Jeong Jaehyun berusaha menerima Kim Jisoo dan semua kontroversinya. Gadis yang bahkan belum mengerti apapun untuk membangun sebuah pernikahan dengannya.
Dan Kim Jisoo melepas apa yang ia sebut cinta demi menyelamatkan nama baiknya di mata publik den...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Merasakan sisa klimaks yang ia dapatkan baru saja, Jisoo juga bisa merasakan tubuhnya sedikit lelah. Ia mengatur napas sambil terbaring di atas ranjang besar Jaehyun.
Benar juga, ini pertama kalinya Jisoo masuk ke dalam kamar laki-laki itu. Ternyata jauh lebih luas, namun terlalu kosong. Hanya ada ranjang, meja kecil, dan sofa. Sayang sekali kamar seluas ini terlihat sangat dingin bagi Jisoo.
"Kamarmu sangat dingin," gumam Jisoo yang juga memperhatikan jika tidak lukisan atau foto di kamar ini. Emmm... Ada satu, namun seperti sengaja ditutup oleh Jaehyun.
"Sebentar lagi akan jadi panas."
Jisoo menoleh ketika mendengar itu, namun matanya membelalak melihat Jaehyun naik dan menopang tubuhnya dengan kedua tangan. Astaga! Semua ini pasti tidak akan selesai dengan cepat. Tidak masalah, Jisoo menyukainya.
Tangan Jaehyun terasa hangat ketika menyentuh pinggangnya, lalu menyelip di bawah tubuhnya. Jisoo otomatis melingkarkan tangan di leher Jaehyun ketika tubuhnya terangkat dan berpindah posisi menjadi di atas ranjang sepenuhnya.
Belum saja Jisoo mendapatkan posisi yang nyaman, pahanya sudah dilebarkan oleh Jaehyun. Tubuhnya bergetar seperti tersengat listrik ketika merasakan bagian sensitifnya yang basah disentuh lagi oleh Jaehyun. Bukan dengan jari, namun dengan milik Jaehyun yang sudah mengeras.
Jisoo memejamkan mata sambil menggigit bibir merasakan geli yang menyiksa. Jaehyun benar-benar mempermainkannya. Milik laki-laki itu hanya mengusap naik turun dan memutar, menyiksa Jisoo lebih dari yang ia duga.
"Buka matamu," bisik Jaehyun terdengar menggoda di telinganya.
"Eeeengghhh..." tangan Jisoo meremas selimut dengan kuat saat merasakan bibir Jaehyun menggigit lehernya dan puncak dadanya dipilin.
Semua ini sangat menyiksa bagi Jisoo. Sangat.
"Eeenghh Jaehyuunn..." entah bagaimana Jisoo harus mengatakannya. Meskipun sudah membuka mata, ia tidak sanggup mengatakan hal lain. Godaan Jaehyun di tubuhnya sangat nikmat.
"Bersiaplah," ucap Jaehyun menghentikan semua godaan nikmat dan menyiksa di tubuh Jisoo.
Jaehyun menegakan punggung, menahan pinggul Jisoo dan mencoba mendorong miliknya masuk. Jisoo mencoba melihat itu. Ia menopang tubuh dengan kedua tangannya, mencoba melihat bagaimana milik Jaehyun masuk ke dalam dirinya.
Matanya melebar menyadari milik Jaehyun yang besar dan panjang. Dan ia teringat jika benda itu sudah pernah masuk ke dalam dirinya sebelum ini.
"Aaaaaahhhh-"
Desahannya menyatu dengan desahan Jaehyun ketika milik Jaehyun berhasil masuk.
Jisoo merasa sangat penuh sesak, namun juga benar. Jaehyun memasukinya dengan tepat. Meskipun terasa begitu ngilu hingga tenggorokan Jisoo tercekat.