40. membunuh?or Dibunuh?

7 1 0
                                    

Happy reading🌞

Elvi tersenyum smirk,ia menghampiri Dinar dan Abdi yang berdiri di depan pintu

Tap
Tap
Tap

Elvi memutar mutar pisau nya itu,

"Kenapa?kaget ya?atau ga nyangka?temen eh engga engga sahabat adiklu sendiri,ngelakuin ini?" ucapnya meremehkan.

"Wow,pinter banget loh bikin strategi untung penjaga lu di luar ga sekuat Dinar cuihhh keknya lu kurang pengalaman deh nyari orang kek gitu," Abdi ikut menimpali omongan Elvi.

Abdi tersenyum remeh meneliti penampilan dari atas sampai bawah,"oh,ini yang namanya Elvi?temen sekaligus sahabatnya Cantika?katanya temen kok nusuk?atau lu cuma temenan ma Cantika karena Cantika anak keluarga konglomerat?MATRE cuih" lanjut Abdi enteng dan menekankan kalimat Matre seraya menyindir dirinya.

Dinar diam tak berkutik ia memilih berjalan menuju arah Cantika,sekarang yang terpenting adalah keselamatan Cantika,bagaimanapun juga Dia adik sekaligus orang spesial bagi Dinar.

Elvi yang mengetahui Dinar ingin membebaskan Cantika segera menyusulnya dengan jarak dekat,Cantika tahu bagaimana siasat Elvi ia hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil menangis.

Dinar tak tahu jika Elvi berada di belakangnya,Elvi tersenyum smirk

"Lo maju satu langkah lagi nyawa lo taruhannya," ucap Elvi tepat di telinga kiri Dinar. Dinar terkejut ia ingin berbalik badang namun takdir berkata lain.

Jleb!

Elvi menusuk perut Dinar. Abdi yang mengetahui itu segera mengeluarkan pistol dari saku kemejanya.

"Bang bang,lu tau ga kenapa gue kejam sama dia?" ucap Elvi sambil menunjuk muka Cantika

"Karena,dia SERAKAH! ya dia serakah udah ngambil Dinar dari gue,padahal gue kenal siapa Dinar sebelumnya jauh sebelum gadis tak tahu diri ini kenal,"

"DIA TIDAK MURAHAN!YANG MURAHAN TU LO EL!!BAHKAN GUE GA NYANGKA LO BISA NUSUK CANTIKA DENGAN MUKA LO YANG BUSUK ITU!!CUIH GA SUDI GUE KALO JADI CANTIKA PUNYA TEMEN KEK LO. PANTESNYA LO TU MASUK RUMAH SAKIT JIWA!!!" Bantah Abdi penuh penekanan setiap kalimatnya.

"Hahahha,lo taruh pistol lo atau Cantika pulang nama doang?" Abdi meneguk ludah nya kasar ia tak tahu ingin melakukan apa,yang pasti ia tak rela jika  adik kesayangannya itu pergi,sudah cukup ia kehilangan Bunda kesayangannya.

"Oke gw taruh,tapi lo taruh juga pisau lo,"

"Baiklah,"

Sebelum Wlvi menaruh Pisaunya ia terlebih dulu menusuk perut Cantika seperti yang ia lakukan kepada Dinar.

Jleb

Di saat itu juga terdengar suara tembakan,namun Cantika tak tahu yang tertembak siapa dan yang menembak siapa,ia hanya bisa menangis dalam luka.

Shit!

Adiknya sedang dalam bahaya,namun takdir tak membiarkan begitu saja tepat waktu Elvi ingin melarikan diri ia sudah di kepung oleh Bodyguard  dan polisi yang Abdi telfon tadi,dengan cekatan salah satu polisi itu menembak elvi pas di bagian dada kiri.

Dor!

Suara tembakan itu menggema di seluruh mansion yang sunyi.
Abdi segera menolong Dinar dan Cantika lalu membawanya ke Rumah Sakit terdekat.

Hawwo gomawo buat readers yang setia,tunggu part selanjutnya ya:)
Papayyyy janlupa votemen kak 💗

Would You Be Mine? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang