PART 30

4.4K 452 57
                                    

Semua ini pasti sudah direncanakan Jisoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua ini pasti sudah direncanakan Jisoo. Iya, Jaehyun yakin itu. Mana mungkin wanita itu tiba-tiba mengajak Yuno makan malam bersama tanpa maksud, apalagi sekarang ia dibiarkan berdua dengan adiknya.

Jaehyun menghela napas lesu ketika kembali ke ruang makan setelah mengantar Jisoo ke kamar. Wanita itu ternyata sangat pandai berpura-pura.

Begitu sampai di ruang makan, ia melihat Yuno hanya menunduk. Sepertinya adiknya masih takut menghadapinya, padahal Jaehyun hanya berusaha menjaga adik laki-lakinya itu.

"Apa kau tidak ada latihan?" tanya Jaehyun yang ternyata terdengar dingin. Aiiissh! Bagaimana membuat nada suaranya terdengar hangat dan bersahabat? Sepertinya dia lupa bagaimana bersikap ramah pada orang lain. Mungkin selain pada Jisoo sekarang.

Wanita itu sedikit banyak membuatnya selalu bersikap hangat pada calon anak mereka, yang secara tidak langsung juga hangat pada Jisoo sendiri.

"Sebentar lagi aku harus latihan."

"Lalu kenapa masih di sini?"

Yuno menatapnya bingung. Kemudian adiknya tergopoh meneguk minum dan berdiri, lalu memberinya salam untuk meninggalkan rumah.

Lihat! Adiknya memang bodoh.

"Duduklah lagi. Habiskan makananmu!" ucapnya kemudian menuang nasi Jisoo yang tinggal setengah ke mangkuknya. "Noonamu tidak akan senang jika kau tidak menghabiskan makananmu."

Ia masih melihat Yuno berdiri menatapnya bingung, namun juga sedih.

"Aku juga tidak ingin kau sakit karna kurang makan," katanya lagi. "Aku sudah meminta Winwin menyampaikan jika kau akan pulang terlambat."

"Hyung..."

"Kita bicara setelah ini. Makanlah."

"Apa kau tidak marah padaku?"

Pertanyaan Yuno membuat Jaehyun menghentikan gerakannya. Dia mengangkat kepala dan menatap adiknya tajam. Bagaimana cara menjelaskan apa yang ia rasakan pada Yuno? Adiknya terlalu bodoh dalam bertindak, dan Jaehyun tidak ingin menghentikan apapun yang dilakukan adiknya. Karna dulu ia juga bodoh.

"Untuk apa aku marah padamu?" ucapnya yang justru bertanya pada Yuno.

Jaehyun bisa melihat Yuno menunduk takut. "Karna aku membuat tunanganmu meninggal," jawab adiknya pelan.

Sebelah alis Jaehyun terangkat mendapati alasan konyol yang selama ini tertanam di pikiran adiknya. Pantas orang tuanya juga lepas tangan pada Yuno.

Karna sudah terlanjur terjebak dalam obrolan serius, Jaehyun meletakan sumpitnya dan memilih menatap Yuno tajam. "Sejak kapan kau berpikir seperti itu?"

"Sejak kau mengusirku pergi dari rumah."

"Jadi kau masih belum tahu alasanku mengusirmu dari rumah saat itu?"

LOVE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang