Hari menyebalkannn

15 6 0
                                    

Selamat membaca✨

Hari demi hari keadaan Cantika semakin membaik,ia akan menerima kenyataan,ia tak boleh egois Pak Chan lah yang telah mengurusnya dari kecil,walau bukan orang tua kandungnya ia harusnya bersyukur memiliki banyak orang orang yang sayang dan peduli dengannya.

Ia berjalan perlahan menuju kursi yang terdapat seseorang sedang tertidur dengan pulas,siapa lagi kalau bukan Ilyas. Selama ini Ilyas yang menjaganya setiap waktu,ia bersyukur bisa memiliki sahabat sepertinya.

"AHA" tiba tiba suatu ide muncul di otak nya yang cerdik,ia mengurung niatnya untuk tidak membangunkan Ilyas terlebih dahulu,ia pergi kebkamar mandi dengan langkah perlahan. Sesampainya di kamar mandi ia mengambil segayung air dingin,ia segera menuju ke tempat dimana Ilyas tertidur.

Cantika melihat keadaan sekitar kamarnya yang sepi,dengan cepat ia menumpahkan air dingin itu di atas muka Ilyas.

"Saya terima nikahnya Cantika binti Chandrena dengan seperangkat alat sholat,uang 3 milyar dan perhiasan sebesar 100 karat di bayar tunaiii" Ilyas mengigau di tambah gelagapan,Cantika yang mengetahuinya pun tertawa terbahak bahak.

"Heh,lu ngimpi nikah ma gue?hahaha ngaco lu"

"Hehemm,elu si melet gue,"

"Kaga lah si anying,buat apa gue melet lu gada kerjaan"

"Dasar!"

"Aku manusia cantikk,bagai bidadari uwwu,"

"Ngimpiiiiii"

"Biarin lah,bermimpi lah setinggi langit,bukan setinggi kasurrr wkwkwkwk"

"Nyindir mulu,"

"Aduh mamae,telpon mama Ita lah,"

"Eh, jangan jangan mo ngapain lu pasti mau ngadu,"

"Bodo amad wleee,"

"Ckckck,dasarrr,"

"Buaya daratt Lo,"

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"Lo"

"Cantik doang ga nembak," sindir Ilyas

"Lo mau gue tembak?bentar gue pesen tembaknya dulu" ucap nya lalu mengeluarkan handphone miliknya.

"Ckckc dasar, cewe ga ada peka pekanya,"

"Hah,apa?koper?buat apaan?"

"Lu budeg apa pura pura ga tau si?"

"Maybe"

"Astaghfirullah,sabarkanlah hambamu ini,"

"Iya,yang sabar orang sabar di sayang Allah loh,"

"Ya iyalah, masa orang sabar di sayang pak sabar,"

"Ya kali aja lu mau,"

"Serahhhhh"

"Au ah ga seru lu,"

"Lu yang ga seru!"

"Lu!"

"Lu!"

"Lu!"

'Tok tok tok'

Seketika mereka terbungkam ketika melihat ayahnya yang sedang menatap mereka datar.

"Eh,ada Om Chan yang paling ganteng. Tambah muda aja om hehe,"

"Hallah palingan juga kamu mau minta bonusan,"

"Hehehe"

"Nih," ucap Pak Chan sambil mengeluarkan uang merah sejumlah 10 lembar.

"Makasih om,om baik deh,"

"Lah,anak sendiri ga di kasih dasar,"

"Iri bilang bos hahaha,"

"Diem lu!panci gosong!!!"

"Siapa panci gosong?"

"Ilyas"
"Cantika"

Ilyas dan Cantika mengucapkan secara bersamaan,mereka saling menatap sengit.

"Astaghfirullah,matanya pen keluar tuuu,"

"Hem,"

"Duh manisnyoooooo,"

"Hem,"

Ilyas izin untuk  keluar dari ruangan Cantika,ia mengangkat telepon dari seseorang.

"Assalamualaikum,halo"

"....."

"Beneran?otewe kesono Jan kemana mana ya gembul,"

"....."

"Oke bye, assalamualaikum,"

Tanpa disadari oleh Ilyas Cantika,sempat mendengar obrolan ya dengan seseorang, Cantika merasa aneh pada dirinya,jika Ilyas mendapat telfon atau apapun dari orang lain yang bisa membuatnya bahagia ia merasa ingin marah. Tetapi bukannya ia harus bahagia jika sahabatnya itu bahagia?lagian toh dia ga ada hubungan apapun ma Ilyas.

#jangan lupa Votemen:v

Typo meresahkannnn bund:(




Would You Be Mine? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang