"Bagaimana?"
"Kandungan anda sangat sehat. Anda lihat, kaki dan tangannya sudah terbentuk sempurna, dan jenis kelaminnya... emmm... sebentar, ah! Ini dia! Anda ingin menebaknya?"
Jisoo mengulas senyum ketika Jaehyun juga ikut melongok untuk melihat bagaimana calon anaknya. Laki-laki itu sampai memiringkan kepala karna tidak paham dengan apa yang dilihatnya. Ternyata Jeong Jaehyun juga punya kelemahan.
"Perempuan?"
Ekspresi dokter yang memeriksanya berubah menjadi sumringah. "Waaaahhh... Anda hebat, tuan Jeong."
"Kau bisa melihatnya?" tanya Jisoo penasaran.
Dan Jaehyun hanya menggeleng pelan. "Aku hanya menebak."
Padahal Jisoo sudah akan bertepuk tangan karna kehebatan Jaehyun. Tapi tebakan Jaehyun membuat Jisoo mengeryitkan kening. "Apa kau ingin anak perempuan?"
Kali ini Jaehyun mengangguk. "Anak laki-laki merepotkan."
"Seperti dirimu?"
"Iya. Aku dan Yuno sama-sama merepotkan, jadi aku ingin memiliki anak perempuan."
"Bukankah aku juga merepotkan?"
Jaehyun tidak menjawab. Laki-laki hanya menatapnya, lalu entah mengapa, Jisoo bisa melihat telinga Jaehyun memerah. "Sedikit," jawab laki-laki itu seperti setengah hati.
Eh? Apa-apaan itu? Bagaimana mungkin Jisoo hanya merepotkan sedikit? Padahal dia sudah menyulitkan Jaehyun di banyak hal, termasuk sekarang. Jisoo benar-benar di buat bingung dengan kondisi tubuhnya sendiri.
Pagi ini, sebelum mereka memutuskan ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungan Jisoo, mendadak kaki Jisoo tidak dapat digerakan. Rasanya sama seperti dulu, ia tiba-tiba tidak dapat merasakan kakinya sama sekali. Beruntungnya, Jisoo masih duduk di meja rias, andai ia sedang berjalan, mungkin hasilnya akan sangat berbahaya.
Dan butuh waktu sedikit lama untuk membuat kakinya kembali bergerak.
Jisoo memutuskan tidak memberitahu Jaehyun tentang ini. Laki-laki itu sudah sangat sibuk, apalagi pengumuman dirinya keluar dari Blackpink akan di siarkan sore ini.
Tidak. Jisoo tidak datang. Baik agensi maupun Jaehyun melarangnya hadir. Terlalu banyak wartawan justru membahayakan dirinya. Jadi, Jisoo hanya merekam video pengunduran dirinya sendiri di rumah, lalu menyerahkannya pada agensi.
"Kondisi kandungan anda sudah cukup kuat untuk melakukan kemoterapi," kata dokter kandungannya, membuat Jisoo tersadar dari lamunannya. "Saya akan mengirim laporan ke dokter yang menangani anda, jadi jadwal untuk kemoterapi bisa segera ditentukan."
Kali ini Jisoo tiba-tiba merasa khawatir. Ketika ia membaca tentang efek samping kemoterapi, dia merasa takut. Bagaimana jika dia tidak sanggup?
"Apa kandungan saya sungguh sudah kuat?"
"Iya. Kandungan anda sudah hampir memasuki usia lima bulan, dan saya sudah memastikan sejak pemeriksaan sebelumnya jika dia siap untuk kemoterapi."
Jisoo mengangguk singkat. Dia mulai memperbaiki posisinya ketika pemeriksaan kandungannya selesai. Jaehyun juga dengan sigap membantunya untuk turun dari ranjang. Ah! Suami siaga.
Diam-diam Jisoo berteriak senang dalam hati. Meskipun Jaehyun tidak terang-terangan mengatakan jika mencintai Jisoo, tapi sikap laki-laki itu semakin hari semakin perhatian padanya. Dan Jisoo menyukai itu.
Setelah mendengar dokter kandungannya dan Jaehyun berbicara tentang banyak hal, tiba-tiba Jisoo ingin makan bersama Yuno. Mungkin ia harus menghubungi Yuno dan mengajak adik iparnya itu makan malam di rumah. Sepertinya akn menyenangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE (Completed)
FanfictionJeong Jaehyun berusaha menerima Kim Jisoo dan semua kontroversinya. Gadis yang bahkan belum mengerti apapun untuk membangun sebuah pernikahan dengannya. Dan Kim Jisoo melepas apa yang ia sebut cinta demi menyelamatkan nama baiknya di mata publik den...