.. pak saya antar" ucap Lisya dan diangguki oleh Rion.
Lisya mengantar Rion sampai di depan pagar, "hati-hati di jalan pak" ucap Lisya.
"Iya, kamu istirahat yang cukup, saya gak mau melihat adanya kantong mata di mata calon istri saya"
Seketika pipi Lisya terasa panas saat mendengar Rion mengucapkan kalimat 'calon istri saya'
"Ihh.. baru juga jadi calon istri udah berani ngegombal" ucap Lisya.
"Eh? Kayaknya ada yang kebelet mau niikah nih? Kamu jangan khawatir, dengan izin Allah pernikahan kita besok pasti bakal terjadi" ucap Rion.
Pipi Lisya semakin memanas mendengar perkataan Rion barusan, "Ihh.. siapa juga yang minta dihalallin sama kamu?!" Omel Lisya yang.
Tawa Rion seketika pecah mendengar perkataan Lisya "Ehhh.. emang aku ada bilang halalin? Wah.. berarti ngode lagi nih minta dihalallin secepatnya sama aku yang tampan ini hahaha..." Ucap Rion dengan tawa yang tiada henti.
Lisya merasa malu dengan perkataannya tadi,"IHH.. BODOH AMAT! PAK RION NYEBELIN!!" Teriak Lisya dan langsung berlari masuk kedalam rumah.
Rion memberhentikan tawanya, "Ada-ada aja kelakuan anak ini, jadi gak sabar mau halalin besok" ucap Rion sambil menutup pagar rumah Lisya dan masuk kedalam mobilnya.
"Kakak kenapa? Kok mukanya merah kayak gitu?" Tanya Alya sambil memakan semangka yang diberikan oleh Anita.
Lisya memegangi kedua pipinya yang masih terasa panas, "Ihh.. awas aja nanti" gerutu Lisya dalam hati.
"Kakak gak apa-apa kok, cuman kepanasan aja, soalnya diluar tadi ada harimau nakal" ucap Lisya dan duduk di sebelah Alya. "Alya makan apa?"
"Makan semangka dikasih mama kakak. Kakak mau?" Tanya Alya sambil memberikan sepotong semangka kepada Lisya.
Lisya mengambil semangka yang disodorkan Alya kepada.
"Lisya.. Alya.. ayo makan.. mama udah selesai masak nih.." teriak Anita dari dapur
"Alya Itu mama udah manggil kita, yuk kita makan" ajak Lisya dan diangguki oleh Alya.
Setelah selesai makan Lisya mengajak Alya kekamarnya untuk mandi. Lisya Mecari baju kaosnya yang bisa dipakai Alya.
"Ini pakai baju kakak, kamar mandinya di sana, Alya bisa mandi sendiri?" Tanya Lisya.
Alya menganggukkan kepalanya,"Iya bisa, Alya kan bukan anak bayi lagi kak" kata Alya kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Sembari menunggu Alya selesai mandi, Lisya duduk dipinggir kasur sambil memainkan hpnya.
Setelah beberapa menit, Alya keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju kaos Lisya yang terlihat sangat kebesaran ditubuh mungil Alya.
Lisya mengangkat tubuh mungil Alya ke atas kasur, "Ihh.. kok kamu imut banget sih.. kayak boneka" ucap Lisya gemas dengan wajah imut Alya.
"Kak, itu apa?" Tanya Alya sambil menunjuk ke arah gaun putih yang tergantung manis di dinding Lisya.
Lisya melihat kearah gaun yang Alya tunjuk, "Ohh.. itu gaun pernikahan kakak. Alya mau lihat?" Tanya Lisya dan diangguki antusias oleh Alya.
Lisya mengambil gaun pernikahanya dan memperlihatkannya pada Alya.
"Wah.. cantik banget!" Teriak Alya dengan mata berbinar.
Lisya menempelkan gaun itu ketujuhnya, "Cocok gak untuk kakak?" Tanya Lisya pada Alya.
"Iyaa.. cocok! Kakak juga cantik!" Seru Alya.
Lisya berjalan menuju cermin, "Gak nyangka ya? Besok kakak udah jadi istri orang" ucap Lisya sambil tertawa hambar.
"Loh.. kok kakak sedih?" Tanya Alya bingung karena Lisya meneteskan air matanya.
Menyadari air matanya menetes, Lisya langsung menghapusnya. "Kakak gak sedih kok, cuman kakak belum siap pisah sama mama kakak" ucap Lisya dan menggantungkan gaunnya kembali.
"Kenapa belum siap?" Tanya Alya polos.
Lisya duduk di sebelah Alya, "Kakak gak tau gimana jelasinnya ke kamu," ucap Lisya
"Udah jam setengah sepuluh, ayo tidur," ajak Lisya
Alya menganggukkan kepalanya, "Iya" ucapnya sambil membaringkan tubuhnya.
TBC
Halo, Jangan lupa vote & komennya :D
1⭐️ bintang dari kalian sangat berarti untuk aku karena itu membuat aku semangat untuk lanjutin cerita ini :')
~ See You ~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Teacher Is My Husband (END)
Teen Fiction📍Jangan lupa follow! Vellisya Nur Rahmalita, gadis SMA berparas cantik dan manis, banyak lelaki yang berusaha keras untuk menjadi pacarnya. Bahkan ada seorang lelaki Psychopath yang selalu mengejar Lisya sejak ia menduduki bangku SMP, orang itu ak...