"Aku mencintaimu, Jisoo."
Napas yang sejak tadi Jaehyun tahan karna tatapan Jisoo, berhasil di keluarkan bersama dengan satu kalimat. Ia baru tahu jika mengucapkannya terasa sangat menyenangkan, terutama ketika mengatahui senyum Jisoo mengembang dengan mata berbinar indah.
"Apa kau sungguh-sungguh?" tanya Jisoo sambil menyentuh pipinya.
Jaehyun menyentuh tangan yang ada di pipinya, kemudian mencium jari-jari lentiknya. "Aku bersungguh-sungguh. Meskipun aku tidak tahu perasaan ini ada, tapi aku tahu jika aku sedang mencintaimu."
Jisoo bergerak memeluknya, dan tanpa Jaehyun duga, wanita itu menangis. Apa pernyataan cintanya benar-benar berharga untuk Jisoo hingga wanita itu menangis?
Sebelumnya Jaehyun enggan mengungkapkannya pada Jisoo karna apa yang pernah ia alami dulu. Saat ia dengan mudah mengungkapkan cinta dan memberikan segalanya pada wanita, dengan mudah pula wanita itu berkhianat darinya. Dan Jaehyun tidak ingin mengalaminya lagi. Itu sebabnya dulu ia tidak ingin terlalu membebaskan Jisoo.
Meskipun Jisoo sulit dikekang, tapi wanita itu juga membuktikan jika ungkapan cintanya saat itu nyata. Dan sekarang, Jaehyun yang mengungkapkan perasaannya pada Jisoo.
"Kenapa lama sekali? Kenapa tidak sejak lama mengatakannya?"
"Jisoo, kenapa menangis?" ia melepas pelukan Jisoo dan mengusap air mata wanita itu. "Bukan ini yang ku harapkan ketika mengatakan cinta."
Itu benar. Bukan air mata yang diharapkan Jaehyun, tapi senyum bahagia Jisoo.
"Maafkan aku. Ini semua karna kehamilanku, maafkan aku," ucap wanita itu sambil mengusap air matanya. "Aku sangat bahagia hingga menangis."
Jaehyun tidak dapat mengukur juga sebahagia apa dirinya sekarang. Setidaknya, jarak yang memisahkannya dengan Jisoo sudah ia tutup. Mereka sudah saling menyatakan perasaan.
Sambil membantu Jisoo mengusap air matanya, Jaehyun mendekatkan wajahnya pada Jisoo. Ia kemudian menyatukan bibirnya dengan bibir Jisoo yang terasa lembut dan manis. Dengan gerakan pelan tanpa kesan menuntut, ia mulai melumat bibir penuh istrinya.
Bibir Jisoo benar-benar manis.
Jaehyun memiringkan kepalanya ke sisi lain, kemudian menghisap bibir bawah Jisoo sebelum menelusupkan lidahnya untuk masuk dan menjelajah. Lenguhan pelan dari Jisoo membuat semakin bersemangat. Ia membelit lidah Jisoo dengan lidahnya dan dadanya berdebar ketika Jisoo ikut membalasnya.
Sepertinya malam ini akan menjadi malam terindah dibanding sebelumnya. Kali ini Jaehyun akan membuat Jisoo kembali meneriakan namanya sepanjang malam.
***
Lagi-lagi Jaehyun bangun tanpa melihat Jisoo. Wanita itu selalu bangun sebelum dirinya, dan pasti untuk menyiapkan sarapan. Sepertinya Jaehyun harus memanggil pelayan untuk memasak sarapan juga.
Dan benar saja, Jisoo sedang bernyanyi sambil memasak sarapan. Rambut wanita itu masih berantakan, dengan gaun rumah selutut yang tampak terlalu besar.
Sekarang, Jaehyun selalu mencari kesempatan untuk bisa bercinta dengan Jisoo, meski tidak terlalu sering memasukinya. Jaehyun khawatir jika terlalu sering masuk, itu tidak baik bagi kandungan Jisoo.
"Selamat pagi," gumam Jaehyun sambil memeluk Jisoo dari belakang.
Dia tidak ingat ini sudah berapa hari sejak ia menyatakan cinta pada Jisoo, tapi wanita itu semakin cantik setiap harinya. Apalagi dengan perut yang makin membesar. Jisoo benar-benar sangat menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE (Completed)
FanficJeong Jaehyun berusaha menerima Kim Jisoo dan semua kontroversinya. Gadis yang bahkan belum mengerti apapun untuk membangun sebuah pernikahan dengannya. Dan Kim Jisoo melepas apa yang ia sebut cinta demi menyelamatkan nama baiknya di mata publik den...