PART 05

6.3K 592 172
                                        

Denting ponsel yang menandakan pesan masuk diabaikan oleh Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Denting ponsel yang menandakan pesan masuk diabaikan oleh Jaehyun. Asisten pribadinya berkali-kali mengirim foto tidak penting, meskipun ia belum membukanya, ia tahu itu tidak penting untuknya.

Sesekali Jaehyun berhenti melakukan sesuatu dengan berkas di hadapannya. Sering sekali terpikirkan untuk pensiun dini dari pekerjaan melelahkan ini, tapi tidak ada yang bisa menggantikannya sekarang, dan keputusan bodoh jika dia berhenti.

Perusahaan yang dipimpin Jaehyun memang tidak besar di Korea, tapi lebih di Amerika dan Eropa. Tidak seluas Samsung dan Hyundai, tapi sudah cukup menjadi pencapaian untuknya. Lagipula perusahaan properti punya pasarnya sendiri.

"Sampai kapan kau mau menjadi robot jika di belakang meja kerja."

Jaehyun meluruskan pandangannya. Temannya, Winwin sudah berdiri di tengah ruangan, seolah meneliti hal baru apa yang bisa laki-laki itu temukan.

"Walau sudah menikah, kau masih memiliki ruangan yang dingin," ucap temannya sambil berjalan mendekat padanya.

"Apa hubungan pernikahan dengan ruanganku?" tanyanya menutup berkas di hadapannya setelah menuangkan tanda tangan.

Winwin duduk di salah satu kursi, lalu menyandarkan punggungnya sambil mendesah lega. "Punggungku sakit sekali. Ini efek terjatuh kemarin saat latihan."

"Jadi, bagaimana kabar WayV?"

"Kami baik-baik saja. Mungkin kami akan tinggal di Korea lebih lama untuk proyek bersama NCT."

"Boyband yang salah satu anggotanya kau bilang mirip denganku?"

"Dulu. Sekarang sepertinya kau lebih tampan, karna mungkin kau sudah menikah," jawab Winwin sambil terkekeh pelan.

Jaehyun hanya tersenyum dan menggeleng pelan. "Ada perlu apa ke mari?"

Pertanyaannya bukan tanpa alasan. Jaehyun tahu Winwin tidak akan bersusah payah datang ke kantornya di jam sibuk jika tidak ada alasan khusus. Jika memang berniat bertemu, temannya akan mengajak pergi minum kopi di kafe yang menarik.

"Memastikan kau masih hidup?"

"Dan?"

"Dan meminta bantuanmu sedikit," jawab Winwin dengan memamerkan senyum lebarnya. Kemudian laki-laki itu buru-buru menambahkan. "Ini tidak akan merepotkan. Aku janji."

"Apa?"

"Aku menyukai seorang gadis. Salah satu karyawanmu. Lee Naeun."

Jaehyun menghembuskan napas berat, lalu mengacungkan telapak tangannya di depan wajah Winwin. "Aku tidak ingin berhubungan dengan gadis manapun sekarang."

Winwin yang ingin mengatakan sesuatu terpaksa berhenti, kemudian mengajukan pertanyaan padanya. "Apa karna kau sudah menikah?"

"Tidak. Karna terakhir kali aku membantumu, gadis itu justru menyukaiku."

LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang