PART 20

4.9K 496 72
                                    

Apa yang Jaehyun rasakan ternyata juga dirasakan oleh Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang Jaehyun rasakan ternyata juga dirasakan oleh Jisoo. Wanita itu tampak murung dua hari ini dan tidak berhenti menangis seiring Jaehyun juga tidak mengajaknya bicara.

Sesekali dia akan menyapa Jaehyun yang tertidur di sampingnya dengan posisi duduk, tapi Jaehyun justru yang tetap bisu tanpa memberinya jawaban.

Rasa sakit yang dirasakan Jisoo makin menjadi setiap harinya, dan kesakitan itu semakin parah dengan sikap Jaehyun yang dingin.

Ketika melihat ponsel, semua orang seolah sudah tahu bagaimana keadaannya. Ada salah satu wartawan yang memotret dirinya dan Jaehyun saat pertama kali masuk ke rumah sakit. Sialnya, ada perawat yang membenarkan tentang dirinya memang dirawat, meskipun tidak memberitahu sakitnya.

Namun masalah Jisoo bukan di sana lagi, tapi pada dirinya dan Jaehyun.

Mereka dalam kebimbangan. Di sisi lain, ada keinginan kuat untuk bisa sembuh, namun di satu sisi, ia ingin memberi Jaehyun hadiah terakhir.

Pernahkah kalian mendengar jika seseorang yang  akan pergi sudah menyadari hal itu sejak lama? Itu yang juga Jisoo rasakan. Entah dia sudah melawan Tuhan atau memang Tuhan sudah menggambarkan tepat di depan matanya. Tapi Jisoo hanya ingin memberikan Jaehyun satu hal manis yang akan menemani laki-laki itu dan menggantikan dirinya.

"Jisoo, makanlah sedikit," pinta ibunya sambil menyodorkan sesendok bubur padanya.

Jisoo membuka mulutnya dan mengunyah bubur pahit itu perlahan. Dia harus bertahan. Dan dia akan melakukan apapun untuk bisa bersama janinnya dan Jaehyun.

"Tentang operasi-"

"Eomma, aku sedang memikirkannya," sahut Jisoo sebelum ibunya mengatakan lebih lanjut. Setelah mertua dan ayahnya, sekarang giliran ibunya yang akan membujuknya untuk menggugurkan kandungan.

"Pertimbangkan baik-baik sayang. Jika operasi dan kemonya berhasil, ada kemungkinan kau sembuh dan bisa hamil lagi."

Jisoo mengulas senyumnya. "Lalu jika gagal?"

Ibunya terdiam. Wanita itu sama takutnya dengan ayah dan mertuanya. Bahkan sama dengan Jaehyun.

Jisoo memang belum pernah mengatakan apapun, tapi ia mengharapkan kebahagian untuk Jaehyun. Dan jika bukan Jisoo yang memberikannya, maka anaknya kelak yang memberikannya.

"Selamat siang, nyonya Jeong," sapa dokter yang belum pernah Jisoo lihat sebelumnya.

Jisoo melebarkan senyumnya dan melambai, meskipun sebenarnya dia tidak mengenal siapa dokter itu.

"Saya akan memeriksa keadaan anda."

"Kapan saya boleh pulang?" tanya Jisoo sambil berbaring di ranjang.

"Suami anda melarang kami memulangkan sebelum operasi dilakukan," jawaban dokter itu membuat Jisoo meringis. "Dan saya harus memastikan keadaan anda baik dan siap untuk operasi minggu depan."

LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang